Mengoptimalkan Fungsi Televisi Pintar
17 November 2022 |
16:32 WIB
Genhype berminat untuk membeli televisi baru? Kemungkinan besar pilihan yang tersedia saat ini adalah televisi pintar (Smart TV). Selain memiliki kemampuan seperti televisi biasa, TV pintar bisa pula terhubung dengan internet, dan menjalankan sistem operasi layaknya komputer pribadi dan ponsel pintar.
Smart TV juga dapat menjalankan berbagai aplikasi, sehingga fungsinya tidak terbatas pada sebagai televisi saja.
Meskipun Smart TV punya banyak kelebihan dibandingkan dengan televisi generasi sebelumnya, jangan buru-buru dulu buat memensiunkan televisi lama. Terutama bila televisi lama tersebut sebenarnya masih bagus. Kita bisa mengubah televisi biasa (“dumb TV”) menjadi televisi pintar dengan cukup mudah.
Kiranya kita sudah biasa menggunakan ponsel dan komputer jinjing untuk menikmati berbagai layanan streaming video seperti YouTube, Netflix, Prime Video, dan sebagainya. Namun sebenarnya jauh lebih nyaman menikmati semua ini di layar televisi yang lebih lebar dan resolusi tinggi.
Smart TV, yang dapat dipandang sebagai ponsel atau komputer dengan layar selebar televisi, kerap kali didasarkan pada sistem operasi ponsel (tidak hanya Android, tetapi juga webOS dan Tizen).
Karena itu, cukup mudah buat penyedia layanan streaming untuk membuat aplikasi untuk Smart TV. Tidak mengherankan bila banyak layanan streaming yang menyediakan aplikasi khusus untuk berbagai perangkat televisi pintar tersebut.
Beberapa perangkat Smart TV juga bisa difungsikan sebagai simpul (hub) untuk rumah pintar (Smart Home). Simpul sebuah rumah pintar bertugas untuk mengendalikan berbagai perangkat cerdas yang terpasang di dalamnya.
Karena Smart TV memiliki layar untuk umpan balik visual, beberapa orang mungkin lebih menyukainya sebagai smart home hub dibandingkan dengan pelantang pintar (smart speaker), seperti Amazon Echo.
Bila Anda ingin menggunakan Smart TV sebagai simpul rumah pintar, Anda harus memperhatikan terlebih dahulu kompatibilitasnya. Pembuat TV seperti Samsung giat mengembangkan fitur Smart Hub tersebut. Beberapa perangkat lain berbasis Android TV juga bisa digunakan sebagai simpul Smart Home.
Karena pada dasarnya Smart TV adalah jenis lain perangkat komputasi, aplikasi yang dijalankan tidak hanya terbatas pada layanan streaming video atau pengendalian smart Home.
Smart TV yang didasarkan pada sistem operasi Android misalnya bisa memasang berbagai jenis aplikasi yang sebenarnya lebih lazim dijumpai ponsel dan tablet, seperti media sosial (Facebook, Twitter) atau streaming musik (Spotify, Deezer).
Kekurangan Smart TV mungkin adalah usia pemakaian yang relatif lebih pendek. Dari segi perangkat keras Smart TV tidak kalah, bahkan mungkin lebih baik dibandingkan dengan banyak “dumb TV”. Namun seperti banyak perangkat cerdas lainnya, keunggulan Smart TV berasal dari perangkat lunak yang tertanam.
Masa pemakaian Smart TV tergantung pada berapa lama vendor bersedia memperbarui sistem operasi serta aplikasi terpasang. Bila vendor menghentikan pembaruan, perangkat Smart TV bisa menghadapi masalah seperti kompatibilitas aplikasi sampai lubang keamanan yang tidak lagi ditambal.
Seperti juga pada ponsel, vendor Smart TV mungkin mencatat penggunaan dan pola menonton pemiliknya. Ini bisa dimanfaatkan untuk menampilkan iklan, fitur yang belum tentu disukai pemilik televisi.
Meskipun Smart TV punya berbagai kekurangan, kelebihannya mungkin membuat Anda tetap ingin membelinya. Namun bila Anda sudah punya televisi yang cukup bagus, sebenarnya terdapat pilihan lain: membeli perangkat dongle (TV stick) yang bisa mengubah dumb TV menjadi Smart TV.
Vendor seperti Amazon, Google, dan perusahaan lain telah menjual perangkat yang dapat ditancapkan ke port HDMI di televisi. Pada dasarnya, dongle ini mengubah televisi biasa menjadi Smart TV.
TV stick seperti ini juga memiliki kekurangan seperti Smart TV, termasuk dukungan perangkat lunak yang mungkin tidak lagi didukung setelah beberapa tahun. Namun untungnya, cukup murah untuk membeli TV stick baru bila diperlukan.
