Ilustrasi milky way (Sumber gambar: Freepik)

Cara Mudah Memotret Milky Way Cuma Pakai HP, Begini Triknya

05 May 2023   |   19:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Tidak perlu repot-repot membawa kamera DSLR ke dalam hutan lalu demi bisa memotret milky way. Cukup dengan smartphone, kalian bisa mendapatkan foto cantik dari gugusan bintang yang indah di luar angkasa. Caranya pun mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang.

Saat ini ponsel memang makin canggih. Keberadaan mode manual pada kamera smartphone membuat pengguna jadi bisa merasakan sensasi layaknya foto profesional. Namun, kedua hal ini tentu tidak tepat jika kemudian dibandingkan begitu saja.

Baca juga: Terasa Lebih Hidup, Begini Kiat Memotret Human Interest Tanpa Settingan

Menurut nature photographer Harlim, kamera ponsel kini juga sudah bisa dipakai untuk memotret milky way. Akan tetapi, kamera ponsel umumnya baru bisa memotret benda-benda luar angkasa yang sederhana, seperti gemerlap bintang. Jika ingin memotret benda luar angkasa yang lebih spesifik seperti planet, kamera ponsel bisa dibilang belum mampu melakukannya.

Ada beberapa kiat sederhana yang bisa dilakukan agar pengguna smartphone berhasil memotret milky way. Secara umum, pengguna mesti memahami dengan baik tentang teknis memotret gambar dengan mode manual. Sebab, sangat sulit memotret langit hanya dengan metode otomatis.

Secara umum, mulailah dengan mengatur kamera di mode pro. Bagi pemula, cobalah untuk men-setting shutter speed (S) ke 30 detik, kemudian menggeser ISO ke 3200, dan aperture ke F4.

“Cobalah memotret dengan rumus sederhana tersebut. Kalau misalnya terlalu terang, coba turunkan ISO, begitu sebaliknya. Tidak ada salahnya juga untuk mengotak-atik angka tersebut sesuai dengan kondisi lapangan,” ungkap Harlim.

Selain memfokuskan diri pada pengaturan kamera, aspek teknis lain juga perlu dipertimbangkan. Lantaran kamera smartphone memiliki keterbatasan, pemilihan lokasi foto menjadi hal yang sangat memengaruhi hasil.

Menurut Harlim, pengguna mesti memilih lokasi pemotretan dengan kondisi yang minim polusi cahaya. Daerah pedesaan atau pegunungan merupakan salah satu lokasi yang cukup baik. Intinya, cobalah untuk menjauh dari gemerlap lampu perkotaan.

Sebab, kata Harlim, bagaimanapun kemampuan dynamic range kamera smartphone masih jauh dibawah kamera fotografi sehingga membutuhkan lokasi yang tidak banyak paparan cahaya. Pemilihan waktu untuk memotret juga punya pengaruh yang signifikan. Untuk rentang waktu Februari-Mei, pengguna bisa memotret milky way pada pukul 04.00 WIB atau sebelum matahari terbit.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Harlim (@harlim)


Sementara itu, untuk pemotretan yang dilakukan pada Mei-September, waktunya terbilang lebih fleksibel. Sebab, pada pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB, biasanya milky way sudah bermunculan dan dengan mudah ditangkap oleh kamera smartphone.

“Untuk pemula, sebaiknya memilih memotret pada fase bulan baru. Biasanya kemungkinan berhasil mendapatkan milky way lebih besar,” imbuhnya.

Sementara itu, Tech Reviewer Wisnu Kumoro mengatakan dengan berbagai inovasi yang terus dikembangkan oleh sejumlah pabrikan smartphone, kualitas kamera gawai kini sudah bisa menangkap indahnya bintang-bintang.

Menurut Wisnu, agar hasil foto lebih baik, sebaiknya pengguna juga mesti memperhatikan alat bantu lain untuk mendukung kegiatan astrofotografi yang sedang dilakukan. Salah satu hal krusial dalam pemotretan milky way adalah tripod.

Tripod yang dipakai untuk menangkap momen milky way juga biasanya didesain khusus. Umumnya, tripod memiliki beban lebih ringan dan portabel. Meskipun demikian, tripod tetap memiliki kualitas kestabilan yang tinggi.

Fungsi tripod bisa dibilang sangat penting. Lantaran butuh waktu lama untuk memotret, menjaga kestabilan smartphone menjadi hal yang sangat krusial. Bergeser sedikit saja, hasil foto bisa tidak maksimal.

Menurut Wisnu, beberapa tripod kini juga sudah ada yang menawarkan sistem magnet. Jadi, smartphone bisa menempel dengan baik ke tripod tanpa bantuan holder. Hal ini membuat potensi pergerakan smartphone, terutama saat pengguna mengklik tombol foto, jadi lebih berkurang.

Baca juga: Kiat Praktis Memotret dengan Kamera Ponsel

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Ekspresi Lokal & Wacana Sejarah di Pameran Bakar Manyala #2 Kepulauan Sangihe

BERIKUTNYA

Dukung Wellnes Tourism, Kara Coco Hadir Lagi di BaliSpirit Festival

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: