Suasana ibadah haji di Mekkah. (Sumber gambar: Instagram/Ibrahim)

Risiko Jemaah Haji Kena Heatstroke Tinggi di Mina, Begini Cara Cegah & Penanganannya

25 June 2023   |   20:31 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Puncak ibadah haji tinggal menghitung hari. Ditandai dengan prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 27 Juni hingga 1 Juli 2023, para jemaah menghadapi tantangan yang cukup serius karena cuaca di Tanah Suci diperkirakan bisa mencapai 44 derajat celsius pada siang hari. Risiko heatstroke saat Armuzna lantas meningkat.

Heatstroke adalah ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya sendiri. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius. Apabila tidak segera ditangani, risiko kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal bisa menghampiri.

Baca juga: Musim Haji Tiba, Cek Kiat Aman Jamaah Haji Risiko Tinggi & Lansia

Kepala KKHI Madinah dr. Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan para jemaah haji terutama lansia perlu waspada ketika melakukan prosesi Armuzna. Ada dua titik yang rawan terjadinya kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina.

“Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina  untuk lontar jamrah selama tiga hari,” ujar Atma dalam keterangannya, dikutip Hypeabis.id, Minggu (25/6/2023).

Untuk mencegah risiko yang parah, para jemaah menutusnya bisa mengenali beberapa gejala heatstroke. Gejalanya ditandai dengan suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius, kelelahan, kulit panas dan kering. Kemudian denyut nadi dan frekuensi napas meningkat, serta gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.

Jemaah haji yang terkena heatstroke wajib mendapat penanganan segera. Selain penemuan kasus yang cepat, menurut Atma, penanganan segera heatstroke penting untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. 

Penanganan yang dilakukan pada jemaah heatstroke biasanya dengan menempatkan mereka di ruangan berpendingin, melepaskan pakaian yang tebal, kemudian dilakukan rehidrasi dengan cairan infus. Kendati demikian, penurunan suhu tubuh ini tidak bisa berlangsung cepat. 

Oleh karenanya, selama proses rehidrasi bisa dibantu dengan kompres es batu atau handuk dingin di sela-sela tubuh. Metode ini akan digunakan untuk membantu menurunkan panas tubuh lebih cepat.

Untuk kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, jemaah akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi. Sementara di Arafah, mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Arafah.


Cara Pencegahan

Kasie Kesehatan Daerah Kerja Bandara Imron Cahyono, jemaah haji yang akan melakukan prosesi Armuzna diimbau agar memperhatikan kondisi tubuh dan kesehatannya. Selain mengikuti anjuran dari penyelenggara, sedapat mungkin jemaah bisa menghindari paparan langsung terik matahari.

Hindari terjadinya dehidrasi saat prosesi Armuzna dengan minum air 200 ml tiap jam secara perlahan dan jangan menunggu haus. Jemaah haji juga disarankan untuk minum satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml per hari.

Cara pencegahan lainnya yakni membawa handuk kecil yang nantinya bisa dibasahi dan dikompreskan ke badan untuk mengurangi panas tubuh. Penting untuk tidak memaksakan ketika gejala heatstroke mulai muncul dan segera minta pertolongan petugas haji.

Baca juga: Intip 4 Hal yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat di Tanah Suci

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Cek 7 Destinasi Wisata Menarik di Solo, Ada Keraton Surakarta hingga Pasar Gede

BERIKUTNYA

Gokil, Surat Kontrak Pembubaran The Beatles Siap Dilelang Seharga Rp7 Miliar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: