Ilustrasi penggunaan masker anak (dok. Pexels)

Bunda Cemas Anak Terkena Covid-19? Lakukan 4 Hal Ini Biar Enggak Stres

21 July 2021   |   16:01 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, angka infeksi pada anak juga meningkat. Bahkan, kasus kematian anak akibat Covid-19 juga ikut meningkat. Menurut data IDAI, dari seluruh anak-anak yang meninggal akibat Covid-19, lebih dari setengahnya adalah balita.
 
Berdasarkan situasi tersebut, Teman Bumil dan Populix melakukan survei untuk melihat bagaimana tanggapan dan perilaku orang tua di tengah peningkatan kasus Covid-19 pada anak.

Hasil survei yang melibatkan 310 pengguna Teman Bumil menunjukkan,  81% merasa sangat khawatir dengan peningkatan kasus tersebut. Survei menunjukkan bahwa 62% orang tua merasa khawatir berlebih hingga gelisah, dan 29% mengalami kesulitan tidur.
 
Psikolog Belinda Agustya memberikan beberapa saran agar bunda bisa memelihara kesehatan psikologis agar tidak mengalami gangguan kesehatan mental.

1. Selektif memilih informasi.
Orang tua sebaiknya bijak menyaring berita mana yang akurat dan berita mana yang tidak benar. Bunda disarankan fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol.
 
2. Fokus pada hal yang bisa dikontrol.
Lantaran kapasitas kita terbatas, sebaiknya orang tua bisa fokus pada hal yang bisa dikontrol, misalnya menjaga kesehatan keluarga, dan menjaga interaksi antara bunda dan anak agar tetap positif.

"Jika khawatir dan stres, interaksi dengan anak bisa terganggu dan hal ini bisa menurunkan daya tahan tubuh orang tua maupun anak," jelas Belinda

3. Melihat dari sudut pandang luas dan positif.
Orang tua juga disarankan untuk melihat situasi pandemi dari sudut pandang yang lebih luas dan positif. Jangan terlalu fokus pada hal-hal negatif saja. Misalnya, mungkin sejak pandemi, moms jadi lebih kenal dan dekat dengan anak.
 
Kekhawatiran bisa membuat seseorang menjadi tidak bisa tidur atau malah ingin tidur terus, ataupun menyebabkan nafsu makan turun atau sebaliknya. Namun, selama tidak mengganggu aktivitas, hal tersebut dianggap sebagai respons stres normal.
 
"Kekhawatiran dianggap tidak normal jika sampai membuat kita kehilangan minat melakukan apapun dan membuat kita jadi tidak produktif," ujar Belinda.

4. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Jika kekhawatiran berlebih telah mengganggu produktivitas, ayah bunda disarankan segera berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Dari survei tersebut ditemukan, kekhawatir terhadap kasus Covid-19 pada anak, mayoritas orang tua menjadi lebih ketat menjalankan protokol kesehatan dan melindungi keluarga dari Covid-19.
 
Sebanyak 100% responden membatasi diri seminimal mungkin keluar rumah, serta menunda atau membatalkan acara dan liburan yang sudah direncanakan. Data survei juga menunjukkan 87% orang tua melarang anak bermain keluar rumah.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Suzuki & Daihatsu Siap Percepat Inisiatif Netralitas Karbon

BERIKUTNYA

4 Manfaat & Tips Gunakan Kopi untuk Perawatan Wajah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: