5 Fakta Seru Home For Rent, Film Sekte Sesat Thailand yang Melampaui Pencapaian The Medium

Film yang mengangkat tema sekte sesat tampanya sedang hits di industri film. Bisa dibilang, film bertema sekte sukses menjadi sub-genre yang memberi sentuhan baru dalam jagat horor. Salah satu film horor bertema sekte sesat, Home For Rent saat ini sedang tayang di layar kaca bioskop Indonesia.

Karya asal Negeri Gajah Putih ini menghadirkan kengerian ritual sekte sepanjang 2 jam 4 menit. Home For Rent bisa menjadi pilihan untuk Genhype yang rindu dengan sajian horor yang masih belum banyak tereksplorasi.

Baca juga: 6 Film Horor Thailand yang Cocok Ditonton untuk Hiburan Akhir Pekan Ini!

Sebelum menyaksikan, ada beberapa hal yang perlu Genhype ketahui tentang Home For Rent, mulai dari karya garapan sutradara ternama Thailand hingga sisi unik yang diangkat dalam filmnya. Yuk simak!
   

1. Digarap Sophon Sakdaphisit

Nama Sopon Sakdaphisit tenar di antara jajaran filmmaker Thailand. Sopon pernah meraih penghargaan untuk kategori Best Screenplay dari Asosiasi Film Nasional Thailand. Karya baru Sophom, Home For Rent akan kembali tersaji di layar lebar dalam balutan peran Nittha Jirayungyum, Penpak Sirikul, Sukollawat Kanarot, dan lainnya.

Sebelumnya, Sopon Sukdapisit memang banyak berfokus menggarap film bergenre horor. Dia merupakan penelur film horor lain seperti Alone, The Promise, Coming Soon, hingga The Swimmers. Ladda Land merupakan satu diantara beberapa film horor garapannya yang paling pupuler pada 2011 lalu. Melansir Mojo, film itu sukses meraup US$5,75 juta.  
 

2. Latar Cerita Minimalis dari Kisah Nyata

Tampaknya ide yang diangkat Sophon dalam film anyarnya masih berkesinambungan dengan nuansa rumah seram, seperti yang hadir di film Ladda Land. Seperti judulnya, Home For Rent mengambil latar sebuah rumah horor yang disewakan. Hanya , latar yang minimalis itu sedikit dipoles dengan ketegangan dari pemberlakuan ritual sekte sesat.

Home For Rent diangkat dari kisah nyata seorang penyewa rumah yang diteror oleh kelompok sekte sesat, yang ternyata merupakan pemilik rumah tersebut. Sang pemilik rumah bermaksud mencari mangsa untuk dikorbankan atau ditumbalkan demi misi pribadinya.

3. Diproduksi Studio GDG 559

Kesuksesan film The Medium arahan sutradara Banjong Pisanthanakun tak perlu dipertanyakan lagi. Di balik angka US$7,23 juta box office, ada kerja keras studio GDH 559 yang membuat film tentang dukun tersebut tampak disturbing. Kali ini, giliran Home For Rent yang diproduksi oleh studio GDH 559.

Masih dengan unsur tentang gelapnya dunia hitam, aksi penuh terror dengan point of view berbeda akan disugguhkan sepanjang durasi film. GDG 559 juga merupakan studio yang menggarap karya lama Sophon, The Promise pada 2017 di bawah naungan Jor Kwang Films.
   

4. Melebihi Kesuksesan The Medium

Digarap dalam rumah produksi yang sama tentu membuat Home For Rent dan The Medium acap kali dibanding-bandingkan. Di negeri asalnya, Home For Rent dilaporkan sudah melampaui pencapaian The Medium, dalam hal pendapatan. Hal tersebut diungkap Feat Pictures, partner distribusi Home For Rent di Indonesia melalui akun Twitter resminya. “Simak trailer film horor terbaru persembahan @gdh559  yang pendapatannya telah melebihi "The Medium" di Thailand,” dikutip dari @FeatPictures.

Melansir Screen Daily, Home For Rent sempat merajai box office dar semua film Asia yang tayang di Thailand. Film yang baru tayang di Indonesia ini sudah menduduki puncak box office Thailand selama tiga pekan berturut dengan total pendapatan US2,5 juta per Rabu (7/6/2023) lalu.  Home For Rent juga masuk dalam tiga film Thailand paling laris di tahun ini.
 

5. Punya Promosi Nyentrik

Sah-sah saja bagi industri film mencoba mempromosikan karyanya agar bisa dikenal luas. Home For Rent juga ikut dengan cara promosi film horor yang sedang tren di Indonesia, yakni memboyong orang untuk melakukan cosplay karakter hantu dan mengelilingi seantero bioskop.

Mengingat Home For Rent identik dengan ritual hitam, film ini menghadirkan cosplay anggota sekte yang membawa buku dengan mantra mengerikan. Mereka duduk sambil menutupi wajah dengan buku merah, mengucap mantra sambil menggerakan tubuh dengan cara yang aneh. Para anggota sekte ini hadir di bagian pintu masuk bioskop CGV Grand Indonesia, CGV Central Park, dan Cinepolis Senayan Park.

Baca juga: Simak 5 Rekomendasi Serial & Film Terbaik Buatan Nadao Bangkok, dari The Billionaire hingga Blackout