Begini Saran Dokter Jika Anak Terinfeksi Covid-19
21 July 2021 |
16:26 WIB
Kasus Covid-19 pada anak terus melonjak. Tak sedikit orang tua yang merasa khawatir dengan situasi saat ini. Dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon mengatakan karena kasus yang sedang melonjak, sebaiknya anak tidak boleh keluar rumah.
Berikut ini beberapa hal penting yang harus dilakukan orang tua untuk mellindungi anak dari Covid-19 dan jika anak terinfeksi Covid-19.
1. Menggunakan masker di rumah.
Penggunaan masker disarankan dilakukan di dalam rumah, untuk menghindari klaster rumah tangga. Penggunaan masker double dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih besar.
Pemakaian masker sesuai anjuran itu bertujuan untuk meminimalkan risiko tersebarnya droplet yang bisa menularkan virus. Pemakaian masker double yang dianjurkan adalah masker medis dilapisi masker kain. Masker medis harus diganti setiap empat jam.
2. Jangan keluar rumah.
Kalau memang terpaksa sekali harus keluar rumah, pertama pastikan hindari kerumunan. Kemudian, idealnya anak pergi keluar dengan ruangan ventilasi dan pencahayaan yang cukup. Kalau memang terpaksa keluar rumah. Maskernya juga harus menutupi bagian hidung dan mulut.
Lucia mengatakan bahwa untuk melindungi anak dari Covid-19, orang tua tidak perlu memberikan multivitamin pada anak yang kecukupan gizinya terpenuhi dengan baik (karbohidrat, protein, lemak). Pastkan cukup tidur, minum air putih yang cukup, serta menghindari makanan tinggi gula dan pengawet.
3. Mengamati gejala pada anak.
Adapun jika anak tertular Covid-19, orang tua sebaiknya jangan langsung panik. Menurut Lucia, yang pertama harus dilakukan adalah mengamati gejala pada anak, kemudian berkonsultasi online dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat.
Pengobatan nantinya akan disesuaikan dengan kondisi anak. Orang tua sebaiknya tidak memberikan obat atau vitamin sendiri tanpa resep dan pemantauan dokter.
Gejala Covid-19 pada anak bervariasi dari ringan hingga berat, seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, mual, muntah, diare, lemas, hingga sesak napas. Untuk anak yang masih kecil dan belum bisa bicara, gejalanya biasanya tidak mau makan atau menyusu.
5. Hitung laju napas.
Orang tua juga harus mewaspadai tanda kegawatan dengan menghitung laju napas anak. Pada bayi kurang dari dua bulan, laju napas tidak boleh lebih atau sama dengan 60 kali per menit. Pada bayi usia 2-11 bulan, laju nafas tidak boleh lebih atau sama dengan 50 kali per menit.
Sementara itu, pada bayi usia 1-5 tahun, laju napas tidak boleh lebih atau sama dengan 40 kali per menit, dan untuk anak di atas 5 tahun, laju nafas tidak boleh lebih atau sama dengan 30 kali per menit.
Editor: Fajar Sidik
Berikut ini beberapa hal penting yang harus dilakukan orang tua untuk mellindungi anak dari Covid-19 dan jika anak terinfeksi Covid-19.
1. Menggunakan masker di rumah.
Penggunaan masker disarankan dilakukan di dalam rumah, untuk menghindari klaster rumah tangga. Penggunaan masker double dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih besar.
Pemakaian masker sesuai anjuran itu bertujuan untuk meminimalkan risiko tersebarnya droplet yang bisa menularkan virus. Pemakaian masker double yang dianjurkan adalah masker medis dilapisi masker kain. Masker medis harus diganti setiap empat jam.
2. Jangan keluar rumah.
Kalau memang terpaksa sekali harus keluar rumah, pertama pastikan hindari kerumunan. Kemudian, idealnya anak pergi keluar dengan ruangan ventilasi dan pencahayaan yang cukup. Kalau memang terpaksa keluar rumah. Maskernya juga harus menutupi bagian hidung dan mulut.
“Yang terpenting sebaiknya untuk sementara waktu ini tinggal di rumah saja, demi keamanan ibu, keluarga, dan si Kecil,” jelas Lucia.
Lucia mengatakan bahwa untuk melindungi anak dari Covid-19, orang tua tidak perlu memberikan multivitamin pada anak yang kecukupan gizinya terpenuhi dengan baik (karbohidrat, protein, lemak). Pastkan cukup tidur, minum air putih yang cukup, serta menghindari makanan tinggi gula dan pengawet.
3. Mengamati gejala pada anak.
Adapun jika anak tertular Covid-19, orang tua sebaiknya jangan langsung panik. Menurut Lucia, yang pertama harus dilakukan adalah mengamati gejala pada anak, kemudian berkonsultasi online dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat.
Pengobatan nantinya akan disesuaikan dengan kondisi anak. Orang tua sebaiknya tidak memberikan obat atau vitamin sendiri tanpa resep dan pemantauan dokter.
Gejala Covid-19 pada anak bervariasi dari ringan hingga berat, seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, mual, muntah, diare, lemas, hingga sesak napas. Untuk anak yang masih kecil dan belum bisa bicara, gejalanya biasanya tidak mau makan atau menyusu.
5. Hitung laju napas.
Orang tua juga harus mewaspadai tanda kegawatan dengan menghitung laju napas anak. Pada bayi kurang dari dua bulan, laju napas tidak boleh lebih atau sama dengan 60 kali per menit. Pada bayi usia 2-11 bulan, laju nafas tidak boleh lebih atau sama dengan 50 kali per menit.
Sementara itu, pada bayi usia 1-5 tahun, laju napas tidak boleh lebih atau sama dengan 40 kali per menit, dan untuk anak di atas 5 tahun, laju nafas tidak boleh lebih atau sama dengan 30 kali per menit.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.