Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah Jatuh pada Kamis 23 Maret 2023
22 March 2023 |
20:30 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Akhirnya Ramadan datang juga Genhype. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan bahwa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Hal itu didasari dari hasil sidang isbat yang digelar hari ini, Rabu, (22/3/23). Bagaimana, kalian sudah siap puasa?
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Kemeneg selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan yakni hisab atau perhitungan dan ruqyat atau melihat langsung keberadaan hilal. Menurutnya, metode ini tidak untuk dipertentangkan tapi untuk saling melengkapi.
Baca juga: Sidang Isbat Tetapkan Idulfitri 1443 H pada Senin 2 Mei 2022, Simak Penjelasannya!
Sebelum ditetapkan, Menag terlebih dahulu juga mendengar laporan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib. Dilaporkan bahwa secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H sekitar pukul 00.23 WIB.
Masih sama seperti tahun sebelumnya, sidang Isbat kali ini juga dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama. Adapun, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1444 H, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Adapun, pada hari Rabu, (22/3/23) yang bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk. Yaitu berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat.
Hal ini kemudian diperkuat dengan laporan rukyat. Sejumlah perukyah melaporkan telah melihat hilal. Untuk mengamati hilal awal Ramadan, Tim Kemenag pun telah melakukan rukyatul hilal pada 124 titik pada 33 provinsi di seluruh Indonesia.
"Dari 124 titik ada 12 perukyah yang melaporkan telah melihat hilal. Dengan demikian kita bersepakat secara mufakat 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023," kata Menag, Rabu (22/3/2023).
Yaqut berharap dengan hasil ini, seluruh umat Islam Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan bersama-sama. Menurutnya ini bisa menjadi simbol dan cerminan kebersamaan Indonesia. "Mari kita jadikan momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah," imbuhnya.
Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan awal Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 atau dimulai besok. Penetapan itu termaktub dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 terkait Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H yang terbit pada 6 Februari 2023.
Sementara itu, PBNU melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU juga telah menetapkan awal Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Ikhbar tersebut didasarkan atas hasil rukyatul hilal pada Rabu (22/3/23) di sejumlah tempat di Tanah Air. Hasil rukyatul hilal itu lalu dibawa ke forum Sidang Isbat Kementerian Agama RI.
Editor: Dika Irawan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Kemeneg selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan yakni hisab atau perhitungan dan ruqyat atau melihat langsung keberadaan hilal. Menurutnya, metode ini tidak untuk dipertentangkan tapi untuk saling melengkapi.
Baca juga: Sidang Isbat Tetapkan Idulfitri 1443 H pada Senin 2 Mei 2022, Simak Penjelasannya!
Sebelum ditetapkan, Menag terlebih dahulu juga mendengar laporan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib. Dilaporkan bahwa secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H sekitar pukul 00.23 WIB.
Masih sama seperti tahun sebelumnya, sidang Isbat kali ini juga dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama. Adapun, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1444 H, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Adapun, pada hari Rabu, (22/3/23) yang bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk. Yaitu berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat.
Hal ini kemudian diperkuat dengan laporan rukyat. Sejumlah perukyah melaporkan telah melihat hilal. Untuk mengamati hilal awal Ramadan, Tim Kemenag pun telah melakukan rukyatul hilal pada 124 titik pada 33 provinsi di seluruh Indonesia.
"Dari 124 titik ada 12 perukyah yang melaporkan telah melihat hilal. Dengan demikian kita bersepakat secara mufakat 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023," kata Menag, Rabu (22/3/2023).
.
— Bimas Islam, Kemenag (@BimasIslam) March 22, 2023
.
Hai, #TemanBimasIslam
Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1444 H/2023 M jatuh pada:
Kamis, 23 Maret 2023
Berdasarkan hasil sidang isbat yang berlangsung pada hari Rabu, 22 Maret 2023#BimasIslam #KemenagRI #ModerasiBeragama #sahabatreligi #puasa #puasaramadhan pic.twitter.com/DfnbV7WBgs
Yaqut berharap dengan hasil ini, seluruh umat Islam Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan bersama-sama. Menurutnya ini bisa menjadi simbol dan cerminan kebersamaan Indonesia. "Mari kita jadikan momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah," imbuhnya.
Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan awal Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 atau dimulai besok. Penetapan itu termaktub dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 terkait Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H yang terbit pada 6 Februari 2023.
Sementara itu, PBNU melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU juga telah menetapkan awal Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Ikhbar tersebut didasarkan atas hasil rukyatul hilal pada Rabu (22/3/23) di sejumlah tempat di Tanah Air. Hasil rukyatul hilal itu lalu dibawa ke forum Sidang Isbat Kementerian Agama RI.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.