Ulasan Film Guardians of The Galaxy Vol 3, Misi Terakhir Para Penjaga Galaksi

Awal petualangan seru para penjaga galaksi dibuka dengan lantunan lagu Creep dari Radioahead yang ikonik. Film ketiga ini bagaimana tim Guardians menyesuaikan kehidupan baru mereka di Knowhere setelah bencana 'snap' yang dilakukan Thanos pada film Avengers: Infinity War.

Knowhere sendiri merupakan planet berbentuk tengkorak raksasa yang identik dengan hingar bingar dunia malam. Sejak lama tempat itu menjadi destinasi para penjahat antar galaksi di semesta marvel yang sedang dalam pelarian atau mencari perlindungan. Knowhere juga sempat beberapa kali diperlihatkan di sekuel film sebelumnya.

Baca juga: 5 Hal Ini Perlu Genhype Ketahui Sebelum Nonton Guardians of the Galaxy Vol 3

Sayangnya sang kapten, Star Lord alias Peter Quill masih tenggelam dalam kesedihan lantaran kehilangan kekasih hatinya, Gamora yang di sebut-sebut telah tiada. Sementara anggota timnya yang lain seperti Rocket Racoon, Gamora, Mantis, Drax, dan Groot sepertinya sudah tak asing dengan situasi tersebut. 

Pada sekuel ketiga ini juga ada Nebula, Kraglin, dan Cosmo the Spacedog yang secara tak langsung diisyaratkan telah menjadi bagian dari formasi Guardians. Di tengah kesedihan Quill, para penjaga galaksi dihadapkan dengan misi baru yang berkaitan dengan asal usul Rocket Racoon dan villain utamanya High Evolutionary yang diperankan Chukwudi Iwuji.

 
Sempat diulas sedikit dalam dua seri sebelumnya, di mana Rocket memiliki bekas luka di punggungnya dari eksperimen yang dia alami di masa lalu. Akhirnya dalam seri ini ketiga ini, tim Guardians mengetahui masa lalu Rocket. Bisa dibayangkan ada banyak sekali adegan yang menguras air mata. 

Kematian Yondu adalah salah satu adegan di Guardians of The Galaxy yang paling memilukan. Tapi cerita asal usul Rocket, serta bagaimana pertemuannya dan perpisahannya dengan sahabat sekaligus cinta pertamanya Lylla juga sangat mengiris hati.

Namun, di tangan sutradara James Gunn porsi emosional dan komedinya diracik dengan takaran yang pas dan solid. Penggunaan alur maju mundur saat flashback masa lalu Rocket dan konflik yang dihadapi para Guardians sekarang dirancang dengan transisi yang rapi dan tidak membingungkan. Apalagi dengan selipan aksi-aksi konyol para Guardians yang membuatmu tergelak.

Selain High Evolutionary sebagai villain utama, Quill dan kawan-kawan juga menghadapi ancaman baru dari Adam Warlock yang diperankan oleh Will Puter. Apalagi sosok lelaki berkulit emas tersebut dideskripsikan dengan gagah dan garang dalam post kredit sekuel kedua. Tapi lagi-lagi, penonton akan menemukan hal yang tak terduga mengenai perkembangan karakter dari Adam Warlock.
Terakhir, penonton juga akan dikejutkan dengan kemunculan Gamora yang ternyata masih hidup dan menjadi pemimpin para Ravegers. Sejauh ini, karakter yang diperankan oleh Zoe Saldana tersebut tak pernah muncul dalam film-film Marvel Universe setelah adegan terakhirnya yang mengenaskan di Avengers: Infinity War. 

Akhirnya Gamora kembali beraksi dengan tim guardians, sayangnya versi Gamora yang ini tidak memiliki ingatan mengenai Peter Quill maupun anggota Guardians lainnya. Dalam film pun tidak ada petunjuk mengenai apa yang terjadi padanya setelah pertarungan Avengers melawan Thanos. 

Guardians of The Galaxy Volume 3 akan menjadi misi terakhir para penjaga galaksi. Lagu Dog Days Are Over dari Florence and the Machine mengiringi selebrasi suksesnya misi Guardians. Sebagai penutup, tak ketinggalan ada dua post kredit yang layak dinanti di akhir penayangan filmnya. James Gunn rupanya mengisyaratkan munculnya generasi baru dari tim Guardians menggantikan formasi original yang digawangi Star Lord.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda