Beberapa karya yang dipamerkan di Rachel Galeri dalam pameran bertajuk Moeckery . Sumber gambar (Hypeabis.id/ Prasetyo Agung)

Spirit Viagra Kelompok Canda Soroti Isu Lingkungan hingga Eksistensi Manusia lewat Ejekan

30 January 2023   |   15:37 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Ada yang berbeda dari Rachel Galeri, Vastu Home di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan. Saat memasuki ruang pamer, pengunjung akan langsung disergap sederet karya seni grafis dari kelompok canda. Di ruangan yang tidak begitu luas itu, pengunjung akan disuguhi berbagai karya seni yang mengangkat isu lingkungan hidup hingga eksistensi manusia. 

Mengambil tajuk Mockery, Seni Viagra dan Spirit yang Menyertainya, kelompok seniman itu memang menjadikan spirit cemooh atau ejekan sebagai ruh berkesenian. Hal itu pun dapat disimak dari karya-karya para perupa yang berangkat dari jurusan seni murni dan seni grafis Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut.

Baca juga: Galeri Nasional Ungkap Seni Grafis Jakarta Era 60-70

"Kita ambil tema Viagra, itu dari kata 'Via' yang berarti melalui  dan 'Gra' yang berarti grafis. Jadi kita ingin menyampaikan pesan [pada pengunjung] via grafis ke ranah yang lebih luas. Untuk tema kita bebaskan dari tema mockery yang sudah ada," papar perwakilan Kelompok Canda, Mahendra Pampam saat dihubungi Hypeabis.id.
 
 

Pampam, dalam pameran tersebut juga turut menyuguhkan karya yang mengangkat isu perjalanan dan eksistensi manusia. Salah satunya lewat karya bertajuk Journey (90 X 112 cm, hardboardcut dan cat akrilik). Dalam karya ini sang seniman menggambarkan bagaimana proses evolusi manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan dan wawasan hidup.

Sepintas, karya surealis ini sendiri menggambarkan sosok boneka kayu yang sedang menunggangi kura-kura. Lain dari itu turut pula menampilkan bentuk deformasi dari otak dan mata manusia yang terus ikut 'berjalan'. Keunikan dari karya ini adalah menampilkan bagaimana teknik cukil yang cukup rumit khas dari seni grafis.

 

karya Mahendra Pampam (sumber gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung)

Karya Grafis Mahendra Pampam (sumber gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung)


Sementara, untuk karya berjudul Genesis, seniman berambut perak itu ingin menyampaikan siklus asal muasal manusia dari fase kelahiran hingga kematian. Karya tersebut, ungkap Pampam merupakan bentuk ucapan syukurnya terhadap kelahiran anaknya yang nomor dua. "Saya juga ingin mengungkapkan bahwa kehidupan itu bisa dijalankan hanya jika menggunakan pikiran, bukan emosional," imbuhnya.

Karya dengan tema berbeda juga dapat disimak dari perupa Putra Eko yang memakai teknik hardboardcut dan hand colouring di atas kanvas. Lewat karya bertajuk New World (130 X 120 cm) Eko menampilkan bagaimana dampak dari industri telah mengakibatkan rusaknya lingkungan akan berimbas sendiri pada kehidupan manusia.

Adapun, hal itu direpresentasikan oleh Eko dengan menggambarkan segerombolan tekstur tembok gedung perkotaan yang saling berhimpitan begitu padat. Bahkan, posisinya seolah sudah melebihi batas daya tampung bumi, dengan tentakel pembuangan limbah berwarna hitam seperti monster.

Mayek Prayitno, penulis catatan pameran mengungkap, apa yang ingin disampaikan oleh para pembuat grafis merupakan respons mereka terhadap pengalaman dan pandangannya mengenai fenomena hidup sehari-hari. Setelah ditambatkan pada gagasan untuk merespon kejadian tersebut akhirnya dibuatlah karya estetika yang memiliki muatan tertentu.

"Kepedulian mereka pada lingkungan, diri dan hubungan sosial yang dilandasi berbagai hal membantu kita untuk membaca lebih jauh mengenai problem-problem kontemporer saat ini melalui karya yang mereka tampilkan," papar Mayek.

Baca juga: Yuk Ajak Anak Membuat Karya Grafis

Adapun, pameran Mockery turut memamerkan 10 karya seni dengan berbagai ukuran dan media dari lima perupa asal Yogyakarta. Mereka a.l Mahendra Pampam, Angga Sukma Permana, Putra Eko, Andika, dan Fikri yang tergabung dalam Kelompok Canda. Pameran ini terbuka untuk umum dari 28 Januari-25 Februari 2023 di Rachel Galeri, Vastu Home, jalan Pakubuwono VI, No 79, Jakarta Selatan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Berlangsung Meriah, Cek 5 Fakta Menarik Konser Sheila on 7 Tunggu Aku di Jakarta

BERIKUTNYA

Google Kenalkan MusicLM, Mesin AI Pembuat Musik Lewat Teks

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: