Perhatikan 5 Tips Menghadapi Anak saat Marah
15 July 2021 |
14:26 WIB
Saat anak memasuki usia remaja, tak jarang tingkah laku mereka kerap sulit diprediksi. Perubahan suasana hati mereka juga sering labil ke segala arah dan melewati sejumlah emosi, dari bahagia dan kesepian hingga kesal dan marah. Dalam fase itu, mereka bisa saja berubah menjadi sering marah sekalipun itu karena masalah yang kecil.
Jika hal tersebut terjadi, maka orang tua perlu menghadapinya dengan hati-hati. Berikut ini adalah beberapa tips efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketika anak sedang marah.
1. Jangan memarahi apalagi memukul.
Memarahi atau memukul anak dalam fase remaja yang marah akan dapat menambah kekesalannya. Dalam situasi seperti ini, orang tua perlu membiarkan anak mengeluarkan semua amarahnya. Bicaralah dengan mereka secara terpisah atau tanyakan saat emosinya sudah agak reda tentang apa yang membuatnya kesal. Dengan begitu, kamu akan mulai memahami beberapa hal yang kerap memicu anak menjadi marah.
2. Jangan penuhi setiap permintaannya.
Seringkali para anak remaja yang manja akan marah-marah ketika tuntutannya tidak terpenuhi. Untuk mencegah situasi ini, kamu tidak harus memberi semua yang mereka inginkan. Sebagai seorang anak, mereka perlu memahami bahwa dia tidak akan mendapatkan semua yang diminta secara langsung begitu saja tanpa melihat situasi. Berilah pemahaman dengan tenang kepada anak tentang hal tersebut.
3. Dengarkan mereka
Jika anak menjadi sering menyendiri dan kurang terbuka, itulah saatnya para orang tua berbicara dengan mereka. Dengarkan apa yang anak katakan dan pahami apa yang memicu kemarahannya. Yakinkan bahwa mereka bisa curhat kepada orang tua kapanpun mereka mau yang akhirnya membantu anak untuk membuka diri. Gunakan berbagai trik dan cara untuk menahan amarah, seperti bermeditasi bersama atau beri contoh anak untuk tidak meninggikan suaranya ketika marah.
Jika hal tersebut terjadi, maka orang tua perlu menghadapinya dengan hati-hati. Berikut ini adalah beberapa tips efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketika anak sedang marah.
1. Jangan memarahi apalagi memukul.
Memarahi atau memukul anak dalam fase remaja yang marah akan dapat menambah kekesalannya. Dalam situasi seperti ini, orang tua perlu membiarkan anak mengeluarkan semua amarahnya. Bicaralah dengan mereka secara terpisah atau tanyakan saat emosinya sudah agak reda tentang apa yang membuatnya kesal. Dengan begitu, kamu akan mulai memahami beberapa hal yang kerap memicu anak menjadi marah.
2. Jangan penuhi setiap permintaannya.
Seringkali para anak remaja yang manja akan marah-marah ketika tuntutannya tidak terpenuhi. Untuk mencegah situasi ini, kamu tidak harus memberi semua yang mereka inginkan. Sebagai seorang anak, mereka perlu memahami bahwa dia tidak akan mendapatkan semua yang diminta secara langsung begitu saja tanpa melihat situasi. Berilah pemahaman dengan tenang kepada anak tentang hal tersebut.
3. Dengarkan mereka
Jika anak menjadi sering menyendiri dan kurang terbuka, itulah saatnya para orang tua berbicara dengan mereka. Dengarkan apa yang anak katakan dan pahami apa yang memicu kemarahannya. Yakinkan bahwa mereka bisa curhat kepada orang tua kapanpun mereka mau yang akhirnya membantu anak untuk membuka diri. Gunakan berbagai trik dan cara untuk menahan amarah, seperti bermeditasi bersama atau beri contoh anak untuk tidak meninggikan suaranya ketika marah.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.