Grace Cristinalie, peraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat SMP (kiri) dan Bagasmora Andreo Sibarani. (Sumber gambar: Kemendikbud)

Begini Kiat Raih Prestasi dari Pemenang Olimpiade Science Asal Riau

04 April 2023   |   19:13 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Menjadi siswa berprestasi di sekolah hingga bisa ikut Olimpiade sains tingkat dunia ternyata bukan hanya didasari pada giat tetapi juga ketertarikan dan niat. Keinginan yang kuat inilah yang membuat kalian bakal menikmati proses belajar dan mengejar target untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. 

Seperti yang dikatakan Grace Cristinalie, peraih medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat SMP. Dia mengaku jatuh cinta dengan matematika sejak di bangku Taman Kanak-kanak (TK). 

Baca juga: Membanggakan, Pelajar Indonesia Ini Meraih Penghargaan di Ajang Kompetisi Matematika Internasional

Kala itu, dia kursus di salah satu lembaga pendidikan matematika untuk anak usia dini oleh orang tuanya. Ternyata, ikut kursus tersebut dirasa sangat menyenangkan. “Seru, gurunya juga mendukung proses belajar. Matematika menjadi menyenangkan,” ujarnya saat berbincang dengan Hypeabis.id dalam press tour yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Universitas Riau, Pekanbaru, Selasa (4/4/2023). 

Merasa tertarik, Grace lantas menekuni matematika yang notabene kurang digemari banyak orang. Pada kelas IV Sekolah Dasar (SD), dia pun ikut klub ilmu yang identik dengan hitung menghitung ini. 

Kecerdasannya di bidang matematika pun ditemukan sekolah. Grace kemudian ikut pelatihan pada kelas V SD dan akhirnya ikut olimpiade tingkat nasional. “Maju ke tahap nasional sejak SD. SD sudah dapat medali emas,” imbuh siswa SMP Darma Yudha di Riau itu. 

Siapa sangka, Grace bisa melaju ke tingkat nasional dan menjadi juara OSN Matematika pada 2022 lalu. Selain meraih prestasi, matematika membantunya mendapat banyak teman baru dan lingkungan baru. Dia juga lebih mandiri dan disiplin terhadap waktu pasca ikut banyak lomba.

Toh menurutnya, matematika juga sangat penting dan ilmu ini bisa dipakai di banyak bidang industri. Seperti dalam pembuatan mesin untuk mempercepat proses produksi. “Karena itu cita-cita saja mau jadi pebisnis, melanjutkan bisnis papa, tetapi lebih ke mesinnya,” tutur Grace. 

Oleh karena itu, dia akan terus giat memperdalam ilmu matematika. Setiap hari dia selalu berlatih secara intensif di sekolah dan di rumah. Namun bukan berarti dia belajar terus menerus. 

Grace menyebut tetap ada waktu untuk dia menekuni hobi lain. “Saya hobi main basket. Untuk menyeimbangi saya pergi main basket. Jangan sampai burnout dan stres sendiri,” ungkap remaja yang ingin kuliah di jurusan mekatronika ini. 

Jika Grace menjadi siswa matematika berprestasi yang mampu meraih juara nasional, lain hal dengan Bagasmora Andreo Sibarani yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Dia memenangkan medali perunggu ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) di Bogota, Kolombia, pada Desember 2022.

Bagas juga cukup tekun khususnya dalam memperdalam ilmu fisika. Terlebih ketika dia ikut olimpiade tingkat dunia itu. Saingannya terbilang cukup berat. Medali emas disapu bersih perwakilan siswa dari India, sementara 5 medali perak diraih siswa asal Korea Selatan. 
 

Bagas medali perunggu ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) di Bogota, Kolombia, pada Desember 2022.

Bagas medali perunggu ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) di Bogota, Kolombia, pada Desember 2022.


Capaian tersebut menurutnya tidak lepas dari latihan intens yang didapat para siswa dari kedua negara tersebut. “Mereka ternyata waktu SD dipersiapkan buat SMP. Mereka punya target masing-masing. Saya jadi termotivasi. Saya harapkan berdasarkan pengalaman, pelatihannya bisa dibuat lebih intensif lagi dan tidak memberi tahu pelatihan secara tiba-tiba,” saran Bagas kepada Kemendikbud. 

Lepas dari harapannya, fisika memang telah merubah hidup bagas. Bermula dari impian menjadi astronot dan mendengarkan saran ibu, dia memutuskan untuk menjadi enginer. “Saya kembali berpikir di situ waktu SD saya baca buku terkait IPA. Tekad saya bulat. Kelas IV SD ikut seleksi buat pembinaan,” sebutnya. 

Dengan fisika, dia juga mendapatkan banyak teman baru. Karakternya dibangun cukup baik karena bisa lebih konsisten dan mandiri. Bagas berencana untuk mengikuti OSN tingkat SMA dan berencana untuk memperdalam ilmunya di bidang riset. 

Baca juga: Keren! Ini 5 Anak Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Tugas untuk Benahi Sepak Bola Indonesia Menumpuk

BERIKUTNYA

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Kontemporer Untuk Mengedukasi Publik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: