Contoh olahan kentang yang jadi favorit banyak orang (dok. Pexels)

Hati-hati Makan Kentang Berlebihan, Ini Risikonya

26 July 2021   |   09:44 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kamu suka kentang atau diet dengan hanya memakan kentang selama berminggu-minggu. Hati-hati ya, sebab menurut Harvard Health, tanamanan umbi-umbian ini dapat meningkatkan risiko kesehatan serius. Masalah utamanya terletak pada jenis karbohidrat kentang yang dicerna tubuh dengan cepat.

“Ini menyebabkan gula darah dan insulin melonjak dan kemudian turun,” tulis Harvard Health, dikutip Hypeabis.id, Senin (26/7/2021).

Kentang memiliki peringkat tinggi pada indeks glikemik (GI). GI adalah sistem penilaian untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Melalui sistem ini kita bisa mengetahui seberapa cepat makanan mempengaruhi tingkat gula darah (glukosa) setelah dimakan.

Makin cepat makanan dipecah menjadi glukosa darah, semakin jelas dampaknya pada kadar gula darah, ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makanan yang dicerna cepat ini juga membuat kita merasa lapar lagi walaupun habis mengunyah kentang, yang kemudian dapat menyebabkan makan berlebihan. 

“Dalam jangka panjang, diet tinggi kentang dan makanan berkarbohidrat tinggi yang dicerna dengan cepat dapat berkontribusi pada obesitas, diabetes, dan penyakit jantung,” tulis Harvard Health memperingatkan. 

Ada sebuah studi tentang korelasi obesitas dan kentang yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine. Para ahli melacak pola makan dan kebiasaan gaya hidup 120.000 pria dan wanita hingga 20 tahun.

Para peneliti prihatin dengan bagaimana perubahan pilihan makanan kecil berkontribusi pada penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Mereka menemukan bahwa orang yang meningkatkan konsumsi kentang goreng dan kentang panggang atau kentang tumbuk bertambah berat dari waktu ke waktu, masing-masing bertambah 3,4 dan 1,3 pon setiap empat tahun.

Terlebih lagi, orang yang mengurangi asupan makanan ini mengalami penurunan berat badan, seperti halnya orang yang meningkatkan asupan sayuran lainnya.

Risiko yang ditimbulkan kentang terhadap perkembangan penyakit jantung mungkin berasal dari hubungannya dengan tekanan darah tinggi.

Para peneliti dari Harvard Medical School mengamati lebih dari 187.000 pria dan wanita dalam tiga penelitian besar di Amerika. Mereka membandingkan orang-orang yang mengonsumsi kurang dari satu porsi kentang panggang, goreng, tumbuk, rebus, atau keripik kentang dalam sebulan, dan orang-orang yang mengonsumsi empat porsi atau lebih dalam seminggu.

Mereka menemukan bahwa peserta yang makan empat porsi atau lebih kentang panggang, rebus atau tumbuk dalam seminggu memiliki risiko 11 persen lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, sementara yang memakan kentang goreng satu porsi dalam sebulan memiliki risiko 17 persen terkena penyakit tersebut.

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa menukar sebagian porsi kentang dengan sayuran dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Kendati demikian, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini dan butuh penelitian lebih lanjut. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ada Es Krim Gratis untuk Anak yang Divaksin Covid-19, Ayo Bunda Cek Infonya!

BERIKUTNYA

6 Makanan Tinggi Protein Ini Wajib Dikonsumsi untuk Pemulihan Covid-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: