Selamat, Film Like & Share Menang Grand Prix Festival Film Asia Osaka
21 March 2023 |
19:35 WIB
1
Like
Like
Like
Kualitas film Indonesia meningkat seiring waktu. Tidak sedikit yang menyita perhatian penikmat film dunia hingga mendapatkan penghargaan internasional. Terbaru, kabar baik datang dari film besutan Gina S. Noer, Like & Share yang memenangkan dua penghargaan besar.
Film drama remaja yang mengangkat cerita tentang sexual abuse ini dinobatkan sebagai film terbaik dan mengumpulkan Grand Prix pada Festival Film Asia Osaka, pada akhir pekan lalu.
“Terima kasih, @osakaasianfilmfestival atas sambutan hangat dan Penghargaan Film Terbaik Grand Prix. Terima kasih juri telah memilih Like & Share dan menulis catatan yang bijaksana. Terima kasih dan selamat untuk semua pemenang dan nominasi,” tulis Gina membagikan momen saat menerima penghargaan tersebut dari laman Instagramnya, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: Review Film Like & Share, Menggugat Realita Tabu Kalangan Remaja
Dalam catatan juri, mereka terkejut dengan pesan film Like & Share yang jelas dan kuat, serta menegaskan keingintahuan dan hasrat seksual wanita muda seraya dengan jelas mengatakan tidak pada kekerasan seksual.
“Gaya filmnya juga original. Perasaan manis dan poppy yang mempesona penonton di paruh pertama film menjadi lebih gelap seiring berjalannya cerita, membuat kita bergidik,” tulis para juri dikutip dari Variety.
Gina menambahkan film ini berbicara tentang bagaimana kita menghadapi trauma dan menghadapi kekerasan seksual. “Tidak mudah untuk mengatakannya dan tidak mudah untuk membuat film tentangnya, tetapi saya pikir jika kita mempercayai sesuatu yang cukup penting, itu akan menghormati penonton yang tepat," tuturnya.
Gina tidak menyangka menerima penghargaan bergengsi tersebut. “Itu seperti menonton adegan favoritmu. Ini mungkin mewakili ingatan Anda tentang sebuah film, tetapi mungkin tidak akan pernah mewakili seluruh perjalanan,” tulis wanita yang juga menyutradarai film Dua Garis Biru itu di Instagram.
Dalam sebuah wawancara pada akhir tahun lalu, Gina mengatakan bahwa secara garis besar, film Like & Share bicara tentang perempuan, teknologi, dan kekerasan seksual. Topik teknologi berkaitan dengan penyebaran dan aksesibilitas video porno yang makin mudah dengan adanya internet dan media sosial.
Sementara itu, kekerasan seksual telah jadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir. Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 2020 menyatakan ada lebih dari 431.000 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlahnya juga meningkat 792 persen dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Situasi yang demikian telah mendorong banyak aktivis perempuan untuk mendesak pemerintah segera mengesahkan peraturan dalam rangka melindungi korban dan menindak tegas pelaku kejahatan. Upaya yang telah membuat langkah maju dengan penetapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada Mei lalu.
Selain Like & Share, sineas yang mendapat penghargaan dari Festival Film Asia Osaka yakni aktor Taiwan yang menjadi sutradara Kai Ko. Dia memenangkan penghargaan bakat paling menjanjikan untuk film debut penyutradaraannya, Bad Education.
Sutradara Hong Kong Ho Cheuk-tin memenangkan ABC TV Awards untuk Over My Dead Body. Sementara penghargaan Yakushi Pearl Award untuk aktor terbaik diberikan kepada Lu Hsiao-fen untuk penampilan di Day Off. Film yang disutradarai oleh Fu Tien-yu ini juga memenangkan kategori Audience Award pada festival tersebut.
Film When Morning Comes, I Feel Empty, yang disutradarai oleh Ishibashi Yuho memenangkan JAPAN CUTS Award. Untuk kategori House Short Film Award diberikan kepada Swallow Flying to the South garapan Lin Mochi. Terakhir film Daddy-To-Be besutan Pan Ke-yin dari Taiwan menyabet penghargaan House Short Film Award Special Mention.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Film drama remaja yang mengangkat cerita tentang sexual abuse ini dinobatkan sebagai film terbaik dan mengumpulkan Grand Prix pada Festival Film Asia Osaka, pada akhir pekan lalu.
“Terima kasih, @osakaasianfilmfestival atas sambutan hangat dan Penghargaan Film Terbaik Grand Prix. Terima kasih juri telah memilih Like & Share dan menulis catatan yang bijaksana. Terima kasih dan selamat untuk semua pemenang dan nominasi,” tulis Gina membagikan momen saat menerima penghargaan tersebut dari laman Instagramnya, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: Review Film Like & Share, Menggugat Realita Tabu Kalangan Remaja
Dalam catatan juri, mereka terkejut dengan pesan film Like & Share yang jelas dan kuat, serta menegaskan keingintahuan dan hasrat seksual wanita muda seraya dengan jelas mengatakan tidak pada kekerasan seksual.
“Gaya filmnya juga original. Perasaan manis dan poppy yang mempesona penonton di paruh pertama film menjadi lebih gelap seiring berjalannya cerita, membuat kita bergidik,” tulis para juri dikutip dari Variety.
Gina menambahkan film ini berbicara tentang bagaimana kita menghadapi trauma dan menghadapi kekerasan seksual. “Tidak mudah untuk mengatakannya dan tidak mudah untuk membuat film tentangnya, tetapi saya pikir jika kita mempercayai sesuatu yang cukup penting, itu akan menghormati penonton yang tepat," tuturnya.
Gina tidak menyangka menerima penghargaan bergengsi tersebut. “Itu seperti menonton adegan favoritmu. Ini mungkin mewakili ingatan Anda tentang sebuah film, tetapi mungkin tidak akan pernah mewakili seluruh perjalanan,” tulis wanita yang juga menyutradarai film Dua Garis Biru itu di Instagram.
Latar Belakang Film Like & Share
Dalam sebuah wawancara pada akhir tahun lalu, Gina mengatakan bahwa secara garis besar, film Like & Share bicara tentang perempuan, teknologi, dan kekerasan seksual. Topik teknologi berkaitan dengan penyebaran dan aksesibilitas video porno yang makin mudah dengan adanya internet dan media sosial. Sementara itu, kekerasan seksual telah jadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir. Catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 2020 menyatakan ada lebih dari 431.000 kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlahnya juga meningkat 792 persen dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Situasi yang demikian telah mendorong banyak aktivis perempuan untuk mendesak pemerintah segera mengesahkan peraturan dalam rangka melindungi korban dan menindak tegas pelaku kejahatan. Upaya yang telah membuat langkah maju dengan penetapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada Mei lalu.
Daftar Pemenang Festival Film Asia Osaka
Selain Like & Share, sineas yang mendapat penghargaan dari Festival Film Asia Osaka yakni aktor Taiwan yang menjadi sutradara Kai Ko. Dia memenangkan penghargaan bakat paling menjanjikan untuk film debut penyutradaraannya, Bad Education.Sutradara Hong Kong Ho Cheuk-tin memenangkan ABC TV Awards untuk Over My Dead Body. Sementara penghargaan Yakushi Pearl Award untuk aktor terbaik diberikan kepada Lu Hsiao-fen untuk penampilan di Day Off. Film yang disutradarai oleh Fu Tien-yu ini juga memenangkan kategori Audience Award pada festival tersebut.
Film When Morning Comes, I Feel Empty, yang disutradarai oleh Ishibashi Yuho memenangkan JAPAN CUTS Award. Untuk kategori House Short Film Award diberikan kepada Swallow Flying to the South garapan Lin Mochi. Terakhir film Daddy-To-Be besutan Pan Ke-yin dari Taiwan menyabet penghargaan House Short Film Award Special Mention.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.