Ciki ngebul, kudapan yang menggunakan nitrogen cair. (Sumber gambar : Unsplash/Albert Hu)

Uap dari Nitrogen Cair Berisiko Lukai Lambung Hingga Kerusakan Parah Organ Internal Tubuh

17 January 2023   |   14:55 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ciki ngebul alias cikbul, kudapan yang menarik perhatian anak ini menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran terkait pengawasan dan peringatan bahaya makanan yang menggunakan nitrogen cair dan memberikan sensasi asap di mulut itu.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Muzal Kadim mengatakan nitrogen cair sejatinya uap yang yang tidak berbahaya, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Udara pun 78 persen mengandung nitrogen dan 20 persen sisanya oksigen.

Nitrogen dikatakan tidak berbahaya ketika berada dalam bentuk gas, tidak halnya jika dipadatkan dengan tekanan tinggi dan suhu yang dingin hingga menjadi cair. Muzal menyebut jika dibandingkan, kepadatannya yakni 1 ml nitrogen cair setara dengan 700 ml ketika dia menguap. 

Baca juga: Picu Keracunan, Kasus Jajanan Ciki Ngebul Sudah Layak Dianggap KLB?

“Jadi kalau misalnya satu setengah mililiter saja sudah menjadi 1 liter lebih dalam bentuk gas volumenya kalau dia menguap. Nitrogen cair ini menguapkan cepat membentuk gas,” jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (17/1/2023). 

Oleh karena itu, pengelolaan dan penggunaannya harus dilakukan dengan tepat. Jika dipakai untuk membuat dan mengawetkan makanan atau memberikan sensasi ngebul, Muzal mengingatkan agar saat dikonsumsi, nitrogen sudah dalam kondisi menguap. 

Akan bahaya jika nitrogen cair walapun dalam volume sedikit tertelan dan masuk ke saluran pencernaan. “Coba bayangkan kalau 1 mililiter [nitrogen cair] itu cepat masuk lambung, menguap menjadi 700 mililiter. Kapasitas lambung pada anak itu enggak sampai 100 mililiter,” ungkapnya. 
 

Es krim menggunakan nitrogen cair. (Sumber gambar : David Disponett/Unsplash)

Es krim menggunakan nitrogen cair. (Sumber gambar : David Disponett/Unsplash)


Ketika menguap di dalam lambung, efek yang ditimbulkan mulai dari kembung hingga perforasi atau terjadinya luka atau lubang pada lambung. Risiko lainnya, nitrogen cair yang memiliki suhu dingin yang tinggi ini menimbulkan frostbite atau radang dingin. 

“Dua hal ini cukup berbahaya, bisa menimbulkan perforasi lambung karena cepat sekali mengembangnya di lambung, menjadi kembung, sakit perut hebat, rasa pegas kadang-kadang tidak nyaman, ini gejalanya,” jelas Muzal. 

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso menilai fenomena cikbul harus menjadi wakeup call unuk pemerintah hadir menjadin makanan yang dikonsumsi anak-anak Indonesia. “Harus ada pengawasan. Jangan dibiarkan saja bahan-bahan seperti ini bisa beredar di masyarakat dan bahkan dikonsumsi oleh anak-anak kita,” tegasnya.

Dia juga meminta para orang tua memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya. Jangan sampai kejadian keracunan makanan hingga bocornya lambung berulang. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023, yang memuat delapan instruksi terkait penggunaan nitrogen cair. 

Salah satu instruksi yakni penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji, harus di bawah pembinaan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan setempat dan pihak terkait. Restoran juga harus memberikan informasi cara konsumsi yang aman kepada konsumen.

Selain itu, Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) selain restoran, seperti gerai pangan jajanan keliling tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang dijual. 

Maxi menjelaskan penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan. Nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.

“Menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah,” ujarnya dalam surat edaran tersebut, Rabu (11/1/2023)

Risiko lainnya yakni menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh. “Bahkan, tidak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu kerusakan internal organ tubuh,” tegasnya.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Yuk Pahami Cara Pertolongan Pertama pada Penderita Serangan Jantung

BERIKUTNYA

Begini Analisis Psikolog & Sosiolog Soal Fenomena Ngemis Online di TikTok

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: