Wisata Edukasi ke Galeri F. Widayanto, Pengunjung Bisa Belajar Bikin Keramik Sendiri
08 May 2023 |
13:53 WIB
1
Like
Like
Like
Wisata edukasi bisa menjadi pilihan liburan yang menarik. Kegiatannya akan semakin berkesan dengan diisi berbagai aktivitas yang bisa menambah ilmu pengetahuan. Misalnya berkunjung ke galeri keramik dan mempelajari cara pembuatannya.
Ada banyak galeri keramik di Jakarta, misalnya Semesta Living, Tanakita Ceramics, Galeri Kolekkan, Galeri Keramik F. Widayanto, dan lainnya. Selain melihat-lihat koleksi keramik asli yang dibuat oleh perajin Indonesia, kita juga bisa mencoba membuatnya langsung sambil didampingi ahlinya.
Galeri Keramik F. Widayanto misalnya, berdiri sejak 1997 oleh seniman Fransiskus Widayanto. Beliau sendiri merupakan maestro keramik yang sudah 40 tahun berkarya. Karya-karyanya yang terkenal seperti seri Loro Blonyo, Ganesha-Ganeshi, dan beberapa tokoh pewayangan lainnya.
Baca juga: Harmoni Alur Puitis Alam dalam Seni Keramik Endang Lestari
"Galeri keramik F. Widayanto ini sebetulnya rumah orang tua pak Widayanto. Ada yang di Jakarta Selatan dan Depok," kata Benny Handoyo, salah satu pengurus galeri.
Keunikan galeri ini adalah fokus pada keramik stoneware. Benny memaparkan, secara garis besar keramik itu ada 3 macam yakni porselen, gerabah, dan stoneware. Karakteristiknya pun berbeda, porselen warna dasar tanahnya putih, gerabah warna merah terakota, dan stoneware cenderung cokelat yang setelah dibakar jadi abu-abu.
"Pada keramik stoneware ini kemudian akan diterapkan metode pewarnaan glasir, dari bahan kimia yang sudah bebas timbal," kata Benny.
Lokasi Galeri Keramik F. Widayanto berada di Jalan Taman Setiabudi 2 No. 11 Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai, semuanya dipenuhi oleh karya-karya keramik dengan berbagai ukuran, yang kecil sampai yang sebesar manusia pun ada. Jenisnya beragam, mulai dari aksesoris, peralatan makan, pajangan, sampai patung-patung besar dengan ukiran yang rumit.
Pekarangannya begitu rimbun, ditumbuhi tanaman hijau. Tak jauh dari sana ada banyak meja dan kursi tempat workshop membuat keramik. Di area tersebut juga terdapat alat pemutar keramik elektrik dan oven besar untuk pembakarannya. Ada juga beragam cat untuk pewarnaan keramik.
"Dalam workshop ini kami memberi one time activity dengan durasi 90 menit mempelajari teknik paling basic, yakni tekni cetak tekan," kata Benny.
Teknik cetak tekan ini caranya dengan memasukan tanah liat ke cetakan khusus lalu ditekan. Cetakannya pun macam-macam, ada angka, huruf, bunga, atau hewan seperti kupu-kupu, ikan, atau kura-kura. Apabila pengunjung ingin bebas berkreasi, boleh saja membentuk tanah liatnya tanpa cetakan. "90 menit itu belum jadi keramik, bentuknya masih raw, kemudian ditinggal 30 hari untuk diwarnai glasir dan dibakar," kata Benny.
Bagi wisatawan yang tertarik berkunjung ke galeri seni F. Widayanto tidak dikenakan biaya tiket masuk sepeserpun. Apabila ingin mencoba membuat keramik sendiri, dapat mengikuti workshop yang diadakan setiap harinya yang terbagi dalam tiga sesi di jam 10.00 WIB, 12.00 WIB dan 14.00 WIB.
