Sering Deg-degan War Tiket Konser? Waspada Aritmia
14 June 2023 |
15:30 WIB
Fenomena konser yang marak dalam beberapa waktu terakhir bisa memicu gangguan irama pada jantung alias aritmia loh, Genhype. Rasa deg-degan saat berlomba-lomba mendapat tiket secara online (war tiket), kecewa tidak mendapatkan tiket, hingga sang idola batal datang, bisa menjadi pemicunya.
Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia Eka Hospital BSD dr. Ignatius Yansen menerangkan aritmia merupakan sebuah gangguan pada jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak beraturan, terkadang terlalu cepat dan terkadang bisa menjadi terlalu lambat. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini.
Baca juga: Tiket Konser ONE OK ROCK Siap Dijual, Catat Harga dan Cara Membelinya
Biasanya karena masalah pada tekanan darah, kardiovaskular, hingga faktor keturunan. Nah, deg-degan sendiri merupakan respon normal yang bisa terjadi pada tubuh dan terkadang dikuatkan karena faktor emosional dan psikologis, seperti cemas, gugup, stres, maupun terlalu gembira.
"Selain itu, deg-degan juga biasanya gejala dari gangguan aritmia, namun ini membutuhkan pemeriksaan dengan dokter, karena tidak semua deg-degan bisa dikatakan aritmia," tuturnya dikutip Hypeabis.id, Rabu (14/6/2023).
Yansen menyampaikan ketika merasa deg-degan karena sering merasa cemas atau gugup, tubuh akan melepaskan adrenalin yang lebih banyak dan bisa menyebabkan jantung berdetak lebih kencang serta lebih cepat. Hal ini bisa memicu tubuh mulai mengembangkan irama detak jantung yang tidak beraturan.
"Alhasil bisa berujung ke palpitasi atau lebih parah ke aritmia jantung terutama pada pasien yang mempunyai predisposisi atau riwayat kelainan aritmia atau gangguan irama sebelumnya," jelasnya.
Sementara itu, kecemasan adalah penyebab palpitasi paling umum yang tidak terkait dengan masalah jantung. Menurutnya sangat umum untuk mengalami saat-saat kecemasan, terutama dalam situasi stres.
Yansen mengatakan situasi seperti mengikuti ujian, wawancara kerja, bertengkar dengan seseorang, hingga gagal dalam mendapatkan tiket Coldplay pun bisa menjadi pemicu rasa cemas. Rasa cemas ini akhirnya bisa menyebabkan gangguan irama jantung pada pasien-pasien yang memang ada kelainan dasar sebelumnya atau tidak pernah tahu punya gangguan irama sebelumnya.
"Jadi benar pasalnya jika kecemasan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Anda dalam terkena aritmia," tegasnya.
Kendati demikian, Yansen mengingatkan gangguan irama jantung biasa disebabkan karena beberapa faktor dan bukan hanya satu faktor saja. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda risiko dari aritmia.
"Dengan mengelola stres dengan baik serta menjaga kesehatan jantung, kita bisa mencegah aritmia untuk bisa terjadi," tuturnya.
Editor: Dika Irawan
Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia Eka Hospital BSD dr. Ignatius Yansen menerangkan aritmia merupakan sebuah gangguan pada jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak beraturan, terkadang terlalu cepat dan terkadang bisa menjadi terlalu lambat. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini.
Baca juga: Tiket Konser ONE OK ROCK Siap Dijual, Catat Harga dan Cara Membelinya
Biasanya karena masalah pada tekanan darah, kardiovaskular, hingga faktor keturunan. Nah, deg-degan sendiri merupakan respon normal yang bisa terjadi pada tubuh dan terkadang dikuatkan karena faktor emosional dan psikologis, seperti cemas, gugup, stres, maupun terlalu gembira.
"Selain itu, deg-degan juga biasanya gejala dari gangguan aritmia, namun ini membutuhkan pemeriksaan dengan dokter, karena tidak semua deg-degan bisa dikatakan aritmia," tuturnya dikutip Hypeabis.id, Rabu (14/6/2023).
Yansen menyampaikan ketika merasa deg-degan karena sering merasa cemas atau gugup, tubuh akan melepaskan adrenalin yang lebih banyak dan bisa menyebabkan jantung berdetak lebih kencang serta lebih cepat. Hal ini bisa memicu tubuh mulai mengembangkan irama detak jantung yang tidak beraturan.
"Alhasil bisa berujung ke palpitasi atau lebih parah ke aritmia jantung terutama pada pasien yang mempunyai predisposisi atau riwayat kelainan aritmia atau gangguan irama sebelumnya," jelasnya.
Sementara itu, kecemasan adalah penyebab palpitasi paling umum yang tidak terkait dengan masalah jantung. Menurutnya sangat umum untuk mengalami saat-saat kecemasan, terutama dalam situasi stres.
Yansen mengatakan situasi seperti mengikuti ujian, wawancara kerja, bertengkar dengan seseorang, hingga gagal dalam mendapatkan tiket Coldplay pun bisa menjadi pemicu rasa cemas. Rasa cemas ini akhirnya bisa menyebabkan gangguan irama jantung pada pasien-pasien yang memang ada kelainan dasar sebelumnya atau tidak pernah tahu punya gangguan irama sebelumnya.
"Jadi benar pasalnya jika kecemasan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Anda dalam terkena aritmia," tegasnya.
Kendati demikian, Yansen mengingatkan gangguan irama jantung biasa disebabkan karena beberapa faktor dan bukan hanya satu faktor saja. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda risiko dari aritmia.
"Dengan mengelola stres dengan baik serta menjaga kesehatan jantung, kita bisa mencegah aritmia untuk bisa terjadi," tuturnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.