Tok, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 2023 Jatuh pada Sabtu 22 April
20 April 2023 |
19:56 WIB
Hasil Sidang Isbat Kementerian Agama RI memutuskan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idulfitri tahun ini jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Keputusan tersebut diambil setelah sidang isbat yang digelar di Kantor kementrian Agama pada Kamis, (20/4/23).
Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan metode hisab posisi hilal di 123 titik di seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.
Baca juga: Cek Daftar Lokasi Salat Idulfitri Muhammadiyah di Kawasan Jabodetabek
“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1444H Kamis (20/4/2023).
Menag menuturkan, pemerintah sejak dahulu memang selalu menggunakan dua metode dalam menentukan Idulfitri, yakni metode hisab dengan cara perhitungan, dan metode rukyat atau dengan cara melihat langsung keberadaan hilal.
Kedua metode tersebut, lanjutnya, bukanlah metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan. Namun, untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lain karena keduanya sangat penting.
Kendati begitu, menurut laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua belum terlihat adanya posisi hilal yang dilakukan pada hari ini, Kamis, (20/4/23).
Menag merinci, Tim Hisab Rukyat menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia baru berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit. Elongasi hilal juga tercatat antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.
"Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1444 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS)," kata Menag.
Karena alasan tersebut, sidang Isbat akhirnya menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.
"Jadi, Jumat besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, selanjutnya malam Sabtu akan takbiran menyambut Idulfitri," jelas Menag.
Adapun, untuk menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Syawal di masyarakat, Menag mengimbau agar seluruh umat Islam dapat menjaga ukhuwah Islamiyah. Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
"Saya mengimbau seluruh umat Islam untuk tetap menjaga toleransi, saling menghargai, dan ukhuwah Islamiyah menanggapi adanya perbedaan penetapan 1 Syawal. Saling menghormati perbedaan keyakinan itu indah," tandas Menag Yaqut.
Sekedar informasi, sidang Isbat 1 Syawal 1444 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam. Beberapa di antaranya adalah perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.
Baca juga: Lebaran Tiba! Intip 5 Kiat Tetap Sehat saat Merayakan Idulfitri
Editor: Dika Irawan
Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan metode hisab posisi hilal di 123 titik di seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.
Baca juga: Cek Daftar Lokasi Salat Idulfitri Muhammadiyah di Kawasan Jabodetabek
“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1444H Kamis (20/4/2023).
Menag menuturkan, pemerintah sejak dahulu memang selalu menggunakan dua metode dalam menentukan Idulfitri, yakni metode hisab dengan cara perhitungan, dan metode rukyat atau dengan cara melihat langsung keberadaan hilal.
Kedua metode tersebut, lanjutnya, bukanlah metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan. Namun, untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lain karena keduanya sangat penting.
Kendati begitu, menurut laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua belum terlihat adanya posisi hilal yang dilakukan pada hari ini, Kamis, (20/4/23).
Menag merinci, Tim Hisab Rukyat menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia baru berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit. Elongasi hilal juga tercatat antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.
"Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1444 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS)," kata Menag.
Karena alasan tersebut, sidang Isbat akhirnya menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.
"Jadi, Jumat besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, selanjutnya malam Sabtu akan takbiran menyambut Idulfitri," jelas Menag.
Adapun, untuk menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Syawal di masyarakat, Menag mengimbau agar seluruh umat Islam dapat menjaga ukhuwah Islamiyah. Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
"Saya mengimbau seluruh umat Islam untuk tetap menjaga toleransi, saling menghargai, dan ukhuwah Islamiyah menanggapi adanya perbedaan penetapan 1 Syawal. Saling menghormati perbedaan keyakinan itu indah," tandas Menag Yaqut.
Sekedar informasi, sidang Isbat 1 Syawal 1444 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam. Beberapa di antaranya adalah perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.
Baca juga: Lebaran Tiba! Intip 5 Kiat Tetap Sehat saat Merayakan Idulfitri
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.