Harga kelasnya bervariasi, tergantung tingkat kesulitan teknik yang ingin dipelajari. Misalnya Ngadedet Rp130.000 - Rp145.000, Ngalinting Rp275.000, Ngagiles Rp275.000, Mencet Rp325.000, dan Ngadepak Rp600.000. Harga tersebut sudah termasuk clay atau tanah liat beserta instrukturnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Ada banyak galeri keramik di Jakarta, misalnya Semesta Living, Tanakita Ceramics, Galeri Kolekkan, Galeri Keramik F. Widayanto, dan lainnya. Selain melihat-lihat koleksi keramik asli yang dibuat oleh perajin Indonesia, kita juga bisa mencoba membuatnya langsung sambil didampingi ahlinya.
Galeri Keramik F. Widayanto misalnya, berdiri sejak 1997 oleh seniman Fransiskus Widayanto. Beliau sendiri merupakan maestro keramik yang sudah 40 tahun berkarya. Karya-karyanya yang terkenal seperti seri Loro Blonyo, Ganesha-Ganeshi, dan beberapa tokoh pewayangan lainnya.
Baca juga: Harmoni Alur Puitis Alam dalam Seni Keramik Endang Lestari
"Galeri keramik F. Widayanto ini sebetulnya rumah orang tua pak Widayanto. Ada yang di Jakarta Selatan dan Depok," kata Benny Handoyo, salah satu pengurus galeri.
Bagian depan Galeri Keramik F Widayanto (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Keunikan galeri ini adalah fokus pada keramik stoneware. Benny memaparkan, secara garis besar keramik itu ada 3 macam yakni porselen, gerabah, dan stoneware. Karakteristiknya pun berbeda, porselen warna dasar tanahnya putih, gerabah warna merah terakota, dan stoneware cenderung cokelat yang setelah dibakar jadi abu-abu.
"Pada keramik stoneware ini kemudian akan diterapkan metode pewarnaan glasir, dari bahan kimia yang sudah bebas timbal," kata Benny.
Lokasi Galeri Keramik F. Widayanto berada di Jalan Taman Setiabudi 2 No. 11 Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai, semuanya dipenuhi oleh karya-karya keramik dengan berbagai ukuran, yang kecil sampai yang sebesar manusia pun ada. Jenisnya beragam, mulai dari aksesoris, peralatan makan, pajangan, sampai patung-patung besar dengan ukiran yang rumit.
Pekarangannya begitu rimbun, ditumbuhi tanaman hijau. Tak jauh dari sana ada banyak meja dan kursi tempat workshop membuat keramik. Di area tersebut juga terdapat alat pemutar keramik elektrik dan oven besar untuk pembakarannya. Ada juga beragam cat untuk pewarnaan keramik.
"Dalam workshop ini kami memberi one time activity dengan durasi 90 menit mempelajari teknik paling basic, yakni tekni cetak tekan," kata Benny.
Teknik cetak tekan ini caranya dengan memasukan tanah liat ke cetakan khusus lalu ditekan. Cetakannya pun macam-macam, ada angka, huruf, bunga, atau hewan seperti kupu-kupu, ikan, atau kura-kura. Apabila pengunjung ingin bebas berkreasi, boleh saja membentuk tanah liatnya tanpa cetakan. "90 menit itu belum jadi keramik, bentuknya masih raw, kemudian ditinggal 30 hari untuk diwarnai glasir dan dibakar," kata Benny.
Workshop Membuat Keramik (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Bagi wisatawan yang tertarik berkunjung ke galeri seni F. Widayanto tidak dikenakan biaya tiket masuk sepeserpun. Apabila ingin mencoba membuat keramik sendiri, dapat mengikuti workshop yang diadakan setiap harinya yang terbagi dalam tiga sesi di jam 10.00 WIB, 12.00 WIB dan 14.00 WIB.
Harga kelasnya bervariasi, tergantung tingkat kesulitan teknik yang ingin dipelajari. Misalnya Ngadedet Rp130.000 - Rp145.000, Ngalinting Rp275.000, Ngagiles Rp275.000, Mencet Rp325.000, dan Ngadepak Rp600.000. Harga tersebut sudah termasuk clay atau tanah liat beserta instrukturnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.