Batavia Madrigal Singers Jadi Wakil Indonesia pada Ajang World Symposium on Choral Music di Turki
12 April 2023 |
14:13 WIB
Kelompok paduan suara Batavia Madrigal Singers (BMS) mendapatkan undangan terhormat untuk tampil mewakili Indonesia di World Symposium on Choral Music (WSCM) di Istanbul, Turki, pada 26-27 April 2023. BMS menjadi salah satu peserta dari 11 kelompok yang terpilih dari berbagai negara untuk bisa tampil di gelaran tersebut.
WSCM adalah acara bergengsi dalam dunia paduan suara internasional dan merupakan simposium paduan suara pertama di dunia yang diadakan 3 tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM). Simposium ini akan berlangsung selama 1 minggu, terdiri dari pertunjukan, seminar, lokakarya, dan sesi membaca paduan suara.
Pada tahun ini, terdapat 11 proposal yang terpilih dari 72 proposal yang diajukan dari berbagai negara, dan BMS merupakan satu-satunya paduan suara dari Indonesia yang terpilih untuk diundang tampil di acara WSCM. Mereka akan tampi di depan sekitar 16.000 penonton internasional.
Baca juga: Keren! Grup Paduan Suara Jakarta Youth Choir Sabet Juara di Kompetisi Eropa
Avip Priatna, Pendiri & Direktur Musik BMS, menjelaskan paduan suara terbaik dan konduktor yang diundang untuk tampil di ajang WSCM, selain bagus dan berprestasi, juga harus mengajukan proposal program bernyanyi yang sesuai dengan tema WSCM tahun ini dengan mempertunjukkan keunggulan artistik dan kerjasama paduan suara.
Adapun, tema dari WSCM tahun ini adalah Changing Horizon, yang menjadi wujud harapan dapat memperkenalkan sebanyak mungkin tradisi bernyanyi dari seluruh dunia. Avip juga menambahkan bahwa undangan ini menandai keikutsertaan kembali Indonesia di ajang bergengsi ini setelah absen selama18 tahun.
"Kami sangat bangga terundang untuk mewakili Indonesia dalam acara WSCM 2023 di Turki. Kami mengajukan proposal tentang budaya Indonesia yang diwujudkan dalam lagu-lagu yang didominasi oleh karya regional yang dalam hal ini Indonesia dan Asia,” katanya dalam acara konferensi pers, Selasa (11/4/2023) malam, di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan.
Avip menjelaskan dalam acara tersebut, BMS akan membawakan sejumlah lagu yang dinilai bisa menggambarkan karakter-karakter orang Indonesia, mulai dari percaya pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan nilai dasar negara dan selalu menjadi pendamping dalam menjalani kehidupan, hingga percaya bahwa nasib dan takdir di dunia dan alam semesta merupakan jalan yang telah ditentukan oleh Maha Pencipta.
Tema Ketuhanan itu akan dinyanyikan dalam lagu Gayatri, Ave Maria, Petrus, Di Ambang Batas dan De Profundis. Selain itu, BMS juga akan membawakan lagu He Vuelto Al Mar yang melambangkan seorang umat yang berlutut dan mengakui dosa-dosanya di tengah kebisuan laut yang sudah sangat tua.
Tak hanya tema Ketuhanan, BMS juga akan membawakan salah satu lagu daerah dari Provinsi Aceh yakni lagu Bungong Jeumpa untuk menggambarkan keindahan alam Indonesia seperti bunga cempaka, cantik dalam balutan sinar bulan yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang ingin mengeksplorasinya.
Sementara itu, untuk menggambarkan bagaimana insan-insan Indonesia yang dikenal ramah dengan senyum, kebaikan hati, bahkan canda tawa yang khas akan digambarkan lewat lagu I Love You / What A Wonderful World, Der Frühlingswind (Harukaze) dan Pal So Seong.
Adapun, untuk menggambarkan kegigihan bangsa Indonesia untuk terus maju berbekal kekuatan, kekhasan, dan keunikannya, meski banyak rintangan dan kesulitan yang dihadapi, BMS akan membawakan lagu Hentakan Jiwa.
Avip menuturkan dalam kesempatan kali ini, BMS akan memboyong sebanyak 44 penyanyi dan 1 orang pianis. "Semoga semuanya lancar dan BMS bisa tampil totalitas sehingga usaha kami untuk terus menerus memperkenalkan dan membawa nama harum Indonesia bisa tercapai," ujar pria yang juga bertindak sebagai konduktor BMS itu.
Selain tampil di WSCM, BMS juga diundang untuk tampil di 37th International Ankara Music Festival pada tanggal 28 April 2023, yang juga diselenggarakan di Turki bertepatan dengan berlangsungnya WSCM.
International Ankara Music Festival merupakan acara Internasional terlama yang telah berlangsung selama 36 tahun. Festival ini akan menghadirkan 355 artis dan ansambel dari 13 negara.
Baca juga: Kenalan dengan Paduan Suara & Orkestra Gita Bahana Nusantara, Pengisi Rutin Upacara HUT RI
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
WSCM adalah acara bergengsi dalam dunia paduan suara internasional dan merupakan simposium paduan suara pertama di dunia yang diadakan 3 tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM). Simposium ini akan berlangsung selama 1 minggu, terdiri dari pertunjukan, seminar, lokakarya, dan sesi membaca paduan suara.
Pada tahun ini, terdapat 11 proposal yang terpilih dari 72 proposal yang diajukan dari berbagai negara, dan BMS merupakan satu-satunya paduan suara dari Indonesia yang terpilih untuk diundang tampil di acara WSCM. Mereka akan tampi di depan sekitar 16.000 penonton internasional.
Baca juga: Keren! Grup Paduan Suara Jakarta Youth Choir Sabet Juara di Kompetisi Eropa
Batavia Madrigal Singers tampil membawakan sejumlah lagu dalam acara konferensi pers di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (11/4) malam. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Adapun, tema dari WSCM tahun ini adalah Changing Horizon, yang menjadi wujud harapan dapat memperkenalkan sebanyak mungkin tradisi bernyanyi dari seluruh dunia. Avip juga menambahkan bahwa undangan ini menandai keikutsertaan kembali Indonesia di ajang bergengsi ini setelah absen selama18 tahun.
"Kami sangat bangga terundang untuk mewakili Indonesia dalam acara WSCM 2023 di Turki. Kami mengajukan proposal tentang budaya Indonesia yang diwujudkan dalam lagu-lagu yang didominasi oleh karya regional yang dalam hal ini Indonesia dan Asia,” katanya dalam acara konferensi pers, Selasa (11/4/2023) malam, di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan.
Batavia Madrigal Singers tampil membawakan sejumlah lagu dalam acara konferensi pers di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (11/4) malam. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Tampilkan Karakter Masyarakat Indonesia
Avip menjelaskan dalam acara tersebut, BMS akan membawakan sejumlah lagu yang dinilai bisa menggambarkan karakter-karakter orang Indonesia, mulai dari percaya pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan nilai dasar negara dan selalu menjadi pendamping dalam menjalani kehidupan, hingga percaya bahwa nasib dan takdir di dunia dan alam semesta merupakan jalan yang telah ditentukan oleh Maha Pencipta.Tema Ketuhanan itu akan dinyanyikan dalam lagu Gayatri, Ave Maria, Petrus, Di Ambang Batas dan De Profundis. Selain itu, BMS juga akan membawakan lagu He Vuelto Al Mar yang melambangkan seorang umat yang berlutut dan mengakui dosa-dosanya di tengah kebisuan laut yang sudah sangat tua.
Tak hanya tema Ketuhanan, BMS juga akan membawakan salah satu lagu daerah dari Provinsi Aceh yakni lagu Bungong Jeumpa untuk menggambarkan keindahan alam Indonesia seperti bunga cempaka, cantik dalam balutan sinar bulan yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang ingin mengeksplorasinya.
Sementara itu, untuk menggambarkan bagaimana insan-insan Indonesia yang dikenal ramah dengan senyum, kebaikan hati, bahkan canda tawa yang khas akan digambarkan lewat lagu I Love You / What A Wonderful World, Der Frühlingswind (Harukaze) dan Pal So Seong.
Adapun, untuk menggambarkan kegigihan bangsa Indonesia untuk terus maju berbekal kekuatan, kekhasan, dan keunikannya, meski banyak rintangan dan kesulitan yang dihadapi, BMS akan membawakan lagu Hentakan Jiwa.
Avip menuturkan dalam kesempatan kali ini, BMS akan memboyong sebanyak 44 penyanyi dan 1 orang pianis. "Semoga semuanya lancar dan BMS bisa tampil totalitas sehingga usaha kami untuk terus menerus memperkenalkan dan membawa nama harum Indonesia bisa tercapai," ujar pria yang juga bertindak sebagai konduktor BMS itu.
Selain tampil di WSCM, BMS juga diundang untuk tampil di 37th International Ankara Music Festival pada tanggal 28 April 2023, yang juga diselenggarakan di Turki bertepatan dengan berlangsungnya WSCM.
International Ankara Music Festival merupakan acara Internasional terlama yang telah berlangsung selama 36 tahun. Festival ini akan menghadirkan 355 artis dan ansambel dari 13 negara.
Baca juga: Kenalan dengan Paduan Suara & Orkestra Gita Bahana Nusantara, Pengisi Rutin Upacara HUT RI
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.