Kenali Bahaya Kesehatan di Balik Cantiknya High Heels
14 June 2023 |
19:00 WIB
Di antara Genhype, siapa yang tidak bisa hidup tanpa high heels? Sepatu hak tinggi banyak diminati oleh kaum hawa karena bisa meningkatkan rasa percaya diri karena desain sepatu memberikan kesan kaki lebih jenjang sehingga dapat menyempurnakan penampilan.
Akan tetapi, penggunaan sepatu dengan hak tinggi atau high heel ini bisa menimbulkan bahaya secara jangka panjang. Tidak hanya rasa nyeri saja yang muncul, sepatu hak tinggi bahkan bisa mengubah postur tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Manfaat Jalan Tanpa Alas Kaki Minimal 1 Jam Tiap Hari, Bisa Bikin Awet Muda
Spesialis rehabilitasi medik dari Klinik Flex Free Ferius Soewito juga menyebut penggunaan sepatu hak tinggi secara jangka panjang memang berbahaya, bahkan dapat mengubah postur tubuh. Hal ini terjadi karena proporsi beban yang diterima tubuh tidak lagi merata.
Jika memakai sepatu normal, beban yang diterima kaki merata. Namun, saat menggunakan sepatu hak tinggi, beban berat akan berpindah ke depan dan bertumpu pada tulang kaki kecil yang tidak terlalu kuat.
“Makin tinggi sepatu hak tinggi yang dipakai, maka makin besar pula efeknya. Tekanan atau beban yang akan diterima juga akan lebih besar setiap penambahan tinggi hak sepatunya,” ungkap Ferius.
Proporsi beban yang tidak ideal tidak hanya diterima oleh tulang kaki bagian depan. Namun, lutut juga akan jadi bagian tubuh yang merasakan ketegangan akibat beban berlebih tersebut.
Lutut sebenarnya adalah sendi terbesar di dalam tubuh yang tahan banting. Meski demikian, jika kalian menggunakan sepatu hak tinggi dalam waktu lama, pelan-pelan rasa sakit pasti akan muncul.
Jika tidak segera ditangani, seseorang bahkan bisa mengalami osteoarthritis. Kondisi ini terjadi karena ada tekanan dan gesekan berulang pada ujung tulang penyusun sendi. Akibatnya, ada peradangan di daerah tersebut.
Dengan risiko kesehatan yang besar, penggunaan sepatu hak tinggi haruslah lebih bijak lagi. Ada beberapa tips penting yang bisa diikuti sebelum menggunakan sepatu hak tinggi pada acara-acara tertentu.
Dokter rehabilitasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia Arif Soemarjono menyarankan agar sepatu hak tinggi sebaiknya tidak lebih dari 2 centimeter. Terlebih, jika penggunaan sepatu ini dilakukan dalam waktu lama karena makin tinggi hak sepatu, risiko nyeri dan perubahan postur tubuh akan lebih besar.
Selain itu, durasi pemakaian juga perlu diperhatian. Umumnya, tubuh akan mulai menunjukkan reaksi tertentu ketika seseorang melakukan aktivitas yang sama selama dua jam. Dengan demikian, seseorang mesti beristirahat dengan cara duduk atau melepas sepatu setelah dua jam pemakaian.
Sebaiknya, kata Arif, sepatu hak tinggi juga tidak digunakan setiap hari. Kenakanlah sepatu jenis ini pada momen-momen khusus atau spesial saja. Adapun untuk harian, seseorang bisa menggunakan jenis sepatu lain yang lebih nyaman.
“Sepatu hak tinggi yang ujungnya rata lebih baik dibanding yang ujungnya lancip. Sebab, yang ujungnya lancip akan lebih menekan dan membuat tidak seimbang,” imbuhnya.
Pastikan ukuran sepatu juga sesuai dengan ukuran kaki. Ukuran kaki juga tidak hanya ditentukan dari panjangnya saja, tetapi juga lebarnya. Dengan pemilihan ukuran sepatu yang tepat, penggunaan sepatu hak tinggi akan lebih nyaman meski risiko tetap ada.
Di sisi lain, seseorang juga sebaiknya menghindari sepatu hak tinggi dengan ujung yang terlalu runcing. Hal ini merupakan faktor terbesar pemicu rasa nyeri karena bagian jari kaki akan tertekan. Jenis sepatu ini juga bisa meningkatkan risiko cedera kaki dalam waktu lama.
Terakhir, sering-seringlah melakukan peregangan pada kaki untuk melemaskan otot betis dan jari-jari kaki. Peregangan ini bisa dilakukan berkala setiap kali menggunakan sepatu hak tinggi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Akan tetapi, penggunaan sepatu dengan hak tinggi atau high heel ini bisa menimbulkan bahaya secara jangka panjang. Tidak hanya rasa nyeri saja yang muncul, sepatu hak tinggi bahkan bisa mengubah postur tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Manfaat Jalan Tanpa Alas Kaki Minimal 1 Jam Tiap Hari, Bisa Bikin Awet Muda
Spesialis rehabilitasi medik dari Klinik Flex Free Ferius Soewito juga menyebut penggunaan sepatu hak tinggi secara jangka panjang memang berbahaya, bahkan dapat mengubah postur tubuh. Hal ini terjadi karena proporsi beban yang diterima tubuh tidak lagi merata.
Jika memakai sepatu normal, beban yang diterima kaki merata. Namun, saat menggunakan sepatu hak tinggi, beban berat akan berpindah ke depan dan bertumpu pada tulang kaki kecil yang tidak terlalu kuat.
“Makin tinggi sepatu hak tinggi yang dipakai, maka makin besar pula efeknya. Tekanan atau beban yang akan diterima juga akan lebih besar setiap penambahan tinggi hak sepatunya,” ungkap Ferius.
Proporsi beban yang tidak ideal tidak hanya diterima oleh tulang kaki bagian depan. Namun, lutut juga akan jadi bagian tubuh yang merasakan ketegangan akibat beban berlebih tersebut.
Lutut sebenarnya adalah sendi terbesar di dalam tubuh yang tahan banting. Meski demikian, jika kalian menggunakan sepatu hak tinggi dalam waktu lama, pelan-pelan rasa sakit pasti akan muncul.
Jika tidak segera ditangani, seseorang bahkan bisa mengalami osteoarthritis. Kondisi ini terjadi karena ada tekanan dan gesekan berulang pada ujung tulang penyusun sendi. Akibatnya, ada peradangan di daerah tersebut.
Kiat Nyaman Gunakan Sepatu Hak Tinggi
Ilustrasi sepatu high heels (Sumber gambar: Freepik)
Dokter rehabilitasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia Arif Soemarjono menyarankan agar sepatu hak tinggi sebaiknya tidak lebih dari 2 centimeter. Terlebih, jika penggunaan sepatu ini dilakukan dalam waktu lama karena makin tinggi hak sepatu, risiko nyeri dan perubahan postur tubuh akan lebih besar.
Selain itu, durasi pemakaian juga perlu diperhatian. Umumnya, tubuh akan mulai menunjukkan reaksi tertentu ketika seseorang melakukan aktivitas yang sama selama dua jam. Dengan demikian, seseorang mesti beristirahat dengan cara duduk atau melepas sepatu setelah dua jam pemakaian.
Sebaiknya, kata Arif, sepatu hak tinggi juga tidak digunakan setiap hari. Kenakanlah sepatu jenis ini pada momen-momen khusus atau spesial saja. Adapun untuk harian, seseorang bisa menggunakan jenis sepatu lain yang lebih nyaman.
“Sepatu hak tinggi yang ujungnya rata lebih baik dibanding yang ujungnya lancip. Sebab, yang ujungnya lancip akan lebih menekan dan membuat tidak seimbang,” imbuhnya.
Pastikan ukuran sepatu juga sesuai dengan ukuran kaki. Ukuran kaki juga tidak hanya ditentukan dari panjangnya saja, tetapi juga lebarnya. Dengan pemilihan ukuran sepatu yang tepat, penggunaan sepatu hak tinggi akan lebih nyaman meski risiko tetap ada.
Di sisi lain, seseorang juga sebaiknya menghindari sepatu hak tinggi dengan ujung yang terlalu runcing. Hal ini merupakan faktor terbesar pemicu rasa nyeri karena bagian jari kaki akan tertekan. Jenis sepatu ini juga bisa meningkatkan risiko cedera kaki dalam waktu lama.
Terakhir, sering-seringlah melakukan peregangan pada kaki untuk melemaskan otot betis dan jari-jari kaki. Peregangan ini bisa dilakukan berkala setiap kali menggunakan sepatu hak tinggi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.