Hindia (Sumber gambar: Hindia Official Instagram)

Solois Hindia Tumpahkan Pandangan Kritisnya dalam Album Lagipula Hidup akan Berakhir

06 July 2023   |   18:43 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Penyanyi Baskara Putra atau yang juga dikenal dengan moniker Hindia resmi merilis album keduanya bertajuk Lagipula Hidup akan Berakhir. Pada pagian pertama, Hindia merilis sebanyak 14 trek dengan materi lagu yang masih melanjutkan karya-karya dalam album perdananya, Menari Dengan Bayangan (2019).

Jika dalam album Menari Dengan Bayangan membicarakan sejumlah persoalan kehidupan yang dialami Hindia kala itu, maka lagu-lagu dalam album Lagipula Hidup akan Berakhir mendalami alasan di balik masalah-masalah tersebut. 

Didampingi oleh Enrico Octaviano dan Kareem Soenharjo sebagai produser, di album ini, Hindia membedah empat masalah besar yang membuatnya resah dalam beberapa tahun  belakangan yaitu teknologi, inflasi, oligarki dan krisis iklim. Karena menurutnya banyak hal yang perlu ditelaah dari masalah-masalah ini, maka banyak pula lagu-lagu yang ditulis untuk album ini. 

Tak heran, secara keseluruhan, album Lagipula Hidup akan Berakhir memuat sebanyak 28 lagu yang perilisannya dibagi menjadi dua bagian. Sebanyak 14 lagu pertama dirilis pada 7 Juli 2023, sedangkan 14 lagu lainnya akan diluncurkan pada 21 Juli 2023.

"Dari awal menulis untuk album kedua, saya sudah yakin lagunya banyak. Cuma, di momen itu saya pikir mungkin 16 lagu penuh. Terus naik jadi 18, 20, 21, 22, turun lagi ke 18, naik lagi ke 24, ujung-ujungnya 28. Saya merasa ceritanya enggak selesai kalau cuma 14 sampai 16 lagu," ungkap Hindia.
 

Dengan banyaknya lagu tersebut, Hindia pun akhirnya memutuskan untuk membagi perilisannya menjadi dua bagian agar karya-karyanya mudah dicerna oleh para pendengar, terutama bagi mereka yang menyimak album ini dari awal hingga akhir.

Pasalnya, kata Hindia, kedua bagian dari album ini juga memiliki tema besar masing-masing. "Bagian pertama itu di saat merasakan apa yang saya rasakan. Bagian kedua itu apa yang saya lakukan setelah tahu merasakan itu. Jadi bagian pertama itu reaksi spontan, bagian kedua itu setelah dipikirkan," kata penyanyi kelahiran Jakarta itu.

Pada bagian pertamanya ini, album Lagipula Hidup akan Berakhir memuat 14 lagu yakni Malaikat Berputar Di Atas Pencakar Langit, Janji Palsu, Matahari Tenggelam, Satu Hari Lagi, Wawancara Liar (part. 1), Ibel, Siapa Yang Akan Datang Ke Pemakamanmu Nanti?, dan Selebrisik.

Selain itu, ada pula lagu Cincin, Wawancara Liar (part.2), Kami Khawatir, Kawan Apa Kabar, Ayah?, Iya… Sebentar, dan Bunuh Idolamu. Dari keseluruhan lagu tersebut, tersimpan cerita-cerita unik yang menarik untuk diketahui lebih lanjut saat mendengarkan lagu-lagunya.

Misalnya, lagu Janji Palsu yang berkutat dengan keputusasaan dan tekanan yang dirasakan, lagu Ibel yang mengenang tukang cukur rambut langganan keluarga Hindia yang wafat di tengah pandemi, lagu Selebrisik yang mencerca selebriti yang berdagang lewat opini-opini sok tahu, dan lagu Kami Khawatir yang mencoba berempati dengan mereka yang menjaga jarak dengan lingkungan keluarganya.

Sedangkan dalam lagu, Iya…Sebentar, Hindia menggambarkan ketidaknyamanannya saat digadang sebagai duta kesehatan mental. Semuanya dikemas oleh Hindia bersama Enrico dan Kareem dengan balutan musik yang variatif namun tetap memikat, lengkap dengan lirik khas Hindia yang lugas dan penuh permainan kata.
 

Dalam album ini, Hindia juga menggandeng sederet nama musisi sebagai rekan duet sekaligus proses penggarapan sejumlah lagu, termasuk Gamaliel Tapiheru dan Kamga yang bertindak sebagai pengarah vokal, Iga Massardi, Petra Sihombing, Vega Antares dan Rayhan Noor yang mengisi gitar, Tuantigabelas dan Matter Mos yang menyumbang bait rap, dan masih banyak lagi.

Turut hadir pula Iyas Lawrence dan Kristo Immanuel di segmen-segmen lagu Wawancara Liar yang bertujuan menggambarkan bagaimana generasi pendahulu membawa dampak negatif bagi masa depan generasi berikutnya.

Meski menggarap lagu yang terbilang banyak, Hindia justru mengaku bahwa dia sempat tidak terpikirkan untuk menggarap album kedua. Sebab, sebagai musisi, dia mengaku tidak ingin membuat album yang banyak seperti musisi lainnya sekalipun album perdananya, Menari dengan Bayangan (2019), mendapatkan sambutan yang besar dari penikmat musik di Tanah Air.

"Kalau album Hindia ada lagi, berarti persoalannya belum kelar. Terus saya kaji ulang, ternyata masih banyak akarnya. Saya merasakan apa yang dirasakan di album pertama karena keluarga dan lingkungan saya. Itu yang saya omongkan di album kedua," kata pria yang juga menjadi vokalis di grup band .Feast itu.


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Ini 5 Brand Makeup Lokal Favorit Asli Indonesia

BERIKUTNYA

Mission: Impossible - Dead Reckoning Diprediksi Bakal Rajai Box Office 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: