Perkembangan Teknologi Layar Televisi Dari Masa ke Masa, Sekarang Era Pertarungan Kerapatan Piksel
31 March 2023 |
16:53 WIB
Salah satu aspek yang sangat penting dari televisi adalah layar. Kualitas layar yang baik akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda bagi penggunanya. Alasan tersebut kemudian membuat layar jadi komponen televisi yang mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali ditemukan.
Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa teknologi layar televisi dari masa ke masa terus berkembang. Dengan mengembangkan teknologi layar, para pabrikan televisi bisa menyajikan kualitas gambar dan warna yang lebih baik untuk konsumennya.
Baca jaga: Langkah Mudah Menyulap Ruang Televisi Jadi Bioskop Mini di Rumah
Pada saat awal ditemukan, gambar yang ditampilkan di televisi masih berwarna hitam putih. Teknologi belum terlalu maju saat itu. Namun, kemudian ditemukan layar berwarna yang membuat televisi jadi tontonan yang menarik perhatian dunia.
Sejak saat itu, kata Heru, teknologi layar menjadi komponen penting untuk dikembangkan terus menerus. Salah satu yang cukup mendapat perhatian adalah kemunculan TV Plasma atau Plasma Display Panel. Banyak yang menganggap TV Plasma merupakan cikal bakal televisi berlayar datar di dunia, setelah layar televisi sebelumnya selalu cembung.
Dari TV Plasma, kemudian berkembang ke Liquid Crystal Display atau LCD. Secara kualitas, gambar yang dihasilkan LCD sudah cukup detail. Namun, kualitas gambar LCD cenderung menurun jika dilihat dari sudut pandang yang lebar.
Setelah itu, muncul TV LED atau Light Emitting Diode yang dikembangkan dari sistem LCD. Secara kualitas, LED tentu lebih baik dalam menampilkan gambar di layar. Di sisi lain, TV LED juga lebih hemat energi. Teknologi ini kemudian memiliki beberapa turunan lain.
Misalnya, ada mini LED. Sesuai dengan namanya, mini LED menggunakan LED dengan ukuran yang lebih kecil dan jumlah yang lebih banyak untuk memberikan cahaya latar ke layar. Kemudian, ada Micro LED yang memiliki umur lebih lama dari pendahulunya. Selain itu, Micro LED mampu memberikan kontras yang lebih baik tanpa pengurangan cahaya.
Setelah era LED, kini muncul teknologi OLED atau organic light emitting diode. Saat ini, OLED banyak digunakan oleh televisi kelas premium. OLED tidak memerlukan lampu latar sehingga warna hitam dari layar akan benar-benar terasa hitam. Hal itu berbeda dengan LCD yang warna hitamnya masih memiliki warna meski redup.
Kemudian, ada teknologi AMOLED atau active matrix organic light emitting diode. AMOLED adalah pengembangan dari OLED. Namun, layar AMOLED benar-benar terbentuk dari diode organik. Hal itu membuat tampilan AMOLED lebih jernih dan pergerakan gambar lebih mulus. Namun, penerapannya masih cukup jarang di televisi.
“Saat ini, pertarungan teknologi layar juga mengarah ke kerapatan piksel. Dengan menggunakan kerapatan piksel, layar sebuah televisi bisa menjadi lebih tajam dan gambar yang dihasilkan terasa lebih nyata,” ujar Heru kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Commercial Director Polytron Tekno Wibowo sepakat dengan hal tersebut. Saat ini banyak pabrikan berlomba menampilkan tingkat kontras yang lebih baik. Tak bisa dimungkiri, layar televisi merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen. Oleh karena itu, perbaikan serta pengembangannya terasa lebih pesat.
AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Melvin juga menyetujui layar punya peran penting dalam menentukan kualitas televisi. Samsung, kata Melvin, bahkan sudah meluncurkan QLED TV pertama pada 2017. QLED TV tersebut sudah menggunakan quantum dot untuk mencapai volume warna 100 persen.
Baca juga: Mengoptimalkan Fungsi Televisi Pintar
Editor: Dika Irawan
Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa teknologi layar televisi dari masa ke masa terus berkembang. Dengan mengembangkan teknologi layar, para pabrikan televisi bisa menyajikan kualitas gambar dan warna yang lebih baik untuk konsumennya.
Baca jaga: Langkah Mudah Menyulap Ruang Televisi Jadi Bioskop Mini di Rumah
Pada saat awal ditemukan, gambar yang ditampilkan di televisi masih berwarna hitam putih. Teknologi belum terlalu maju saat itu. Namun, kemudian ditemukan layar berwarna yang membuat televisi jadi tontonan yang menarik perhatian dunia.
Sejak saat itu, kata Heru, teknologi layar menjadi komponen penting untuk dikembangkan terus menerus. Salah satu yang cukup mendapat perhatian adalah kemunculan TV Plasma atau Plasma Display Panel. Banyak yang menganggap TV Plasma merupakan cikal bakal televisi berlayar datar di dunia, setelah layar televisi sebelumnya selalu cembung.
Dari TV Plasma, kemudian berkembang ke Liquid Crystal Display atau LCD. Secara kualitas, gambar yang dihasilkan LCD sudah cukup detail. Namun, kualitas gambar LCD cenderung menurun jika dilihat dari sudut pandang yang lebar.
Setelah itu, muncul TV LED atau Light Emitting Diode yang dikembangkan dari sistem LCD. Secara kualitas, LED tentu lebih baik dalam menampilkan gambar di layar. Di sisi lain, TV LED juga lebih hemat energi. Teknologi ini kemudian memiliki beberapa turunan lain.
Misalnya, ada mini LED. Sesuai dengan namanya, mini LED menggunakan LED dengan ukuran yang lebih kecil dan jumlah yang lebih banyak untuk memberikan cahaya latar ke layar. Kemudian, ada Micro LED yang memiliki umur lebih lama dari pendahulunya. Selain itu, Micro LED mampu memberikan kontras yang lebih baik tanpa pengurangan cahaya.
Setelah era LED, kini muncul teknologi OLED atau organic light emitting diode. Saat ini, OLED banyak digunakan oleh televisi kelas premium. OLED tidak memerlukan lampu latar sehingga warna hitam dari layar akan benar-benar terasa hitam. Hal itu berbeda dengan LCD yang warna hitamnya masih memiliki warna meski redup.
Kemudian, ada teknologi AMOLED atau active matrix organic light emitting diode. AMOLED adalah pengembangan dari OLED. Namun, layar AMOLED benar-benar terbentuk dari diode organik. Hal itu membuat tampilan AMOLED lebih jernih dan pergerakan gambar lebih mulus. Namun, penerapannya masih cukup jarang di televisi.
“Saat ini, pertarungan teknologi layar juga mengarah ke kerapatan piksel. Dengan menggunakan kerapatan piksel, layar sebuah televisi bisa menjadi lebih tajam dan gambar yang dihasilkan terasa lebih nyata,” ujar Heru kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Commercial Director Polytron Tekno Wibowo sepakat dengan hal tersebut. Saat ini banyak pabrikan berlomba menampilkan tingkat kontras yang lebih baik. Tak bisa dimungkiri, layar televisi merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen. Oleh karena itu, perbaikan serta pengembangannya terasa lebih pesat.
AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Melvin juga menyetujui layar punya peran penting dalam menentukan kualitas televisi. Samsung, kata Melvin, bahkan sudah meluncurkan QLED TV pertama pada 2017. QLED TV tersebut sudah menggunakan quantum dot untuk mencapai volume warna 100 persen.
Baca juga: Mengoptimalkan Fungsi Televisi Pintar
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.