Singapura Diduga Manfaatkan Bug, Timnas Indonesia Pilih Mundur dari Laga Final Valorant SEA Games 2023
11 May 2023 |
13:32 WIB
Laga babak grand finals SEA Games 2023 Valorant antara timnas Indonesia vs Singapura berakhir dramatis pada Rabu, (10/5/23). Pasalnya, tim Garuda memilih untuk hengkang setelah tidak ada kejelasan dari panitia usai ada dugaan Singapura memanfaatkan bug cyper selama pertandingan berlangsung.
Sebelumnya, partai perebutan medali emas itu harus terhenti pada ronde kedua, ketika kedudukan 10-4 untuk Singapura. Awalnya para casters mengira pertandingan hanya berhenti sebentar lantaran technical pause yang diajukan Indonesia, tetapi laga tidak kunjung dilanjutkan.
Persoalan itu pun berbuntut panjang, hingga akhirnya diketahui bahwa Singapura diduga memanfaatkan bug kamera milik agent Cyper. Namun, hingga keesokan harinya pihak panitia penyelenggara SEA Games 2023 tidak memberikan kejelasan mengenai pelanggaran tersebut.
Mengutip postingan Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong, Kamis (11/5/23), atlet Valorant Indonesia sebenarnya sudah melakukan komplain akan adanya dugaan eksploitasi bug. Namun, mereka tidak digubris oleh wasit hingga akhirnya diajukan technical pause.
Tak hanya itu, menurut Ong, wasit TD, dan panitia dari VIRESA-Vietnam sangat memihak pada Singapura. Hal ini terbukti saat Singapura melakukan 6 kali bug abuse di pertandingan. Namun, mereka menilai pelanggaran tersebut hanyalah pelanggaran sepele.
"Atlet Valorant sudah komplain berkali-kali melalui Discord kepada wasit tentang adanya kecurangan dari Timnas Singapura, tetapi wasitnya dari Kamboja pura-pura b**o dan tidak meladeni," tulis Frengky di Instagram Stories-nya.
Akhirnya, setelah tidak ada keputusan jelas sejak pertandingan berlangsung hingga keesokan harinya, timnas Indonesia pun memutuskan untuk mundur dari pertandingan final Valorant SEA Games 2023. Hasilnya, Indonesia hanya terhitung sebagai peraih medali perak dari ajang olahraga tahunan di kawasan Asia Tenggara ini.
Hal senada juga diungkap oleh salah satu Brand Ambassador (BA) Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2023, BTR Valezka. Melalui unggahan story Instagramnya dia mengatakan bahwa Indonesia memilih untuk tidak bermain karena panitia Sea Games menganggap Bug abuse adalah pelanggaran ringan dan tidak perlu ada punishment.
"Jadi, tim Indonesia memilih untuk tidak bermain karena untuk menjaga martabat bangsa kita dan situasi tidak kondusif," tulisnya.
Indonesia sebelumnya diharapkan mampu meraih medali emas terbanyak di antara cabang olahraga lainnya di SEA Games 2023 Ajang olahraga ini diketahui sudah dibuka sejak 5 Mei 2023 lalu dan akan diakhiri pada 17 Mei 2023. Ajang ke-32 ini pun telah dibuka dengan berbagai perlombaan cabor, mulai dari sepak bola, karate, dan yang lain.
Sementara cabang olahraga esports dibuka sejak Senin, 8 Mei 2023 dan Indonesia pun berhasil melaju ke babak final di cabor esport Valorant dengan melawan Singapura. Namun insiden yang diduga ada kecurangan dari Singapura membuat Indonesia memilih hengkang dari pertandingan.
Baca juga: iap Rebut Medali Emas, Timnas CrossFire Indonesia Hadapi Vietnam di Grand Final SEA Games 2023
Diketahui, cabang olahraga esport Valorant juga menjadi pertama kalinya untuk Timnas Esports Indonesia berlaga di kompetisi SEA Games. Pasalnya, game FPS besutan Riot Games tersebut juga pertama kali ini dipertandingkan di SEA Games sehingga diperlukan adanya persiapan dan sportifitas yang lebih matang dari peserta.
Editor: M R Purboyo
Sebelumnya, partai perebutan medali emas itu harus terhenti pada ronde kedua, ketika kedudukan 10-4 untuk Singapura. Awalnya para casters mengira pertandingan hanya berhenti sebentar lantaran technical pause yang diajukan Indonesia, tetapi laga tidak kunjung dilanjutkan.
Persoalan itu pun berbuntut panjang, hingga akhirnya diketahui bahwa Singapura diduga memanfaatkan bug kamera milik agent Cyper. Namun, hingga keesokan harinya pihak panitia penyelenggara SEA Games 2023 tidak memberikan kejelasan mengenai pelanggaran tersebut.
Tak hanya itu, menurut Ong, wasit TD, dan panitia dari VIRESA-Vietnam sangat memihak pada Singapura. Hal ini terbukti saat Singapura melakukan 6 kali bug abuse di pertandingan. Namun, mereka menilai pelanggaran tersebut hanyalah pelanggaran sepele.
"Atlet Valorant sudah komplain berkali-kali melalui Discord kepada wasit tentang adanya kecurangan dari Timnas Singapura, tetapi wasitnya dari Kamboja pura-pura b**o dan tidak meladeni," tulis Frengky di Instagram Stories-nya.
Akhirnya, setelah tidak ada keputusan jelas sejak pertandingan berlangsung hingga keesokan harinya, timnas Indonesia pun memutuskan untuk mundur dari pertandingan final Valorant SEA Games 2023. Hasilnya, Indonesia hanya terhitung sebagai peraih medali perak dari ajang olahraga tahunan di kawasan Asia Tenggara ini.
Hal senada juga diungkap oleh salah satu Brand Ambassador (BA) Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2023, BTR Valezka. Melalui unggahan story Instagramnya dia mengatakan bahwa Indonesia memilih untuk tidak bermain karena panitia Sea Games menganggap Bug abuse adalah pelanggaran ringan dan tidak perlu ada punishment.
"Jadi, tim Indonesia memilih untuk tidak bermain karena untuk menjaga martabat bangsa kita dan situasi tidak kondusif," tulisnya.
Indonesia sebelumnya diharapkan mampu meraih medali emas terbanyak di antara cabang olahraga lainnya di SEA Games 2023 Ajang olahraga ini diketahui sudah dibuka sejak 5 Mei 2023 lalu dan akan diakhiri pada 17 Mei 2023. Ajang ke-32 ini pun telah dibuka dengan berbagai perlombaan cabor, mulai dari sepak bola, karate, dan yang lain.
Sementara cabang olahraga esports dibuka sejak Senin, 8 Mei 2023 dan Indonesia pun berhasil melaju ke babak final di cabor esport Valorant dengan melawan Singapura. Namun insiden yang diduga ada kecurangan dari Singapura membuat Indonesia memilih hengkang dari pertandingan.
Baca juga: iap Rebut Medali Emas, Timnas CrossFire Indonesia Hadapi Vietnam di Grand Final SEA Games 2023
Diketahui, cabang olahraga esport Valorant juga menjadi pertama kalinya untuk Timnas Esports Indonesia berlaga di kompetisi SEA Games. Pasalnya, game FPS besutan Riot Games tersebut juga pertama kali ini dipertandingkan di SEA Games sehingga diperlukan adanya persiapan dan sportifitas yang lebih matang dari peserta.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.