Tip Memilih & Mengonsumsi Suplemen untuk Kesehatan Reproduksi Menurut Dokter
23 February 2023 |
11:21 WIB
Untuk melengkapi atau menambah asupan makanan, sebagian besar orang umumnya mengonsumsi suplemen. Dikemas dalam berbagai bentuk seperti tablet, pil, kapsul, dan cairan, suplemen membantu seseorang memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi penting yang diperlukan tubuh.
Suplemen yang ada pun bermacam-macam untuk kebutuhan kesehatan sistem organ, salah satunya adalah untuk sistem reproduksi. Suplemen bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi dan menjaga fungsi-fungsinya dengan baik.
Baca juga: 9 Persiapan Penting untuk Mempercepat Program Kehamilan
Dokter Spesialis Kandungan, Muhammad Fadli, mengatakan secara umum, suplemen untuk kesehatan reproduksi yang beredar di pasaran sudah cukup aman selama telah terdaftar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, penting bagi seseorang untuk mengetahui terlebih dahulu nutrien apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Seperti misalnya untuk kebutuhan program hamil, Dokter Fadli menjelaskan salah satu suplemen yang dibutuhkan adalah asam folat.
"Asam folatnya butuh kurang lebih 600 mikrogram, dan sebaiknya diminum mulai dari tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan karena itu golden period [momen emas]," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
Sementara untuk memelihara kesehatan reproduksi, Dokter Fadli menyarankan bisa mengonsumsi suplemen probiotik lactobacillus, yakni bakteri yang mendominasi vagina sehat, karena berperan dalam mempertahankan mikroflora normal dan keasaman normal vagina dengan produksi asam laktat.
Dokter Fadli menjelaskan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi, peran suplemen cukup penting selain juga dengan menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Pasalnya, dia mengungkapkan tak sedikit pasangan yang telah lama menikah dan sulit mendapatkan keturunan, lantaran kesehatan sistem reproduksinya yang kurang baik.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, seseorang baik itu perempuan maupun laki-laki harus mengetahui terlebih dahulu kesehatan reproduksinya. Terlebih bagi perempuan, harus memahami kapan siklus menstruasinya termasuk apakah mengalami keputihan atau tidak.
"Jadi kalau merasa daya tahan tubuhnya kurang, ada tanda-tanda kuman atau bakteri jahat masuk, tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin atau suplemen. Terlebih kalau pola makan dan gaya hidupnya kurang baik," paparnya.
Dokter Fadli pun menerangkan bahwa dalam mengonsumsi suplemen, tidak selalu membutuhkan rujukan dokter sebab sifatnya yang merupakan obatan-obatan yang dijual bebas. Meski begitu, suplemen juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Jika berlebihan, ginjal akan bekerja untuk melakukan ekskresi suplemen lebih banyak, begitupun dengan liver atau hati yang harus mencerna metabolisme secara berlebihan. Selain itu, yang tak kalah penting, konsumen juga harus cermat dalam memilih suplemen untuk menghindari hepatotoksik, reaksi paparan zat yang dapat mengakibatkan kerusakan hati.
Menurut Dokter Fadli, baik suplemen herbal maupun kimiawi, keduanya baik untuk dikonsumsi selama batasan zatnya wajar atau normal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan medical check up sebelum mengonsumsi suplemen untuk mengetahui kadar zat vitamin yang dibutuhkan.
Konsumsi suplemen juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk memenuhi asupan mikronutrien seperti asam folat, zat besi, yodium, kalsium, dan minyak ikan. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan kepada wanita hamil untuk mengonsumsi ikan sebanyak 225– 350 gram ikan per minggu atau 300 mg DHA setiap harinya.
Namun, berdasarkan riset sebanyak 21% wanita hamil tidak mengkonsumsi ikan selama kehamilan dan 75% wanita hamil hanya mengkonsumsi kurang dari 115 gram selama seminggu.
Tiffany Pratiwi Suwandi selaku Senior Brand Manager Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold mengatakan untuk membantu para ibu hamil dan janinnya memenuhi kebutuhan mikronutrien, pihaknya telah menghadirkan suplemen dengan kandungan nutrisi esensial, terutama asupan DHA (Docosahexaenoic Acid).
DHA dinilai mampu memberikan hasil yang positif selama masa kehamilan seperti mencegah kelahiran prematur, menurunkan risiko berat badan lahir rendah, hingga perkembangan jangka panjang anak.
