Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

Jadi Lokasi Syuting Film Hati Suhita, Pondok Pesantren Modern Sahid Dukung Nilai Edukasi Islami

07 June 2023   |   05:26 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Bagi kamu pencinta film bertema religi, karya berjudul Hati Suhita yang tengah tayang di bioskop pasti tidak akan dilewatkan. Film garapan Sutradara Archie Hekagery ini menyajikan tempat-tempat menarik selain juga jalan ceritanya. Salah satunya adalah latar pesantren sebagai lokasi syuting yang masuk dalam beberapa adegan film tersebut.

Usut punya usut, pesantren yang dalam film disebut Al-Anwar itu ternyata mengambil lokasi syutingnya di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Sahid yang berada di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tim Hypeabis.id berkunjung langsung ke pesantren yang didirikan oleh KPH. Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono tersebut untuk melihat langsung spot-spot lokasi menarik yang dihadirkan dalam film tersebut.

Baca juga: Tembus 300.000 Penonton, Ini 6 Fakta Film Hati Suhita

Muhammad Luqman, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Sahid, mengatakan awal mula Ponpes Modern Sahid menjadi bagian dalam film Hati Suhita adalah dari ketertarikan pembuat film ketika menemukan tempat ini.

“Awalnya mereka mencari lokasi yang cocok untuk membuat film. Kemudian, mereka menemukan lokasi ini dan merasa cocok, sesuai background yang diinginkan. Maka mereka menjadikan ini sebagai tempat pesantrennya,” katanya ditemui Hypeabis.id di Bogor.

Dia menuturkan, proses syuting film Hati Suhita dilakukan di beberapa tempat di Ponpes Modern Sahid, seperti Masjid Sadaniyah Al-Munawarah, ruang kelas, hingga latar hotel yang sebenarnya merupakan guess house mewah bernama Adiroso di Ponpes Modern Sahid. Proses pengambilan gambar yang terjadi berlangsung sebanyak 10 hari dalam jangka waktu hampir 2 bulan.
 

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)


Dalam proses pengambilan gambar di Pondok Pesantren Modern Sahid sebagai salah satu latar film Hati Suhita, kedua belah pihak memiliki nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait beberapa hal.

Salah satunya adalah tidak menerima skenario yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam secara umum, seperti horor, mistis, dan kekerasan. “Karena tentang romantisme, silahkan,” ujarnya.

 

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

 

Dia menambahkan, langkah pondok pesantren menjadi bagian dalam film ini karena beberapa hal. Pertama adalah sebagai bentuk dukungan terhdap film yang memiliki nilai edukasi Islami yang sesuai dengan rahmatan lil alamin.

Kedua, memberikan gambaran tersendiri tentang pesantren kepada masyarakat yang menonton film tersebut. Dia menuturkan, Ponpes Modern Sahid ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa pada saat ini sudah ada pesantren modern yang dapat memenuhi harapan banyak masyarakat, terutama tingkat menengah.

Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak dalam memberikan pendidikan terhadap anak-anaknya. “Nyaman, membuat anak betah, jauh dari kebisingan, dan tentu sesuai dengan misi unggul, berbudaya, dan Islami,” katanya.
 

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)


Dia menambahkan, PT Kharisma Starvision Plus juga berencana menggunakan Pondok Pesantren  Modern Sahid sebagai lokasi syuting film lainnya. Karya yang akan dibuat itu rencananya berupa adaptasi dari sebuah buku biografi.

Untuk diketahui, film Hati Suhita diputar di bioskop dalam negeri mulai 25 Mei 2023. Sampai dengan hari ke-11, film ini telah ditonton oleh 361.238. 

Hati Suhita bercerta tentag seorang wanita bernama Alina Suhita. Dia digambarkan sebagai perempuan teguh, matang, dan pantang menyerah. Ketabahan yang dimiliki memandunya menghadapi badai rumah tangga yang terjadi, bahkan sejak malam pertama. Perjuangannya secara lahir dan batin diuji untuk memperoleh cinta seorang pria bernama Gus Birru yang merupakan suaminya sendiri.

Film ini merupakan adaptasi dari novel best-seller karya Khilma Anis berjudul Hati Suhita. Novel tersebut telah berkali-kali naik cetak dan juga berkisah tentang perjuangan seorang perempuan yang gagah berani dan pantang menyerah untuk mendapatkan cinta dari suami sendiri.
 

Masjid Sadaniyah Al-Munawarah (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)

Ponpes Modern Sahid (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L.N)


Kehadiran novel dengan latar belakang pondok pesantren ini disebut mampu menghipnotis banyak orang dan meledak di pasaran. Cerita yang dimiliki memikat dan terasa sangat dekat lantaran sang penulis dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan Pesantren.

Hati Suhita merupakan salah satu karya sastra Khilma Anis yang menarasikan perempuan. Karyanya menggiring pembaca kepada kemegahan pesantren dengan hiruk-pikuk rumah tangga. Tidak hanya itu, dia juga berkisah tentang bagaimana relasi pesantren dengan dunia luar yang dipotret secara apik melalui hadirnya aktivis perempuan, Ratna Rengganis.

Novel ini membicarakan kekuatan cinta, relasi laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan pesantren modern, dan pesantren dengan transformasi pengembangannya.
 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

5 Tipe Konten Populer Ini Ampuh Mendongkrak Engagement

BERIKUTNYA

Karya Retrospektif Seniman Nunung W.S. Hadir dalam Pameran The Spirit Within

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: