Belajar Budaya Lewat Segelas Kopi di % Arabica, Apa Saja Keistimewaannya?
10 April 2023 |
16:00 WIB
Budaya minum kopi begitu lekat dengan keseharian orang Indonesia. Maka jangan heran, ada begitu banyak kedai kopi saat kita menyusuri setiap jalanan di Jakarta. Salah satu kedai kopi yang menarik untuk dikunjungi adalah % Arabica, yuk simak keistimewaannya.
Kedai kopi ini memiliki desain bangunan unik dengan logo persen berukuran besar yang mampu mencuri perhatian orang. Kira-kira apa yang dimaksud dengan %, apakah pelafalannya ‘persen’ atau ‘percent’? Yuk, kita singgah sejenak di kedai kopi % Arabica untuk menemukan jawabannya.
% Arabica Jakarta Roastery terletak di Jalan Taman Gunawarman Timur No. 6, di jantung distrik kuliner utama Jakarta: Senopati – Gunawarman. Kedai kopi dengan desain minimalis dan aesthetic ini didominasi warna putih pada dindingnya yang tersusun rapi dari bata. Sementara struktur bangunan dan atapnya menggunakan material kayu yang kokoh.
Baca juga: Cara Baru Anak Muda Berbisnis Kedai Kopi
Bangunan ini dirancang oleh firma desain asal Paris, Ciguë yang desainnya terinspirasi dari arsitektur kolonial Belanda yang dipadukan dengan arsitektur Jawa. Bisa dilihat dari penggunaan jendela kaca besar bergaya industrial serta penggunaan kusen kayu dan sistem penguncinya.
Logo % yang khas pada bagian depannya ternyata bukan menunjukan ‘persen’. Simbol tersebut menggambarkan buah kopi yang ada pada dahan tanaman kopi. Kenneth Shoji selaku pendiri % Arabica menciptakan tagline See The World Through Coffee yang artinya melihat dunia melalui kopi.
Seperti yang kita tahu kedai ini menyajikan beragam jenis kopi berkualitas tinggi yang semuanya diseduh dengan peralatan canggih. Budaya Jepang lekat sekali dengan kedai kopi ini, % Arabica menyoroti ideologi budaya pekerja keras, kesederhanaan dan fungsionalitas.
Para barista didorong untuk bekerja dengan Teinei yang artinya memperhatikan lingkungan sekitar, serta tidak menyia-nyiakan satu gerakan atau momen dalam alur kerja mereka. Setiap cangkir kopi yang disajikan harus dibuat sebaik mungkin untuk menampilkan kualitas dan dedikasinya.
Saat memasuki pintu utama, para barista akan menawarkan sejumlah pilihan kopi beserta kudapan manis sebagai pendampingnya. Pengunjung bisa menikmati suasana minum kopi yang asthetic di lantai dua sambil melihat cara kerja mesin penggoreng biji kopi Probat. Sepanjang lorong dan lantai mezzanine di lantai dua semuanya dirancang untuk menatap ke mesin Probat agar pengunjung dapat menyaksikan proses penggorengan biji kopi.
% Arabica meluncurkan fasilitas roastery pertamanya di Indonesia dengan mesin penggoreng biji kopi vintage Probat UG22. Mesin buatan Jerman tersebut dapat menggoreng sekitar 22 kilogram biji kopi per batch dan diawasi secara ketat oleh kepala barista % Arabica. Probat sendiri telah berdiri sejak 1868 dan menjadi pionir dalam hal permesinan & sistem di industri kopi dan makanan.
“% Arabica Jakarta Roastery ini merupakan bagian dari komitmen kami sebagai pemain utama dalam industri kopi di Indonesia. Kapasitas yang sekarang kami miliki membuat kami bisa dengan cepat memasok permintaan pasar yang terus tumbuh akan produk kopi terbaik % Arabica,” ujar Astrid Kusumadewi, General Manager % Arabica Indonesia.
% Arabica Roastery Jakarta menyuguhkan beragam kopi dari berbagai negara. Terdapat sekitar 9 kopi yang tersedia, di antaranya Ethiopia 90+ Hachira, Ethiopia 90+ Nekisse, Ethiopia 90+ Kemgin, Ethiopia Yirgacheffee Konga, Colombia Caldas El Jardin, Nicaragua Matagalpa El Limoncillo, dan Guatemala Chimaltenango Conception Buena Vista. Selain itu juga ada produk lokal yakni, Indonesia Bali Kintamani dan Indonesia Sumatra Simalem.
% Arabica mengenalkan 7 jenis kopi baru dalam Coffee Cupping session. Coffee cupping sendiri adalah proses untuk mengevaluasi cita rasa kopi sebelum disajikan ke cangkir para penikmat kopi. Kopi yang baru dikenalkan di antaranya ada beberapa kopi dari Palestina, Ethiopia, dan Indonesia
Fajri, Coffee Roastery di % Arabica Jakarta Roastery, menjelaskan perbedaan kopi sebelum dan setelah diseduh. Caranya dengan mencium aromanya lalu mencoba rasanya setelah diseduh air panas. Hal ini lantaran, kopi kering dan kopi basah memiliki bau yang beda.
Saat sesi mencium aroma kopi kering yang belum di seduh, tampak beberapa jenis kopi mengeluarkan bau khasnya yang berbeda. Jenis-jenis aroma kopi sendiri, ada yang lebih ke fruity (buah-buahan), nutty (kacang-kacangan), dan chocolaty. Setelah kopi diseduh, secara mengejutkan aroma dan rasa yang keluar beda dari sebelumnya.
“Untuk mencoba rasa kopi, caranya dengan disruput kencang. Fungsinya supaya semua aroma dan flavor-nya keluar semua di rongga mulut. Diminum biasa pun bisa, tapi tidak maksimal,” kata Fajri.
Dia mengatakan, umumnya kopi memang pahit, tapi ada yang tingkat pahitnya bisa diterima atau tidak. Untuk rasa pahit yang bisa diterima, misalnya seperti dark chocolate. Namun, beberapa kopi juga bisa memberikan rasa manis. Manisnya bisa di belakang atau di tengah, begitupun rasa pahitnya bisa di awal atau belakangan.
Selain kopi, % Arabica Jakarta Roastery juga menyediakan menu lainnya mulai dari minuman latte, Soft Cream Coffee dan Matcha, serta dessert seperti croissant. Adapun untuk konsumen yang mau membeli biji kopi langsung, tentu bisa. Kopinya akan dipanggang dan pilih sendiri levelnya, biasanya semakin tinggi akan semakin pekat dan pahit.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Editor: Nirmala Aninda
Kedai kopi ini memiliki desain bangunan unik dengan logo persen berukuran besar yang mampu mencuri perhatian orang. Kira-kira apa yang dimaksud dengan %, apakah pelafalannya ‘persen’ atau ‘percent’? Yuk, kita singgah sejenak di kedai kopi % Arabica untuk menemukan jawabannya.
% Arabica Jakarta Roastery terletak di Jalan Taman Gunawarman Timur No. 6, di jantung distrik kuliner utama Jakarta: Senopati – Gunawarman. Kedai kopi dengan desain minimalis dan aesthetic ini didominasi warna putih pada dindingnya yang tersusun rapi dari bata. Sementara struktur bangunan dan atapnya menggunakan material kayu yang kokoh.
Baca juga: Cara Baru Anak Muda Berbisnis Kedai Kopi
Bangunan ini dirancang oleh firma desain asal Paris, Ciguë yang desainnya terinspirasi dari arsitektur kolonial Belanda yang dipadukan dengan arsitektur Jawa. Bisa dilihat dari penggunaan jendela kaca besar bergaya industrial serta penggunaan kusen kayu dan sistem penguncinya.
Logo % yang khas pada bagian depannya ternyata bukan menunjukan ‘persen’. Simbol tersebut menggambarkan buah kopi yang ada pada dahan tanaman kopi. Kenneth Shoji selaku pendiri % Arabica menciptakan tagline See The World Through Coffee yang artinya melihat dunia melalui kopi.
Seperti yang kita tahu kedai ini menyajikan beragam jenis kopi berkualitas tinggi yang semuanya diseduh dengan peralatan canggih. Budaya Jepang lekat sekali dengan kedai kopi ini, % Arabica menyoroti ideologi budaya pekerja keras, kesederhanaan dan fungsionalitas.
