Genhype, Konsumsi Gandum Kurangi Risiko Penyakit Jantung Lho
19 July 2021 |
10:45 WIB
Gandum dinilai memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, tanaman serealia yang kaya karbohidrat ini dapat membantu menurunkan faktor risiko penyakit jantung.
Dalam penelitian tersebut, para ahli menggunakan data dari Framingham Heart Study Offspring Cohort yang dimulai pada 1970-an untuk menilai faktor-faktor risiko penyakit jantung, termasuk obesitas, tekanan darah, gula darah, trigliserida, dan kolesterol.
Ada 3.121 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar berkulit putih, dengan usia rata-rata di pertengahan 50-an. Para peneliti melihat hasil kesehatan peserta selama rata-rata 18 tahun untuk menentukan apa efek yang dimiliki gandum utuh dan gandum olahan. Mereka membandingkan perubahan yang terjadi dalam interval empat tahun.
Tim menemukan bahwa ukuran pinggang meningkat lebih sedikit di antara mereka yang mengonsumsi lebih banyak gandum. Selain itu, peningkatan gula darah dan tekanan darah sistolik lebih besar pada mereka yang makan lebih sedikit gandum utuh.
Sementara asupan gandum olahan yang lebih rendah juga dikaitkan dengan penurunan rata-rata kadar trigliserida (salah satu jenis lemak yang ditemukan di darah).
Ketua Department of Public & Allied Health dan Associate Professor Food & Nutrition di Bowling Green State University Ohio Mary-Jon Ludy mengatakan gandum utuh memiliki manfaat baik bagi tubuh karena mengandung semua bagian yang dapat dimakan mulai dari dedak, benih, dan endosperma.
Ketika gandum dimurnikan, dedak yang kaya serat dan kuman yang kaya nutrisi dihilangkan. Adapun yang tertinggal adalah endosperma dan sejumlah kecil vitamin serta mineral.
Ludy mengatakan, komponen yang hilang ini berperan penting dalam kesehatan. “Serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, dapat menurunkan kolesterol, dan meningkatkan kesehatan pencernaan,” jelasnya seperti dikutip dari Live Science, Senin (19/7/2021).
Dia menambahkan bahwa kombinasi serat dengan vitamin B (thiamin, riboflavin, niacin), vitamin E, mineral (besi, magnesium, selenium, seng) memberikan sejumlah manfaat pencegahan penyakit, termasuk menurunkan tingkat peradangan dan mengurangi tingkat penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, kanker usus besar, dan obesitas.
Kendati demikian, Ludy menuturkan bahwa gandum olahan dapat diperkaya dengan nutrisi seperti asam folat yang tidak secara alami terjadi pada tanaman gandum.
Colleen Tewksbury, juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan jika memang yang ada hanya gandum olahan, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari tiga porsi sehari.
Editor: Indyah Sutriningrum
Dalam penelitian tersebut, para ahli menggunakan data dari Framingham Heart Study Offspring Cohort yang dimulai pada 1970-an untuk menilai faktor-faktor risiko penyakit jantung, termasuk obesitas, tekanan darah, gula darah, trigliserida, dan kolesterol.
Ada 3.121 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar berkulit putih, dengan usia rata-rata di pertengahan 50-an. Para peneliti melihat hasil kesehatan peserta selama rata-rata 18 tahun untuk menentukan apa efek yang dimiliki gandum utuh dan gandum olahan. Mereka membandingkan perubahan yang terjadi dalam interval empat tahun.
Tim menemukan bahwa ukuran pinggang meningkat lebih sedikit di antara mereka yang mengonsumsi lebih banyak gandum. Selain itu, peningkatan gula darah dan tekanan darah sistolik lebih besar pada mereka yang makan lebih sedikit gandum utuh.
Sementara asupan gandum olahan yang lebih rendah juga dikaitkan dengan penurunan rata-rata kadar trigliserida (salah satu jenis lemak yang ditemukan di darah).
Ketua Department of Public & Allied Health dan Associate Professor Food & Nutrition di Bowling Green State University Ohio Mary-Jon Ludy mengatakan gandum utuh memiliki manfaat baik bagi tubuh karena mengandung semua bagian yang dapat dimakan mulai dari dedak, benih, dan endosperma.
Ketika gandum dimurnikan, dedak yang kaya serat dan kuman yang kaya nutrisi dihilangkan. Adapun yang tertinggal adalah endosperma dan sejumlah kecil vitamin serta mineral.
Ludy mengatakan, komponen yang hilang ini berperan penting dalam kesehatan. “Serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, dapat menurunkan kolesterol, dan meningkatkan kesehatan pencernaan,” jelasnya seperti dikutip dari Live Science, Senin (19/7/2021).
Dia menambahkan bahwa kombinasi serat dengan vitamin B (thiamin, riboflavin, niacin), vitamin E, mineral (besi, magnesium, selenium, seng) memberikan sejumlah manfaat pencegahan penyakit, termasuk menurunkan tingkat peradangan dan mengurangi tingkat penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, kanker usus besar, dan obesitas.
Kendati demikian, Ludy menuturkan bahwa gandum olahan dapat diperkaya dengan nutrisi seperti asam folat yang tidak secara alami terjadi pada tanaman gandum.
Colleen Tewksbury, juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan jika memang yang ada hanya gandum olahan, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari tiga porsi sehari.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.