Sastrawan Masyhur Penulis The Unbearable Lightness of Being, Milan Kundera Tutup Usia
13 July 2023 |
06:49 WIB
Kabar duka kembali datang dari dunia sastra global. Penulis legendaris keturunan Prancis-Ceko, Milan Kundera meninggal dunia pada umur 94 tahun. Penulis karya fiksi terkenal bertajuk The Unbearable Lightness of Being itu wafat pada Selasa, (11/7/2023) di Prancis.
Kabar mengenai meninggalnya sastrawan itu dikatakan oleh Juru Bicara Milan Kundera Library, Anna Mrazova kepada AFP. Mengutip France24 dia mengatakan Kundera wafat akibat sakit berkepanjangan yang diderita sejak beberapa tahun terakhir.
Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Fiksi Sejarah Karya Sastrawan Populer Indonesia
"Dengan berat hati saya dapat mengkonfirmasi bahwa Tuan Milan Kundera meninggal dunia kemarin [Selasa] setelah menderita sakit yang berkepanjangan," papar Anna.
Lebih lanjut, Anna mengungkap Kundera menghembuskan napas terakhirnya di apartemen kediamannya di Paris, Prancis. Milan Kundera lahir pada 1 April 1929 di Ceko, tapi setelah dewasa dia melanjutkan pendidikan tinggi ke Praha dan melanglang buana ke beberapa negara lain.
Namun, sejak 1975 dia tinggal di Prancis setelah dikucilkan karena mengkritik invasi Soviet pada 1968 di Cekoslowakia. Invasi tersebut dianggap telah menghancurkan gerakan reformasi liberal Musim Semi Praha. Kundera lalu menetap di Paris dan menjadi warga negara Prancis pada 1981.
Setelah pengasingannya di Prancis, Kundera lalu mengajar di Universitas Renner. Di antara murid-muridnya tersebut kelak muncullah nama sutradara peraih Oscar Milos Forman yang terkenal lewat karyanya seperti One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975), dan Amadeus (1984).
Karya-karya Milan Kundera
Milan Kundera adalah sastrawan yang semula bercita-cita menjadi musisi. Namun selama hidupnya dia banyak menulis novel, cerpen, esai, drama, dan puisi. Adapun, novel pertamanya adalah The Joke, yang diterbitkan pada 1967, yang mengkritik rezim Komunis Cekoslowakia di mana dia pernah menjadi anggotanya.
Kundera juga dikenal melalui novel-novelnya yang cenderung provokatif dan kelam. Bahkan kerap membahas realita kehidupan manusia dengan menyisipkan sindiran halus sebagaimana tertuang dalam buku seperti The Book of Laughter and Forgetting, Immortality, dan Slowness.
Sebagai esais, Kundera juga banyak menyajikan pemikiran dan pengalamannya seputar sastra. Termasuk kekagumannya terhadap beberapa penulis masyhur, seperti Cervantes, Rabelais, dan Franz Kafka. Beberapa catatan menyebut, sekian pengarang tersebut memang banyak mempengaruhinya di bidang kepenulisan.
Dua kumpulan esai yang dianggap mewakili hal itu adalah The Art of The Novel, dan Testaments Betrayed: An Essay in Nine Parts. Pada buku pertama Kundera banyak membahas mengenai gagasan tentang novel dan bagaimana harus diperlakukan, sementara kumpulan esai kedua mengulas tentang pengetahuan sastra di dunia.
Kundera juga sering disebut-sebut sebagai favorit untuk meraih Hadiah Nobel sastra, tapi hingga akhir hayatnya, dia tak pernah memenangkan penghargaan tersebut. Namun, terlepas dari itu, Kundera adalah sosok yang cukup banyak memberi inspirasi pada penulis di generasi setelahnya.
Sejumlah tokoh internasional pun memberikan penghormatan atas kepergian Kundera. Anggota parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis mengheningkan cipta pada Rabu untuk mengenang Kundera.
Baca juga: Momen Penting Kiprah Sastrawan Remy Sylado & Karyanya di Belantika Seni Indonesia
Sementara itu, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan Kundera mampu menarik seluruh generasi pembaca di semua benua dengan karya-karyanya. "Dia meninggalkan tak hanya karya novel yang hebat tetapi juga karya esai yang luar biasa," tambah Fiala di Twitter.
