Cara Tepat Mengenalkan Buku pada Anak, Enggak Perlu Dipaksa Baca

Mengenalkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak dapat meningkatkan perkembangan intelektual dan emosinya. Namun, membangun budaya membaca sejak kecil bukanlah hal yang mudah dilakukan. Orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat sekaligus menarik bagi anak.

Ada beberapa kiat sederhana untuk menciptakan budaya membaca sejak dini. Psikolog Adang Addha mengatakan pengenalan budaya membaca kepada anak sudah bisa dilakukan oleh orang tua sejak anak berumur satu tahun.

Baca juga: Manfaat Membaca Buku Bersama bagi Ayah & Anak 

Orang tua sudah bisa mengajak anak untuk bermain dan menyentuh buku. Namun, perlu diperhatikan bahwa buku yang dipakai mesti disesuaikan dengan perkembangan umur anak. Untuk anak dengan umur satu tahunan, umumnya bisa memakai buku sensori dengan bentuk-bentuk gambar yang lucu.

“Biarkanlah anak bermain dengan buku tersebut, seperti membolak-balikan buku dan melihat aneka gambar di dalamnya. Intinya adalah mengenalkan eksperimen yang menyenangkan dengan buku,” ucap Adang.

Seiring berkembangnya usia anak, buku bacaan mereka juga perlu diubah. Misalnya, saat anak sudah berumur empat tahun hingga lima tahun, mereka sudah bisa diberikan buku-buku bacaan atau cerita yang temanya bisa disesuaikan dengan kesukaannya.

Adang juga menyarankan agar orang tua menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi pembaca buku. Salah satu contoh sederhananya ialah buku anak memiliki rak khusus yang ditempatkan di ruangan strategis dan mudah didapatkan.

Dengan cara ini, anak akan lebih mudah menjangkau buku ketika dia sedang ingin membacanya. Namun, kata Adang, saat ini buku justru kerap dijadikan barang yang tidak terlalu penting sehingga penempatannya bukan di lokasi strategis.

Namun, menyediakan buku bacaan saja tidak cukup. Orang tua juga perlu menjadi contoh yang baik dengan anak. Jadi, bukan hanya anak saja yang diminta rajin membaca, orang tua pun mesti mempunyai kebiasaan baca buku yang rutin.

Orang tua juga perlu menyempatkan waktu membaca bersama anak secara rutin. Misalnya, saat sebelum tidur, orang tua bisa membacakan buku dongeng dan berinteraksi dengan anaknya. Jadikanlah aktivitas membaca sebagai hal yang menghibur.

“Selain itu, ajaklah anak ketika orang tua akan membeli buku atau pergi ke perpustakaan. Biarkan anak berkeliling di toko buku dan membeli apa yang disukainya. Hal ini akan menstimulasi anak suka membaca buku. Namun, tentu hal ini bisa disesiakan dengan budjet masing-masing,” imbuhnya.
 

Ciptakan Hal Menyenangkan dari Buku

Orang tua perlu pintar-pintar menjadikan membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan. Interaksi yang hangat antara anak dan orang tua menjadi salah satu faktor penting membuat si buah hati jadi lebih suka membaca.

Orang tua juga perlu paham bahwa cara anak melihat buku bisa saja berbeda dengan dirinya. Dalam artian, ada kalanya anak merasa bosan lalu merobek-robek buku atau mencoret-coretnya. Namun, respons orang tua sebaiknya lebih bijak dalam melihat hal tersebut.

Dibanding langsung memarahi anak, lebih baik orang tua bisa mencoba bertanya kepada anak mengapa melakukan hal itu. Kemudian menasihatinya agar hal serupa tidak terulang. Kalau langsung memarahi anak, efeknya si buah hati akan memiliki kesan yang buruk pada buku.

Menurut Adang, sangat wajar jika ada distraksi yang muncul ketika anak membaca buku. Rentang konsentrasi anak memang tidak terlalu lama dibanding orang dewasa. Oleh karena itu, saat anak mulai bosan, tidak ada salahnya juga untuk beralih sejenak ke hal-hal lain.

“Distraksi itu hal wajar. Biarkan aja anak beralih melakukan hal lain. Setelah itu, ajak anak kembali membaca buku. Ciptakan suasana yang menyenangkan dan jangan dipaksa,” jelasnya.

Baca juga: Gapai Sukses Lewat Hobi Membaca Ala Rhenald Kasali
 
Editor: Dika Irawan