Para barista didorong untuk bekerja dengan Teinei yang artinya memperhatikan lingkungan sekitar, serta tidak menyia-nyiakan satu gerakan atau momen dalam alur kerja mereka. Setiap cangkir kopi yang disajikan harus dibuat sebaik mungkin untuk menampilkan kualitas dan dedikasinya.
Saat memasuki pintu utama, para barista akan menawarkan sejumlah pilihan kopi beserta kudapan manis sebagai pendampingnya. Pengunjung bisa menikmati suasana minum kopi yang asthetic di lantai dua sambil melihat cara kerja mesin penggoreng biji kopi Probat. Sepanjang lorong dan lantai mezzanine di lantai dua semuanya dirancang untuk menatap ke mesin Probat agar pengunjung dapat menyaksikan proses penggorengan biji kopi.
Mesin Probat untuk Menggoreng Biji Kopi (Sumber: Prefinite Communication)
“% Arabica Jakarta Roastery ini merupakan bagian dari komitmen kami sebagai pemain utama dalam industri kopi di Indonesia. Kapasitas yang sekarang kami miliki membuat kami bisa dengan cepat memasok permintaan pasar yang terus tumbuh akan produk kopi terbaik % Arabica,” ujar Astrid Kusumadewi, General Manager % Arabica Indonesia.
% Arabica Roastery Jakarta menyuguhkan beragam kopi dari berbagai negara. Terdapat sekitar 9 kopi yang tersedia, di antaranya Ethiopia 90+ Hachira, Ethiopia 90+ Nekisse, Ethiopia 90+ Kemgin, Ethiopia Yirgacheffee Konga, Colombia Caldas El Jardin, Nicaragua Matagalpa El Limoncillo, dan Guatemala Chimaltenango Conception Buena Vista. Selain itu juga ada produk lokal yakni, Indonesia Bali Kintamani dan Indonesia Sumatra Simalem.
Jenis-jenis Biji Kopi (Sumber: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
% Arabica mengenalkan 7 jenis kopi baru dalam Coffee Cupping session. Coffee cupping sendiri adalah proses untuk mengevaluasi cita rasa kopi sebelum disajikan ke cangkir para penikmat kopi. Kopi yang baru dikenalkan di antaranya ada beberapa kopi dari Palestina, Ethiopia, dan Indonesia
Fajri, Coffee Roastery di % Arabica Jakarta Roastery, menjelaskan perbedaan kopi sebelum dan setelah diseduh. Caranya dengan mencium aromanya lalu mencoba rasanya setelah diseduh air panas. Hal ini lantaran, kopi kering dan kopi basah memiliki bau yang beda.
Saat sesi mencium aroma kopi kering yang belum di seduh, tampak beberapa jenis kopi mengeluarkan bau khasnya yang berbeda. Jenis-jenis aroma kopi sendiri, ada yang lebih ke fruity (buah-buahan), nutty (kacang-kacangan), dan chocolaty. Setelah kopi diseduh, secara mengejutkan aroma dan rasa yang keluar beda dari sebelumnya.
“Untuk mencoba rasa kopi, caranya dengan disruput kencang. Fungsinya supaya semua aroma dan flavor-nya keluar semua di rongga mulut. Diminum biasa pun bisa, tapi tidak maksimal,” kata Fajri.
Dia mengatakan, umumnya kopi memang pahit, tapi ada yang tingkat pahitnya bisa diterima atau tidak. Untuk rasa pahit yang bisa diterima, misalnya seperti dark chocolate. Namun, beberapa kopi juga bisa memberikan rasa manis. Manisnya bisa di belakang atau di tengah, begitupun rasa pahitnya bisa di awal atau belakangan.
Selain kopi, % Arabica Jakarta Roastery juga menyediakan menu lainnya mulai dari minuman latte, Soft Cream Coffee dan Matcha, serta dessert seperti croissant. Adapun untuk konsumen yang mau membeli biji kopi langsung, tentu bisa. Kopinya akan dipanggang dan pilih sendiri levelnya, biasanya semakin tinggi akan semakin pekat dan pahit.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.