Editor: M R Purboyo
Smart TV juga dapat menjalankan berbagai aplikasi, sehingga fungsinya tidak terbatas pada sebagai televisi saja.
Meskipun Smart TV punya banyak kelebihan dibandingkan dengan televisi generasi sebelumnya, jangan buru-buru dulu buat memensiunkan televisi lama. Terutama bila televisi lama tersebut sebenarnya masih bagus. Kita bisa mengubah televisi biasa (“dumb TV”) menjadi televisi pintar dengan cukup mudah.
Nyaman Streaming
Kiranya kita sudah biasa menggunakan ponsel dan komputer jinjing untuk menikmati berbagai layanan streaming video seperti YouTube, Netflix, Prime Video, dan sebagainya. Namun sebenarnya jauh lebih nyaman menikmati semua ini di layar televisi yang lebih lebar dan resolusi tinggi.
Smart TV, yang dapat dipandang sebagai ponsel atau komputer dengan layar selebar televisi, kerap kali didasarkan pada sistem operasi ponsel (tidak hanya Android, tetapi juga webOS dan Tizen).
Karena itu, cukup mudah buat penyedia layanan streaming untuk membuat aplikasi untuk Smart TV. Tidak mengherankan bila banyak layanan streaming yang menyediakan aplikasi khusus untuk berbagai perangkat televisi pintar tersebut.
.jpg "Televisi LG/LG")
Televisi LG/LG
Simpul Smart Home
Beberapa perangkat Smart TV juga bisa difungsikan sebagai simpul (hub) untuk rumah pintar (Smart Home). Simpul sebuah rumah pintar bertugas untuk mengendalikan berbagai perangkat cerdas yang terpasang di dalamnya.
Karena Smart TV memiliki layar untuk umpan balik visual, beberapa orang mungkin lebih menyukainya sebagai smart home hub dibandingkan dengan pelantang pintar (smart speaker), seperti Amazon Echo.
Bila Anda ingin menggunakan Smart TV sebagai simpul rumah pintar, Anda harus memperhatikan terlebih dahulu kompatibilitasnya. Pembuat TV seperti Samsung giat mengembangkan fitur Smart Hub tersebut. Beberapa perangkat lain berbasis Android TV juga bisa digunakan sebagai simpul Smart Home.
Aplikasi Lain
Karena pada dasarnya Smart TV adalah jenis lain perangkat komputasi, aplikasi yang dijalankan tidak hanya terbatas pada layanan streaming video atau pengendalian smart Home.
Smart TV yang didasarkan pada sistem operasi Android misalnya bisa memasang berbagai jenis aplikasi yang sebenarnya lebih lazim dijumpai ponsel dan tablet, seperti media sosial (Facebook, Twitter) atau streaming musik (Spotify, Deezer).
Kekurangan Smart TV mungkin adalah usia pemakaian yang relatif lebih pendek. Dari segi perangkat keras Smart TV tidak kalah, bahkan mungkin lebih baik dibandingkan dengan banyak “dumb TV”. Namun seperti banyak perangkat cerdas lainnya, keunggulan Smart TV berasal dari perangkat lunak yang tertanam.
Masa pemakaian Smart TV tergantung pada berapa lama vendor bersedia memperbarui sistem operasi serta aplikasi terpasang. Bila vendor menghentikan pembaruan, perangkat Smart TV bisa menghadapi masalah seperti kompatibilitas aplikasi sampai lubang keamanan yang tidak lagi ditambal.
Seperti juga pada ponsel, vendor Smart TV mungkin mencatat penggunaan dan pola menonton pemiliknya. Ini bisa dimanfaatkan untuk menampilkan iklan, fitur yang belum tentu disukai pemilik televisi.
Dumb TV + Dongle
Meskipun Smart TV punya berbagai kekurangan, kelebihannya mungkin membuat Anda tetap ingin membelinya. Namun bila Anda sudah punya televisi yang cukup bagus, sebenarnya terdapat pilihan lain: membeli perangkat dongle (TV stick) yang bisa mengubah dumb TV menjadi Smart TV.
Vendor seperti Amazon, Google, dan perusahaan lain telah menjual perangkat yang dapat ditancapkan ke port HDMI di televisi. Pada dasarnya, dongle ini mengubah televisi biasa menjadi Smart TV.
TV stick seperti ini juga memiliki kekurangan seperti Smart TV, termasuk dukungan perangkat lunak yang mungkin tidak lagi didukung setelah beberapa tahun. Namun untungnya, cukup murah untuk membeli TV stick baru bila diperlukan.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.