Penyebab dan Gejala Parkinson yang Perlu Menjadi Perhatian Milenial dan GenZ
04 June 2023 |
13:39 WIB
Gejala Parkinson
Gejala dan tingkat perkembangan penyakit parkinson berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Gejala awal parkinson tidak tampak secara nyata dan terjadi secara bertahap. Namun, peyakit ini memiliki empat gejala utama.
Pertama adalah tremor di tangan, lengan, kaki, rahang, atau kepala. Kedua, kekakuan otot dalam waktu yang lama. Ketiga, kogontaian. keempat, gangguan keseimbangan dan koordinasi yang kadang-kadang menyebabkan individu jatuh.
Gejala lainnya yang mungkin termasuk dalam penyakit itu adalah depresi dan perubahan emosional lainnya; kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara; masalah kecing atau sembelit; dan masalah kulit.
Laman itu juga menuliskan bahwa tidak ada tes darah atau laboratorium untuk mendiagnosis kasus parkinson bukan karena genetik. Dokter biasanya mendiagnosis penyakit itu dengan mengambil riwayat kesehatan seseorang dan melakukan pemeriksaan neurologis.
Orang yang memiliki gejala mirip parkinson karena penyebab lain seperti atrofi sistem multipel dan Demensia Tubuh Lewy kerap dikatakan mengalami parkinsonism, yakni sebuah istilah yang dipakai untuk menyatakan kelompok gejala gangguan saraf yang menyebabkan gangguan pergerakan seperti dalam penyakit parkinson.
Guna meredakan gejala parkinson, individu kerap diberikan obat-obatan, perawatan bedah, dan terapi lainnya meskipun penyakit ini tidak ada obatnya. Obat yang diberikan biasanya guna membantu mengobati gejala parkinson dengan meningkatkan kadar dopamin dalam otak.
Kemudian, memiliki efek terhadap bahan kimia otak lainnya, seperti neurotransmiter, yang mentransfer informasi antar sel otak; dan membantu mengontrol gejala bukan gerakan.
Editor: Fajar Sidik
Gejala dan tingkat perkembangan penyakit parkinson berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Gejala awal parkinson tidak tampak secara nyata dan terjadi secara bertahap. Namun, peyakit ini memiliki empat gejala utama.
Pertama adalah tremor di tangan, lengan, kaki, rahang, atau kepala. Kedua, kekakuan otot dalam waktu yang lama. Ketiga, kogontaian. keempat, gangguan keseimbangan dan koordinasi yang kadang-kadang menyebabkan individu jatuh.
Gejala lainnya yang mungkin termasuk dalam penyakit itu adalah depresi dan perubahan emosional lainnya; kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara; masalah kecing atau sembelit; dan masalah kulit.
Laman itu juga menuliskan bahwa tidak ada tes darah atau laboratorium untuk mendiagnosis kasus parkinson bukan karena genetik. Dokter biasanya mendiagnosis penyakit itu dengan mengambil riwayat kesehatan seseorang dan melakukan pemeriksaan neurologis.
Orang yang memiliki gejala mirip parkinson karena penyebab lain seperti atrofi sistem multipel dan Demensia Tubuh Lewy kerap dikatakan mengalami parkinsonism, yakni sebuah istilah yang dipakai untuk menyatakan kelompok gejala gangguan saraf yang menyebabkan gangguan pergerakan seperti dalam penyakit parkinson.
Guna meredakan gejala parkinson, individu kerap diberikan obat-obatan, perawatan bedah, dan terapi lainnya meskipun penyakit ini tidak ada obatnya. Obat yang diberikan biasanya guna membantu mengobati gejala parkinson dengan meningkatkan kadar dopamin dalam otak.
Kemudian, memiliki efek terhadap bahan kimia otak lainnya, seperti neurotransmiter, yang mentransfer informasi antar sel otak; dan membantu mengontrol gejala bukan gerakan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.