ilustrasi seni membordir kaligrafi dalam kegiatan biennale di Arab (sumber gambar Twitter;Diriyah Biennale Foundation)

Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Biennale Seni Islam Pertama di Dunia

14 February 2023   |   06:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Arab Saudi dilaporkan menjadi tuan rumah Biennale Seni Islam Pertama di dunia. Kegiatan yang dilaksanakan di Jeddah itu disebut mengumpulkan lebih dari 44 seniman Islam Arab Saudi dan Mesir yang berlangsung pada 23 Januari hingga 23 April 2023.

Adapun, agenda tersebut diselenggarakan oleh Diriyah Biennale Foundation, di Terminal Haji Barat di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Tempat tersebut dirancang Skidmore, Owings dan Merrill yang dianugerahi Penghargaan Aga Khan tahun 1983 untuk arsitektur. 

Sebelumnya, bangunan itu digunakan para jamaah haji dari seluruh dunia untuk beristirahat dalam perjalanan ke Makkah. Adapun, konstruksi arsitektur tersebut beratap kain besar yang terinspirasi struktur tenda tradisional Arab dengan ruang seluas 118.000 meter persegi.
 
 


Debut biennale  tahun ini mengambil tajuk Awwal Bait, yang berarti “Rumah Pertama” dalam bahasa Arab. Awwal Bait merupakan istilah yang berasal dari Alquran yang digunakan untuk merujuk ke tempat paling suci bagi umat Islam, yaitu Ka'bah di Makkah yang menjadi arah kiblat saat beribadah.

Pameran tersebut bakal menampilkan artefak sejarah dan kontemporer Islam termasuk beberapa artefak otentik dari Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid al-Haram. Total, ada sekitar 280 artefak langka dan tak ternilai dan lebih dari 50 karya seni pesanan baru dari negara-negara Islam di dunia.

Tak hanya itu, pada gelarannya kali ini mereka turut menghadirkan eksplorasi spiritualitas di bidang estetika, ragam ekspresi lewat berbagai bentuk yang artistik. Ada juga karya seni pesanan khusus yang mencerminkan tema migrasi dan bagaimana ziarah telah mewarnai kehidupan budaya negara Muslim di dunia.

Beberapa artefak sejarah yang jarang terlihat dari kota Mekkah dan Madinah, serta peran Kerajaan Arab Saudi sebagai penjaganya pun akan turut dipajang. Adapun, artefak tersebut berasal dari berbagai belahan dunia seperti Mali, Mesir, Tunisia, Yunani, Arab Saudi, Azerbaijan, Uzbekistan, Oman, dan Qatar.

Uniknya, biennale seni Islam itu juga akan memiliki sederet program yang menampilkan sejumlah kegiatan seru. Beberapa di antaranya termasuk lokakarya, sesi bertemu seniman, diskusi panel, seminar, pertunjukan dan pemutaran film dalam menyoroti peran integral seni dan budaya Islam di dunia.

Sebagai bagian dari gelaran biennale tersebut film bisu The Minaret of Death (1924) yang diiringi alat musik tradisional, serta film Al-Bukhari (1998) bakal diputar untuk pengunjung. Selain itu, ada juga kelas master keramik  dan masih banyak lagi kegiatan kreatif mengenai peradaban  Islam di dunia.

Sebelumnya, biennale Seni Kontemporer Diriyah sudah pernah diadakan pada Desember 2021 di mana lebih dari 60 seniman internasional ternama telah ikut berpartisipasi di dalamnya. Adapun, acara tersebut diadakan di daerah pinggiran Riyadh di Arab Saudi dengan menampilkan berbagai karya seni kontemporer Islam di dunia.

Baca juga: Menelusuri Jejak Islam hingga ke Australia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

6 Film dan Drama tentang Musuh yang Jatuh Cinta, Pas Ditonton untuk Kencan di Rumah

BERIKUTNYA

7 Tradisi Perayaan Unik Valentine dari Berbagai Negara, Salah Satunya Jadikan Babi Sebagai Simbol Cinta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: