Intip 7 Fakta Unik Hari Valentine, dari Asal-Usul hingga Makna Warna Bunga untuk Orang Terkasih
14 February 2023 |
14:30 WIB
5. Kartu Valentine Diproduksi Massal pada Pertengahan Abad Ke-19
Pesan perayaan Valentine sudah muncul pada abad ke-15 dengan surat tulisan tangan yang dikirimkan kekasaih atau sesam teman untuk merayakan momen tersebut. Namun, popularitas itu mulai tergerus saat kartu hari Valentine pertama diproduksi secara massal di AS pada 1840-an dan dijual oleh Esther A. Howland.Pionir industri manufaktur Valentine ini bahkan dijuluki sebagai Mother of the American Valentine berkat inovasi-inovasinya. Howland dikreditkan dengan mengkomersialkan kartu Hari Valentine di AS. Tak hanya itu, dia juga dikenang karena kartu ucapannya yang penuh detail dan unik, karena dibuat dengan renda dan pita-pita berwarnna cerah.
6. Warna Bunga yang Diberikan Memiliki Makna Tersendiri
Sudah bukan rahasia lagi jika hari Valentine merupakan momen istimewa bagi orang yang sedang gandrung. Nah, biasanya mereka akan memberikan seikat bunga mawar orang terkasih. Namun, kalian harus ingat bahwa warna-warna bunga tersebut memiliki makna yang berbeda.Dikutip dari Times of India mawar merah secara tradisional melambangkan cinta yang mendalam. Lalu, warna jingga melambangkan gairah alih-alih romantis. Hal ini juga berbeda dengan warna mawar peach yang melambangkan kepolosan dan isyarat cinta. Sedangkan warna mawar putih menyimbolkan kesucian atau harapan besar.
7. Hampir 250 Juta Mawar Ditanam untuk Persiapan Hari Valentine Setiap Tahunnya
Skala di mana Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia telah menyebabkan komersialisasi dengan orang-orang yang membeli bunga, hadiah, dan hal-hal lain yang bernilai miliaran dolar selama momen istimewa tersebut berlangsung.Namun, bunga, umumnya mawar merah yang melambangkan Hari Valentine dan paling sering dipertukarkan pada hari ini. Oleh karena itu, dalam upaya menyediakan bunga untuk liburan, negara-negara di dunia termasuk Ekuador, Kenya, atau Kolumbia mengirimkan jutaan bunga mawar ke seluruh dunia.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.