Manfaat Mindful Eating buat si Kecil & 4 Cara Sederhana Mengenalkannya

Menerapkan gaya hidup sehat, berupa pola dan perilaku makan tepat harus dimulai sejak usia dini. Salah satunya dengan menerapkan mindful eating. Hal ini sangat berpengaruh besar bagi tumbuh dan kembang anak, terutama pada periode emas mereka. 
 
Mindful eating merupakan suatu pendekatan yang terfokus pada kesadaran dan pengalaman seseorang terhadap makanan. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu mereka menikmati suasana makan, pengalaman makan, dan juga menghargai makanan.

Baca juga: 5 Tip Punya Badan Ideal dengan Weight Loss Management & Mindful Eating

Menurut Spesialis Gizi dari  Mandaya Royal Hospital Puri, dr. Sanny Ngatidjan, penerapan mindful eating sejak kecil akan menjadi kebiasaan hingga dewasa. Selain untuk memperbaiki pola makan anak, menumbuhkan mindful eating sejak dini juga memiliki banyak manfaat bagi anak. 

Pertama, dapat menumbuhkan hubungan emosional antara anak dengan makanan ketika mereka fokus pada apa yang dimakan dan menikmati pengalaman makan. Kedua, anak akan mudah membedakan rasa lapar dan kenyang, yang selanjutnya akan menumbuhkan pentingnya makan, baik jumlah, dan waktu yang tepat untuk makan. 

Ketiga, anak akan lebih menghargai makanan dan tubuh mereka, serta melatih pengaturan diri anak. Keempat, anak lebih mempertimbangkan makanan yang berguna untuk dikonsumsi tubuh. “Pola ini akan selalu diteruskan hingga mereka tumbuh dewasa,” jelas Sanny, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (17/6/2023).
 
Untuk memperkenalkan mindful eating pada anak, tentunya harus dilakukan dengan cara yang berbeda sesuai dengan usia anak. Namun sebelum memperkenalkannya pada anak, menurut Sonny, sebaiknya mindful eating harus diterapkan terlebih dahulu oleh orangtuanya. “Dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu dengan makan bersama keluarga di meja makan,” imbuhnya.
 
Nah, berikut ini beberapa tips dalam menumbuhkan mindful eating pada anak yang bisa bunda atau ayah coba di rumah. 

1. Biasakan Makan di Meja Makan

Sebelum makan, orangtua dapat mengajak anak berdoa bersama untuk melatih anak bersyukur atas makanan yang disediakan. Saat makan juga sebisa mungkin tanpa distraksi, terutama gawai, untuk dapat melatih anak fokus pada makanan yang dihidangkan, apa yang dimakan, dan apa yang tubuh butuhkan. Suasana makan seperti ini dapat terasa lebih hidup dan menyenangkan bagi anggota keluarga.
 

2. Diskusi tentang Makanan yang Disajikan

Sonny menuturkan, orangtua dapat mengajarkan indera penglihatan dengan menanyakan pendapat anak tentang penampilan, warna dan bentuk makanan. Kemudian, indera peraba dengan menanyakan tekstur makanan, indera pendengar dengan menanyakan suara yang dikeluarkan saat mengunyah makanan (makanan renyah).

Adapun indera penciuman bias dilakukan dengan menanyakan wangi makanan dan indera perasa dengan menanyakan rasa makanan, apa yang dirasakan setelah mengonsumsi makanan tersebut, serta seberapa lapar sebelum makan atau seberapa kenyang setelah makan.
 

3. Biarkan Anak Mengambil Porsi Makannya Sendiri

Berikan kesempatan pada anak untuk mengambil porsi makanan mereka sendiri ke dalam piring. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan mereka tentang konsep tanggung jawab dengan mengambil makanan secukupnya. Pastikan anak tetap harus memasukkan makanan yang bergizi ke piring mereka.Dengan demikian, mereka mengetahui apa saja asupan nutrisi yang diperlukan tubuh.
 

4. Makan Secara Perlahan

Ajarkan anak menikmati proses makan dengan mengunyah makanan secara perlahan. Orang tua juga bisa sambil mengajarkan tentang gizi yang terkandung dalam makanan yang dimakan anak serta bagaimana proses pencernaan dan penyerapan zat gizi yang terjadi di dalam tubuh.

Baca juga: Tiga Langkah Mudah Turunkan Berat Badan Usai Lebaran

Editor: Dika Irawan