Ilustrasi (sumber gambar: hermes rivera / unsplash)

Cara Unik Libatkan Rumah Ibadah untuk Daur Ulang Sampah Plastik

13 April 2023   |   19:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Sampah plastik menjadi ancaman bagi keberlangsungan lingkungan karena sifatnya yang sulit untuk diurai. Apalagi saat ini banyak sampah plastik yang terbuang ke laut sehingga mengancam kehidupan biota laut, sekaligus merusak destinasi wisata laut.

Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin pada 2050 mendatang jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak daripada ikan. Kondisi ini tentu saja dapat memutus rantai makanan.

Pemerintah sendiri terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik yang terbuang ke lautan. Setidaknya hingga 2022, pemerintah berhasil mengurangi 35,36 persen kebocoran sampah plastik ke laut. Meski demikian pemerintah menargetkan untuk dapat mengurangi kebocoran sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025.

Baca juga: Gaya Hidup Ini Penting Untuk Mengurangi Sampah Plastik

Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan upaya mengurangi sampah plastik ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri tetapi dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Upaya penanggulangan sampah perlu didukung upaya-upaya yang konsisten, kami mengajak semua pihak, swasta serta pemuka agama  untuk mengambil bagian dalam proses edukasi pengelolaan sampah di tengah masyarakat,” tuturnya.

Rosa mengatakan, keterlibatan tokoh agama dan rumah ibadah dari berbagai agama di Indonesia sangat dibutuhkan mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang religius dan begitu menghormati para pemuka agama.

K.H. Sodikun, Ketua Majelis Ulama Indonesia mengatakan bahwa mengelola sampah plastik dan terlibat dalam upaya daur ulang sampah menjadi barang yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat ini merupakan gerakan ibadah.

Terlebih pada Ramadan ini, dia berharap umat Islam tidak hanya meningkatkan kesalehan pribadi melalui puasa, tapi juga kesalehan sosial seperti sedekah sampah dan turut menjaga kelestarian lingkungan.

Sebagai upaya mendukung upaya pemerintah menekan kebocoran sampah plastik, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan United Nation Development Program (UNDP) Indonesia menggandeng Danone-AQUA menghadirkan Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI).

Gerakan ini merupakan upaya edukasi kepada rumah ibadah dalam mengelola sampah. Program ini membantu para pengurus rumah ibadah mengumpulkan sampah plastik masyarakat serta memudahkan akses ke bank sampah yang dekat dengan rumah ibadah tersebut.

Semua sampah yang berhasil dikumpulkan, diambil dan dikelola oleh mitra-mitra Danone-AQUA yang ada di berbagai daerah untuk kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun barang lain yang bernilai guna. 

“Kami berharap melalui kegiatan diskusi lintas agama kali ini, teman-teman pemuka agama lain dapat turut berpartisipasi dalam program GRADASI,” ujarnya.

Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan gerakan sedekah sampah ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia melalui pembangunan ekosistem sirkular.

“Keterlibatan tokoh agama dan rumah ibadah berbagai agama di Indonesia dalam GRADASI dapat membangun kesadaran lebih bagi masyarakat. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang terlibat untuk mengurangi dan mengelola sampah dengan baik,” ujarnya.

Diluncurkan sejak April 2021, GRADASI telah berhasil mengumpulkan sekitar 90 ton sampah  dengan melibatkan 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah dan 98 pesantren di wilayah Jawa,  Gorontalo, Tapanuli, Lombok dan Labuan Bajo.

Pada 2022, GRADASI berhasil mengumpulkan 123 ton sampah dengan melibatkan lebih dari 130 masjid. Meningkatkan keterlibatan rumah ibadah lain di Indonesia, GRADASI memberikan kotak sedekah sampah dan buku panduan standar pengelolaan sampah di rumah ibadah kepada perwakilan pemuka agama di Indonesia.

Editor: Indyah Sutriningrum
 

 

SEBELUMNYA

Bahaya Terlalu Sering Memakai Celana Jeans Bagi Kesehatan Reproduksi

BERIKUTNYA

Bawa Kembali Tren 80an, Reebok Rilis BB 4000 II

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: