Krakaoa Bawa Cita Rasa Cokelat Artisan Indonesia ke Berbagai Belahan Dunia
10 July 2023 |
21:58 WIB
Siapa sih yang tidak suka cokelat? Cokelat telah menjadi salah satu kudapan favorit yang digemari banyak orang mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Apalagi cokelat ini tidak hanya memiliki cita rasa nikmat yang lumer di mulut tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan.
Bahan pangan ini berasal dari biji kakao yang kemudian diolah menjadi bubuk cokelat, pasta cokelat, hingga lemak cokelat sebagai bahan utama pembuatan aneka olahan cokelat.
Baca juga: Punya Rasa Kompleks, Ini 5 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan
Mengutip situs Kementerian Perindustrian, Indonesia merupakan negara dengan industri pengolahan cokelat ketiga terbesar di dunia, setelah Belanda dan Pantai Gading. Industri cokelat artisan atau cokelat buatan tangan di Indonesia tercatat menghasilkan 1.242 ton cokelat olahan per tahun.
Adapun pangsa pasar dari cokelat artisan ini mencapai sebesar 1,3 persen dari konsumsi cokelat dalam negeri. Ke depannya, cokelat buatan tangan berpeluang mengisi pangsa pasar 10 perse, bahkan lebih, di Indonesia.
Melihat potensi yang besar ini, mendorong sejumlah pelaku usaha untuk terjun mengembangkan potensi biji cokelat menjadi produk cokelat artisan, yang tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga hingga ke mancanegara.
Salah satu pelaku usaha yang sukses membawa brand cokelat asli Indonesia hingga ke berbagai belahan dunia seperti Singapura, Korea, Jepang, dan beberapa negara di Eropa adalah Sabrina Mustopo melalui brandnya, Krakakoa.
Pada saat awal mula mengembangkan bisnis cokelat ini, Sabrina sebetulnya tidak memiliki pengetahuan tentang industri cokelat. Namun, hal tersebut tidak menyurutkannya untuk terjun dalam bisnis ini, apalagi dia melihat kompetisi bisnis di industri cokelat masih lebih sedikit dibandingkan dengan industri kopi.
Selain itu, Sabrina juga melihat fakta mengejutkan yakni meski Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia tetapi angka produksi kakao di Indonesia makin turun, pendapatan petani cokelat minim dan kualitas cokelat pun menurun.
“Dari keadaan ini, ada peluang yang sangat besar untuk melakukan sesuatu demi mensejahterakan petani cokelat di Indonesia,” ujarnya.
Sampai akhirnya pada 2013 dia memutuskan mengembangkan brand Krakakoa dengan berfokus pada cokelat premium dan high end dengan melibatkan ratusan petani lokal cokelat, mulai dari Aceh, Lampung, Bali, sampai Sulawesi.
Sabrina memang sengaja melibatkan para petani lokal agar mereka bisa menjadi penghasil biji kakao yang kemudian dijual kepada Krakakoa dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Untuk bisa menghasilkan biji kakao yang berkualitas, Krakakoa memberikan pelatihan kepada ribuan petani di taman nasional Lampung, Sumatera dan Sulawesi Barat.
Dalam satu bulan, setidaknya Krakakoa bisa memproduksi sekitar 5 ton cokelat yang terdiri dari 30 hingga 40 variasi produk dengan cita rasa beragam khas Indonesia seperti gula aren, kayu manis, jahe, cabai, dan salted caramel.
Saat ini, cokelat Krakakoa dapat ditemukan di supermarket-supermarket premium di kota-kota besar di Tanah Air dan di sejumlah e-commerce. Kemasan dari Krakakoa terbilang unik karena menggunakan desain bermotif batik dan hewan-hewan khas Indonesia yang dilindungi.
“Desain packaging pun kami sesuaikan dengan motif yang Indonesia banget. Jadi melalui packaging juga kami mencoba perkenalkan cokelat Indonesia,” ungkapnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Bahan pangan ini berasal dari biji kakao yang kemudian diolah menjadi bubuk cokelat, pasta cokelat, hingga lemak cokelat sebagai bahan utama pembuatan aneka olahan cokelat.
Baca juga: Punya Rasa Kompleks, Ini 5 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan
Mengutip situs Kementerian Perindustrian, Indonesia merupakan negara dengan industri pengolahan cokelat ketiga terbesar di dunia, setelah Belanda dan Pantai Gading. Industri cokelat artisan atau cokelat buatan tangan di Indonesia tercatat menghasilkan 1.242 ton cokelat olahan per tahun.
Adapun pangsa pasar dari cokelat artisan ini mencapai sebesar 1,3 persen dari konsumsi cokelat dalam negeri. Ke depannya, cokelat buatan tangan berpeluang mengisi pangsa pasar 10 perse, bahkan lebih, di Indonesia.
Melihat potensi yang besar ini, mendorong sejumlah pelaku usaha untuk terjun mengembangkan potensi biji cokelat menjadi produk cokelat artisan, yang tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga hingga ke mancanegara.
Salah satu pelaku usaha yang sukses membawa brand cokelat asli Indonesia hingga ke berbagai belahan dunia seperti Singapura, Korea, Jepang, dan beberapa negara di Eropa adalah Sabrina Mustopo melalui brandnya, Krakakoa.
Pada saat awal mula mengembangkan bisnis cokelat ini, Sabrina sebetulnya tidak memiliki pengetahuan tentang industri cokelat. Namun, hal tersebut tidak menyurutkannya untuk terjun dalam bisnis ini, apalagi dia melihat kompetisi bisnis di industri cokelat masih lebih sedikit dibandingkan dengan industri kopi.
Selain itu, Sabrina juga melihat fakta mengejutkan yakni meski Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia tetapi angka produksi kakao di Indonesia makin turun, pendapatan petani cokelat minim dan kualitas cokelat pun menurun.
“Dari keadaan ini, ada peluang yang sangat besar untuk melakukan sesuatu demi mensejahterakan petani cokelat di Indonesia,” ujarnya.
Sampai akhirnya pada 2013 dia memutuskan mengembangkan brand Krakakoa dengan berfokus pada cokelat premium dan high end dengan melibatkan ratusan petani lokal cokelat, mulai dari Aceh, Lampung, Bali, sampai Sulawesi.
Sabrina memang sengaja melibatkan para petani lokal agar mereka bisa menjadi penghasil biji kakao yang kemudian dijual kepada Krakakoa dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Untuk bisa menghasilkan biji kakao yang berkualitas, Krakakoa memberikan pelatihan kepada ribuan petani di taman nasional Lampung, Sumatera dan Sulawesi Barat.
Dalam satu bulan, setidaknya Krakakoa bisa memproduksi sekitar 5 ton cokelat yang terdiri dari 30 hingga 40 variasi produk dengan cita rasa beragam khas Indonesia seperti gula aren, kayu manis, jahe, cabai, dan salted caramel.
Saat ini, cokelat Krakakoa dapat ditemukan di supermarket-supermarket premium di kota-kota besar di Tanah Air dan di sejumlah e-commerce. Kemasan dari Krakakoa terbilang unik karena menggunakan desain bermotif batik dan hewan-hewan khas Indonesia yang dilindungi.
“Desain packaging pun kami sesuaikan dengan motif yang Indonesia banget. Jadi melalui packaging juga kami mencoba perkenalkan cokelat Indonesia,” ungkapnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.