Menjajal Ngobrol Instan dengan Google Chat

Banyaknya produk pesan instan yang diciptakan Google sudah menjadi lawakan di banyak peminat teknologi informasi. Namun dengan Google Chat, yang baru-baru ini dirilis untuk pengguna Gmail secara umum, sepertinya Google akan kembali ke akarnya dengan membenahi produk pesan instan pertama yang pernah dirilis.

Riwayat Google Chat bisa dirunut ketika Google Talk menjadi produk unggulan Google. Google Talk tersedia sebagai aplikasi tersendiri di desktop, namun yang membuatnya menjadi menarik adalah integrasi dengan aplikasi surat elektronik Gmail.

Kemudian Google mengubah namanya menjadi Google Hangouts, dengan tambahan fitur telepon video. Namun kemudian produk ini tidak terawat dengan baik. Google malah mengembangkan produk pesan instan lain seperti Google Allo, dan terakhir Google Messenger (aplikasi SMS dan RCS).

Google malah mencopot fitur penting seperti integrasinya dengan pesan pendek (SMS). Namun sekarang tampaknya Google mulai ingin membenahi produk pesan instannya ini.

Baru-baru ini Google Hangouts diluncurkan ulang dengan nama Google Chat. Namun Google Chat tidak hanya sekadar cap baru dari produk lama. Google juga menambahkan beberapa fitur baru dan mengubah desainnya.
 

Mengaktifkan Google Chat
Pada saat artikel ini ditulis, Google Chat pada saat ini hanya dapat diakses dari antarmuka Gmail. Anda juga harus mengaktifkannya secara manual dari menu setelan (Settings).

Dari Settings, pilih menu Chat and Meet. Ada tiga pilihan: menggunakan antarmuka Hangout klasik, antarmuka Chat yang baru, serta mematikannya sama sekali. Untuk mengaktifkan produk baru ini, Anda harus memilih antarmuka Chat.

Kita akan dibawa ke antarmuka baru. Bila Anda sudah lama tidak menggunakan Google Hangouts, percakapan yang tadinya tampil di sana belum tentu muncul di antarmuka baru. Tidak jelas kriteria pemilihan percakapan yang dimunculkan. Sebagai contoh, salah satu percakapan dengan teman yang dilakukan awal tahun 2021 dimunculkan, namun ada pula percakapan tahun 2015.

Bila Anda sebelumnya memiliki percakapan grup, ini juga akan dibawa dalam fitur Room. Lagi-lagi, tidak semua grup ditampilkan.  Sayangnya belum ada antarmuka untuk mengaktifkan lagi Room lama ini, walaupun Anda masih bisa mencari percakapannya di arsip. Tentunya Anda selalu bisa membuat grup percakapan baru.

Kelebihan fitur Room ini adalah integrasi yang lebih baik dengan produk Google lainnya, dalam hal ini Google Docs/Drive. Kita misalnya dapat melihat dengan cepat semua berkas yang sudah pernah dibagi di dalam satu Room.

Selain itu, kita juga dapat menambahkan berkas baru dari Google Drive, membuat janji pertemuan baru (Calendar), dan membuat pertemuan video baru (Meet). Berkas baru yang dibuat dari Google Chat ini akan otomatis bisa disunting oleh semua anggota kelompok chat.

Integrasi fitur ini juga tersedia bila Anda bercakap-cakap satu lawan satu (bukan dalam grup).

Dari antarmuka baru ini tersedia juga bagian khusus untuk Google Meet. Anda dapat membuat pertemuan video baru (New Meet) atau mengikuti pertemuan yang sudah diorganisir oleh orang lain.

Percakapan video tidak lagi terintegrasi dengan Google Chat. Anda harus menggunakan Google Meet untuk keperluan ini.

Masih belum matang

Peralihan ke antarmuka baru ini tampaknya belum terlalu matang. Sebagai contoh, saya kehilangan riwayat percakapan dengan beberapa teman lama dari masa Google Hangouts/Google Talk, meskipun sebenarnya arsipnya masih tersimpan.

Untungnya saat ini percakapan tersebut masih muncul di antarmuka Google Hangouts lama. Anda masih bisa kembali ke antarmuka lama dari Gmail, atau menggunakan aplikasi Hangouts dari ponsel.

Karena alasan ini Anda mungkin ingin menunda beralih ke antarmuka Google Chat yang baru. Menurut Google, riwayat percakapan lama ini baru akan muncul kemudian.  Namun bila Anda tidak berkeberatan untuk menunggu, atau belum pernah menggunakan hangouts sebelumnya, Google Chat baru mungkin lebih menarik untuk keperluan profesional.

Editor: M R Purboyo