.Editor: Fajar Sidik
Kabar mengenai meninggalnya sastrawan itu dikatakan oleh Juru Bicara Milan Kundera Library, Anna Mrazova kepada AFP. Mengutip France24 dia mengatakan Kundera wafat akibat sakit berkepanjangan yang diderita sejak beberapa tahun terakhir.
Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Fiksi Sejarah Karya Sastrawan Populer Indonesia
"Dengan berat hati saya dapat mengkonfirmasi bahwa Tuan Milan Kundera meninggal dunia kemarin [Selasa] setelah menderita sakit yang berkepanjangan," papar Anna.
#RIP Milan Kundera (1929-2023)
— DepressedBergman (@DannyDrinksWine) July 12, 2023
The Joke (1969)
Director: Jaromil Jireš
('The Joke' was Milan Kundera's first novel which the movie is based on.) pic.twitter.com/RPMpvcMVGk
Lebih lanjut, Anna mengungkap Kundera menghembuskan napas terakhirnya di apartemen kediamannya di Paris, Prancis. Milan Kundera lahir pada 1 April 1929 di Ceko, tapi setelah dewasa dia melanjutkan pendidikan tinggi ke Praha dan melanglang buana ke beberapa negara lain.
Namun, sejak 1975 dia tinggal di Prancis setelah dikucilkan karena mengkritik invasi Soviet pada 1968 di Cekoslowakia. Invasi tersebut dianggap telah menghancurkan gerakan reformasi liberal Musim Semi Praha. Kundera lalu menetap di Paris dan menjadi warga negara Prancis pada 1981.
Setelah pengasingannya di Prancis, Kundera lalu mengajar di Universitas Renner. Di antara murid-muridnya tersebut kelak muncullah nama sutradara peraih Oscar Milos Forman yang terkenal lewat karyanya seperti One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975), dan Amadeus (1984).
Karya-karya Milan Kundera
Milan Kundera adalah sastrawan yang semula bercita-cita menjadi musisi. Namun selama hidupnya dia banyak menulis novel, cerpen, esai, drama, dan puisi. Adapun, novel pertamanya adalah The Joke, yang diterbitkan pada 1967, yang mengkritik rezim Komunis Cekoslowakia di mana dia pernah menjadi anggotanya.
Kundera juga dikenal melalui novel-novelnya yang cenderung provokatif dan kelam. Bahkan kerap membahas realita kehidupan manusia dengan menyisipkan sindiran halus sebagaimana tertuang dalam buku seperti The Book of Laughter and Forgetting, Immortality, dan Slowness.
Sebagai esais, Kundera juga banyak menyajikan pemikiran dan pengalamannya seputar sastra. Termasuk kekagumannya terhadap beberapa penulis masyhur, seperti Cervantes, Rabelais, dan Franz Kafka. Beberapa catatan menyebut, sekian pengarang tersebut memang banyak mempengaruhinya di bidang kepenulisan.
Dua kumpulan esai yang dianggap mewakili hal itu adalah The Art of The Novel, dan Testaments Betrayed: An Essay in Nine Parts. Pada buku pertama Kundera banyak membahas mengenai gagasan tentang novel dan bagaimana harus diperlakukan, sementara kumpulan esai kedua mengulas tentang pengetahuan sastra di dunia.
Kundera juga sering disebut-sebut sebagai favorit untuk meraih Hadiah Nobel sastra, tapi hingga akhir hayatnya, dia tak pernah memenangkan penghargaan tersebut. Namun, terlepas dari itu, Kundera adalah sosok yang cukup banyak memberi inspirasi pada penulis di generasi setelahnya.
Sejumlah tokoh internasional pun memberikan penghormatan atas kepergian Kundera. Anggota parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis mengheningkan cipta pada Rabu untuk mengenang Kundera.
Baca juga: Momen Penting Kiprah Sastrawan Remy Sylado & Karyanya di Belantika Seni Indonesia
Sementara itu, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan Kundera mampu menarik seluruh generasi pembaca di semua benua dengan karya-karyanya. "Dia meninggalkan tak hanya karya novel yang hebat tetapi juga karya esai yang luar biasa," tambah Fiala di Twitter.
.Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.