WIR Group melalui Nusameta hadirkan Jakarta Fashion Week 2023 di metaverse (sumber gambar : WIR Group)

Melirik Prospek Industri Fesyen dalam Dunia Metaverse

03 April 2023   |   15:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Industri mode harus terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Salah satu inovasinya adalah beradaptasi dengan kemajuan teknologi melalui pengembangan digital fesyen yang kini mulai merambah ke dalam dunia metamesta, atau yang lebih familiar dengan sebutan metaverse. 

Apalagi metaverse diproyeksi akan menjadi masa depan internet yang memberikan peluang bagi industri kreatif, termasuk sektor fesyen untuk meraih ceruk pasar yang lebih luas dan tanpa batas. Dengan begitu, para pegiat industri fesyen juga perlu melirik pasar tersebut.

Sejumlah merek mode ternama dunia seperti Balenciaga, Gucci, Nike, dan Burberry bahkan telah menyiapkan berbagai strategi dan menghadirkan produk fesyen digitalnya untuk merambah ke dalam metaverse.

Baca juga: Nusameta & ESMOD Jakarta Ciptakan Platform Fashion Show Berbasis Metaverse

Stephen Ng, CEO Nusameta, mengatakan bahwa metaverse akan menjadi sebuah bentuk perekonomian baru yang di dalamnya akan terjadi aktivitas jual-beli. Hal tersebut tentu akan memberi peluang bagi industri kreatif termasuk fesyen dan para pelaku untuk masuk ke dalamnya.

Terlebih di dalam metaverse terdapat avatar yang menjadi representasi personal seseorang. Avatar tersebut membutuhkan produk fesyen untuk menampilkan dirinya di dalam dunia virtual itu sehingga dapat menjadi lebih menarik. Pakaian digital yang dikenakannya, akan menjadi simbol status sosial seseorang dalam mengekspresikan karakter dan gaya pribadinya.

Hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong munculnya minat masyarakat akan fesyen virtual. “Teknologi dan fesyen akan selalu berdampingan, dan saat memasuki era metaverse maka desain dari produk fesyen tersebut dapat diadaptasi untuk kebutuhan avatar di dunia virtual,” ujarnya.

Menurutnya, desain busana yang ada di dalam metaverse juga dapat diperjualbelikan. Misalnya, industri perbankan yang saat ini sudah masuk dalam metaverse membutuhkan official clothing bagi para avatarnya untuk berinteraksi dengan user, maka dia bisa membeli fesyen hasil karya dari desainer yang ada di metaverse.

“Setiap produk yang diperjualbelikan di metaverse memiliki keunikan tersendiri. Dan di dalam metaverse ada pasar sekunder sehingga para desainer sebagai pencipta utama busana bisa mendapatkan keuntungan atau royalti jika hasil karyanya diperjualbelikan oleh pemilik sebelumnya,” ucapnya. 
 

Ilustrasi fashion show (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi fashion show (Sumber gambar: Freepik)

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa di dalam metaverse ini, para desainer atau brand fesyen bisa lebih diuntungkan karena mereka tidak perlu membayar sewa toko untuk butik, atau biaya inventori lainnya seperti di dunia nyata karena semua berbentuk aset digital.

Selain itu, metaverse dapat mendorong konsep sustainable fashion melalui produksi digital. Tentunya, pemakaian karbon, air, dan bahan fisik lainnya menjadi berkurang secara signifikan. Konsep fashion digital ini diperkirakan mampu menarik pelanggan, terutama Gen Z yang banyak menghabiskan waktu di internet.

Menghadirkan karya fesyen di dalam dunia metaverse sebelumnya pernah dilakukan oleh WIR Group melalui Nusameta dengan menggelar Jakarta Fashion Week 2023 di metaverse. Sebanyak 21 desainer Indonesia peserta JFW 2023 menampilkan kreasinya secara virtual untuk menarik lebih banyak pengunjung yang tidak bisa hadir secara langsung ke lokasi acara.

“Keinginan masyarakat untuk mengetahui desain terbaru melalui metaverse sangat besar sehingga kami melihat ini sebagai sebuah peluang baru bagi industri fesyen masuk ke metaverse,” tuturnya. 


Kolaborasi

Dalam upayanya merancang masa depan industri mode pada era smart society, Nusameta menjalin kolaborasi dengan sekolah mode ESMOD Jakarta Fashion Design and Business.

Salah satu bentuk kolaborasi antara Nusameta dan ESMOD Jakarta adalah melalui penyelenggaraan fashion show virtual di platform ekosistem metaverse secara berkala. Pertunjukan fesyen virtual ini akan menjadi tempat bagi para siswa maupun alumni ESMOD Jakarta untuk menampilkan hasil desain mereka di platform dunia virtual.

Adhika Kusuma, Group Head of Business ESMOD Jakarta, mengatakan kerja sama ini akan memberikan peluang bagi para siswa siswi terkait pemahaman mengenai Metaverse sekaligus memanfaatkan secara maksimal platform yang dikembangkan WIR Group.

“Kerjasama ini lahir karena adanya kebutuhan dari kedua belah pihak. Nusameta butuh desainer untuk membuat fesyen di metaverse. Dan Esmod butuh platform baru bagi para mahasiswa menyalurkan kreativitasnya,” tuturnya.

Melalui metaverse ini dia berharap para desainer muda lulusan ESMOD Jakarta mampu mengembangkan inovasi dengan memunculkan ide-ide kreatif yang dituangkan dalam ruang digital virtual metaverse yang imersif dan impresif,” ujarnya.

Selain itu, kolaborasi yang berlangsung selama 5 tahun ini juga didorong berkembangnya Metaverse, sebagai bagian dari evolusi platform ekosistem digital, akan memberikan potensi bagi dunia kreatif untuk berkarya lebih luas dan tanpa batas. 

Baca juga: Konser Musik dengan Teknologi AI dan Metaverse Kian Marak, dari Ariana Grande hingga Glenn Fredly

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

4 Penyakit Akan Muncul Jika Kita Cuek dengan Mag Kronis

BERIKUTNYA

Pengeluaran Saat Ramadan Tambah Boros? Begini Cara Mengatasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: