Bukan Sekadar Lifestyle, Ini Manfaat Menggunakan Internet of Things
05 April 2023 |
16:02 WIB
1
Like
Like
Like
Perkembangan Internet of Things (IoT) semakin pesat di era serba digital seperti sekarang. Bisa dikatakan, IoT tidak hanya dimanfaatkan untuk sektor krusial seperti kesehatan atau pendidikan, tetapi juga menyentuh aspek gaya hidup setiap penggunanya. Dengan penyebaran IoT yang semakin masif, tak heran jika IoT semakin laris manis di pasaran.
Ketua Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya mengaku, diperkirakan ada lebih dari 5 juta perangkat pintar yang terjual per tahun hanya untuk konsep smart home, belum termasuk perangkat IoT sebagai aksesoris smartphone. Higga Februari 2023 saja, sudah ada 8,3 juta rumah yang dikategorikan sebagai smart home.
Dorongan teknologi yang imersif turut mempengaruhi kesadaran akan penggunaan IoT meningkat. Akibatnya, banyak perusahaan teknologi yang ikut berkonsentrasi pada pengembangan IoT diluar smartphone, mulai dari aksesoris tambahan gadget hingga peralatan rumah berbasis teknologi.
Baca juga: Internet of Things Sentuh Banyak Sektor, Urban Republic Pacu Minat Belanja di UR Festival 2023
Hanya saja, menurut Teguh, perusahaan harus lebih cerdas lagi dalam membuat mode IoT yang terintegrasi. Untuk itu, kompatibelitas akan sangat mempengaruhi kenyamanan penggunanya. Membuat satu aplikasi yang terintegrasi dengan perangkat IoT bisa membantu pengaturan yang lebih praktis
Tren pembelian perangkat IoT pun disebut akan semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun ke depan, Teguh menyebut jika IoT sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.
Di balik kepopulerannya, ada berbagai manfaat dari penggunaan IoT dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, IoT bisa berpengaruh pada efisiensi aktivitas sehari-hari. “Dampak penting IoT tentu saja untuk efisiensi kehidupan. Di mana tadinya kita menggunakan perangkat teknologi secara manual, sekarang kita hanya perlu perintah suara saja semuanya bisa jalan, jelas Teguh dalam acara UR Festival 2023 Selasa (4/4).
Manfaat kedua adalah untuk meningkatkan produktivitas, Teguh menyebut, jelas IoT bisa membantu produktivitas manusia karena penggunaannya sudah semakin praktis. Sehingga, waktu manusia bisa dikerjakan untuk aktivitas lainnya yang lebih membutuhkan perhatian. “Jadi dengan perintah suara, ini bisa menolong kita tetap produktif, bahkan produktivitas kita justru meningkat dengan bantuan IoT,” ungkapnya.
Terakhir, IoT dinilai bisa meningkatkan pendapatan. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk mendulang pendapatan. Manfaat ini lebih ditujukan kepada perusahaan secara general. Di mana IoT bisa mengumpulkan data untuk mempercepat rencana strategi untuk calon pelanggan.
Bukan tak mungkin manfaat lain dari IoT terus bermunculan seiring dengan kemajuan zaman. Menurut Teguh, IoT sudah ada di mana-mana menyebar di segala sektor hidup manusia secara sadar atau tidak. "IoT sudah everywhere dari kita tidur sampai tidur lagi,” jelasnya.
Apalagi, IoT yang terkait dengan konsep smart home tidak hanya dilakukan di rumah-rumah prestige. Kamar sederhana pun sudah banyak menggnkaan perangkat IoT dengan kontrol sederhana dari smartphone, misalnya penggunaan smart lamp atau perangkat asisten digital.
Baca juga: 5 Kiat Ciptakan Smart Home yang Ramah Kantong
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Ketua Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya mengaku, diperkirakan ada lebih dari 5 juta perangkat pintar yang terjual per tahun hanya untuk konsep smart home, belum termasuk perangkat IoT sebagai aksesoris smartphone. Higga Februari 2023 saja, sudah ada 8,3 juta rumah yang dikategorikan sebagai smart home.
Dorongan teknologi yang imersif turut mempengaruhi kesadaran akan penggunaan IoT meningkat. Akibatnya, banyak perusahaan teknologi yang ikut berkonsentrasi pada pengembangan IoT diluar smartphone, mulai dari aksesoris tambahan gadget hingga peralatan rumah berbasis teknologi.
Baca juga: Internet of Things Sentuh Banyak Sektor, Urban Republic Pacu Minat Belanja di UR Festival 2023
Hanya saja, menurut Teguh, perusahaan harus lebih cerdas lagi dalam membuat mode IoT yang terintegrasi. Untuk itu, kompatibelitas akan sangat mempengaruhi kenyamanan penggunanya. Membuat satu aplikasi yang terintegrasi dengan perangkat IoT bisa membantu pengaturan yang lebih praktis
Tren pembelian perangkat IoT pun disebut akan semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun ke depan, Teguh menyebut jika IoT sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.
Ilustrasi smart door (Sumber gambar: Sebastian Scholz/Unsplash)
Di balik kepopulerannya, ada berbagai manfaat dari penggunaan IoT dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, IoT bisa berpengaruh pada efisiensi aktivitas sehari-hari. “Dampak penting IoT tentu saja untuk efisiensi kehidupan. Di mana tadinya kita menggunakan perangkat teknologi secara manual, sekarang kita hanya perlu perintah suara saja semuanya bisa jalan, jelas Teguh dalam acara UR Festival 2023 Selasa (4/4).
Manfaat kedua adalah untuk meningkatkan produktivitas, Teguh menyebut, jelas IoT bisa membantu produktivitas manusia karena penggunaannya sudah semakin praktis. Sehingga, waktu manusia bisa dikerjakan untuk aktivitas lainnya yang lebih membutuhkan perhatian. “Jadi dengan perintah suara, ini bisa menolong kita tetap produktif, bahkan produktivitas kita justru meningkat dengan bantuan IoT,” ungkapnya.
Terakhir, IoT dinilai bisa meningkatkan pendapatan. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk mendulang pendapatan. Manfaat ini lebih ditujukan kepada perusahaan secara general. Di mana IoT bisa mengumpulkan data untuk mempercepat rencana strategi untuk calon pelanggan.
Bukan tak mungkin manfaat lain dari IoT terus bermunculan seiring dengan kemajuan zaman. Menurut Teguh, IoT sudah ada di mana-mana menyebar di segala sektor hidup manusia secara sadar atau tidak. "IoT sudah everywhere dari kita tidur sampai tidur lagi,” jelasnya.
Apalagi, IoT yang terkait dengan konsep smart home tidak hanya dilakukan di rumah-rumah prestige. Kamar sederhana pun sudah banyak menggnkaan perangkat IoT dengan kontrol sederhana dari smartphone, misalnya penggunaan smart lamp atau perangkat asisten digital.
Baca juga: 5 Kiat Ciptakan Smart Home yang Ramah Kantong
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.