"Salah satu manfaat dari asupan DHA yaitu mampu mendukung perkembangan mata janin dan otak janin untuk merangsang kecerdasan sampai setelah lahir," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Suplemen yang ada pun bermacam-macam untuk kebutuhan kesehatan sistem organ, salah satunya adalah untuk sistem reproduksi. Suplemen bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi dan menjaga fungsi-fungsinya dengan baik.
Baca juga: 9 Persiapan Penting untuk Mempercepat Program Kehamilan
Dokter Spesialis Kandungan, Muhammad Fadli, mengatakan secara umum, suplemen untuk kesehatan reproduksi yang beredar di pasaran sudah cukup aman selama telah terdaftar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, penting bagi seseorang untuk mengetahui terlebih dahulu nutrien apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Seperti misalnya untuk kebutuhan program hamil, Dokter Fadli menjelaskan salah satu suplemen yang dibutuhkan adalah asam folat.
"Asam folatnya butuh kurang lebih 600 mikrogram, dan sebaiknya diminum mulai dari tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan karena itu golden period [momen emas]," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
Sementara untuk memelihara kesehatan reproduksi, Dokter Fadli menyarankan bisa mengonsumsi suplemen probiotik lactobacillus, yakni bakteri yang mendominasi vagina sehat, karena berperan dalam mempertahankan mikroflora normal dan keasaman normal vagina dengan produksi asam laktat.
Dokter Fadli menjelaskan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi, peran suplemen cukup penting selain juga dengan menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Pasalnya, dia mengungkapkan tak sedikit pasangan yang telah lama menikah dan sulit mendapatkan keturunan, lantaran kesehatan sistem reproduksinya yang kurang baik.
Sebelum mengonsumsi suplemen, penting untuk mengetahui kesehatan reproduksi terlebih dahulu (Sumber gambar: Polina Tankilevich/Pexels)
Kesehatan Reproduksi
Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, seseorang baik itu perempuan maupun laki-laki harus mengetahui terlebih dahulu kesehatan reproduksinya. Terlebih bagi perempuan, harus memahami kapan siklus menstruasinya termasuk apakah mengalami keputihan atau tidak."Jadi kalau merasa daya tahan tubuhnya kurang, ada tanda-tanda kuman atau bakteri jahat masuk, tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin atau suplemen. Terlebih kalau pola makan dan gaya hidupnya kurang baik," paparnya.
Dokter Fadli pun menerangkan bahwa dalam mengonsumsi suplemen, tidak selalu membutuhkan rujukan dokter sebab sifatnya yang merupakan obatan-obatan yang dijual bebas. Meski begitu, suplemen juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Jika berlebihan, ginjal akan bekerja untuk melakukan ekskresi suplemen lebih banyak, begitupun dengan liver atau hati yang harus mencerna metabolisme secara berlebihan. Selain itu, yang tak kalah penting, konsumen juga harus cermat dalam memilih suplemen untuk menghindari hepatotoksik, reaksi paparan zat yang dapat mengakibatkan kerusakan hati.
Menurut Dokter Fadli, baik suplemen herbal maupun kimiawi, keduanya baik untuk dikonsumsi selama batasan zatnya wajar atau normal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan medical check up sebelum mengonsumsi suplemen untuk mengetahui kadar zat vitamin yang dibutuhkan.
Konsumsi suplemen juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk memenuhi asupan mikronutrien seperti asam folat, zat besi, yodium, kalsium, dan minyak ikan. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan kepada wanita hamil untuk mengonsumsi ikan sebanyak 225– 350 gram ikan per minggu atau 300 mg DHA setiap harinya.
Namun, berdasarkan riset sebanyak 21% wanita hamil tidak mengkonsumsi ikan selama kehamilan dan 75% wanita hamil hanya mengkonsumsi kurang dari 115 gram selama seminggu.
Tiffany Pratiwi Suwandi selaku Senior Brand Manager Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold mengatakan untuk membantu para ibu hamil dan janinnya memenuhi kebutuhan mikronutrien, pihaknya telah menghadirkan suplemen dengan kandungan nutrisi esensial, terutama asupan DHA (Docosahexaenoic Acid).
DHA dinilai mampu memberikan hasil yang positif selama masa kehamilan seperti mencegah kelahiran prematur, menurunkan risiko berat badan lahir rendah, hingga perkembangan jangka panjang anak.
"Salah satu manfaat dari asupan DHA yaitu mampu mendukung perkembangan mata janin dan otak janin untuk merangsang kecerdasan sampai setelah lahir," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.