Kisah Patah Hati Penyanyi Jordan Susanto dalam Single Still Drunk
15 March 2023 |
14:11 WIB
Solois Jordan Susanto kembali merilis single terbaru berjudul Still Drunk. Berbeda dari beberapa karya musiknya sebelumnya yang mengusung genre ballad-rock, dalam single ini, dia menyajikan musik dengan nuansa yang baru, yakni pop-blues.
Lagu ini juga sekaligus menjadi bukti kematangan sang penyanyi dalam bermusik. Meski baru diluncurkan pada tahun ini, Still Drunk sebenarnya telah Jordan garap sejak tahun 2020. Still Drunk adalah sebuah lagu yang menceritakan perasaan seorang pemuda laki-laki yang sedang patah hati dan mencoba mencari pelarian karena cintanya yang kandas.
Baca juga: Jadi Pembuka Album Kedua, Hindia Merilis Single Janji Palsu
Sosok protagonis di balik cerita lagu ini berniat untuk melupakan seorang wanita yang telah pergi dari hidupnya, dengan menenggelamkan dirinya dalam minuman keras dan hubungan dengan wanita lain yang tidak berarti baginya. Namun setelah melakukan itu semua, sang protagonis sadar bahwa dia telah gagal untuk melupakan cintanya yang telah pergi.
"Mungkin banyak yang bisa relate dengan lagu ini. Kita semua pasti pernah merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang kita cinta. Banyak orang yang mencari pelarian dari sakit hati itu di hal-hal yang sebenarnya tidak membantu untuk move on, seperti mabuk atau mungkin menjadikan orang lain sebagai pelarian,” kata Jordan.
Dalam menggarap lagunya ini, Jordan sendiri yang menulis dan membuat komposisi. Namun, dia juga dibantu oleh Taufan Wirzon sebagai produser, Stevano dalam proses mixing, dan Dave Holmes dalam proses mastering.
Sebelumnya, Jordan juga merilis single Bedroom in The Sky. Dalam lagu ini, Jordan menghadirkan musik dengan pendekatan dan sentuhan sisi humanis dari dirinya. Lagu Bedroom in The Sky sendiri berkisah tentang pelarian yang sempurna untuk seseorang yang ingin keluar dari kejamnya dan sakitnya realita kehidupan.
Jordan membawakan irama ballad rock yang sangat mudah ditangkap dari awal lagu ini. Single ini juga memiliki irama yang ikut menceritakan sekaligus mempersonifikasi hasrat Jordan untuk keluar dari kegaduhan dunia dan mendapatkan hidup yang selalu dia dambakan bersama cinta sejatinya.
"Aku ingin menggambarkan perasaan yang didapatkan saat mendengarkan musik, terutama untuk orang lain. Karena musik itu medium yang paling cepat untuk bisa masuk ke hati, bahkan sebelum harus diproses oleh otak kita,” ungkap Jordan.
Meski bercerita tentang keinginan untuk bisa bebas dari kepahitan dan keburukan dunia nyata dengan seseorang yang dikasihi, Jordan ingin lagu ini juga menjadi pengingat bahwa tiap masalah memang seharusnya dihadapi agar orang-orang dapat mendapatkan kebahagiaan yang mereka inginkan.
"Kehidupan ini pahit dan kita tetap harus bisa menghadapi masalah tersebut. Walau kita memang bisa membayangkan sebuah dunia khayalan yang indah dan sempurna, tapi kunci dari kehidupan yang bahagia adalah dengan menghadapi masalah-masalah yang ada di dunia nyata,” katanya.
Selepas merilis single ini, Jordan juga tengah menyiapkan karya-karya terbaru yang sebenarnya sudah siap untuk dirilis di dalam waktu dekat. Ini menjadi langkah awal Jordan untuk terus konsisten dan produktif di industri musik Tanah Air.
Selain menjadi penyanyi, musisi asal Jakarta ini memiliki impian untuk bisa menjadi produser yang matang dalam membuat dan memproduksi musik, sekaligus memiliki sebuah production house yang turut mendukung ekosistem musik Indie di Indonesia.
Editor: Dika Irawan
Lagu ini juga sekaligus menjadi bukti kematangan sang penyanyi dalam bermusik. Meski baru diluncurkan pada tahun ini, Still Drunk sebenarnya telah Jordan garap sejak tahun 2020. Still Drunk adalah sebuah lagu yang menceritakan perasaan seorang pemuda laki-laki yang sedang patah hati dan mencoba mencari pelarian karena cintanya yang kandas.
Baca juga: Jadi Pembuka Album Kedua, Hindia Merilis Single Janji Palsu
Sosok protagonis di balik cerita lagu ini berniat untuk melupakan seorang wanita yang telah pergi dari hidupnya, dengan menenggelamkan dirinya dalam minuman keras dan hubungan dengan wanita lain yang tidak berarti baginya. Namun setelah melakukan itu semua, sang protagonis sadar bahwa dia telah gagal untuk melupakan cintanya yang telah pergi.
"Mungkin banyak yang bisa relate dengan lagu ini. Kita semua pasti pernah merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang kita cinta. Banyak orang yang mencari pelarian dari sakit hati itu di hal-hal yang sebenarnya tidak membantu untuk move on, seperti mabuk atau mungkin menjadikan orang lain sebagai pelarian,” kata Jordan.
Artwork single Still Drunk (Sumber gambar: Jordan Susanto Music)
Sebelumnya, Jordan juga merilis single Bedroom in The Sky. Dalam lagu ini, Jordan menghadirkan musik dengan pendekatan dan sentuhan sisi humanis dari dirinya. Lagu Bedroom in The Sky sendiri berkisah tentang pelarian yang sempurna untuk seseorang yang ingin keluar dari kejamnya dan sakitnya realita kehidupan.
Jordan membawakan irama ballad rock yang sangat mudah ditangkap dari awal lagu ini. Single ini juga memiliki irama yang ikut menceritakan sekaligus mempersonifikasi hasrat Jordan untuk keluar dari kegaduhan dunia dan mendapatkan hidup yang selalu dia dambakan bersama cinta sejatinya.
"Aku ingin menggambarkan perasaan yang didapatkan saat mendengarkan musik, terutama untuk orang lain. Karena musik itu medium yang paling cepat untuk bisa masuk ke hati, bahkan sebelum harus diproses oleh otak kita,” ungkap Jordan.
Jordan Susanto (Sumber gambar: Jordan Susanto Music)
"Kehidupan ini pahit dan kita tetap harus bisa menghadapi masalah tersebut. Walau kita memang bisa membayangkan sebuah dunia khayalan yang indah dan sempurna, tapi kunci dari kehidupan yang bahagia adalah dengan menghadapi masalah-masalah yang ada di dunia nyata,” katanya.
Selepas merilis single ini, Jordan juga tengah menyiapkan karya-karya terbaru yang sebenarnya sudah siap untuk dirilis di dalam waktu dekat. Ini menjadi langkah awal Jordan untuk terus konsisten dan produktif di industri musik Tanah Air.
Selain menjadi penyanyi, musisi asal Jakarta ini memiliki impian untuk bisa menjadi produser yang matang dalam membuat dan memproduksi musik, sekaligus memiliki sebuah production house yang turut mendukung ekosistem musik Indie di Indonesia.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.