Alasan Personal Sutradara Fajar Nugros Garap Film Balada Si Roy
12 January 2023 |
13:54 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Satu lagi film Indonesia yang patut untuk dinantikan yakni Balada Si Roy. Film ini merupakan adaptasi dari novel populer era 1990-an karya sastrawan Gol A Gong. Dibintangi oleh aktor muda Abidzar Al Ghifari, film ini merupakan karya terbaru dari sutradara Fajar Nugros.
Bagi Nugros, begitu sapaan akrabnya, Balada Si Roy lebih dari proyek film garapannya. Tapi ada alasan personal yang menggerakkannya untuk mengadaptasi novel tersebut menjadi karya sinema tentang anak muda yang optimistis sekaligus menghibur.
Baca juga: Fiersa Besari Suguhkan Lagu untuk Para Petualang di Film Balada Si Roy
Saat ditemui di sela-sela pemutaran Balada Si Roy di Jakarta, kepada Hypeabis.id, Nugros mengaku bahwa kisah novel Balada Si Roy bahkan yang menginspirasinya untuk berani pergi dari Yogyakarta dan merantau ke Jakarta, mengejar cita-citanya menjadi sutradara.
"Ketika aku jadi sutradara, aku mengingat lagi mana sumber-sumber yang sangat menginspirasi," katanya.
Rasa ketertarikannya pada sosok Roy tak main-main. Sejak SMA, Nugros mengaku sangat mengikuti cerita bersambung Balada Si Roy saat masih terbit di majalah Hai pada tahun 1980-an, hingga membawanya bertemu pertama kali dengan Gol A Gong di Yogyakarta.
Sebagai sebuah tokoh fiksi, Roy memang berhasil menginspirasi banyak orang khususnya remaja yang hidup di era tahun 1980-an dan 1990-an. Dia dicitrakan sebagai sosok remaja yang semangat, kritis, suka menulis, romantis, tapi tetap dengan gaya anak muda yang suka petualangan.
Tak heran, jika cerita tersebut juga begitu menginspirasi Nugros pada akhirnya memupuk kecintaannya pada dunia menulis. Sejak pertemuan pertamanya dengan Gol A Gong, berpuluh tahun kemudian, dia pun memberanikan diri untuk menawarkan diri mengadaptasi novel tersebut menjadi film layar lebar.
"Sumber cerita yang bagus kaya gini pasti sudah banyak yang ingin memfilmkan. Saat itu belum tau akan gimana menggarapnya, tapi aku memberanikan diri aja ke Mas Gong dan alhamdulillah terbuka semua kesempatannya," ucapnya.
Selain menjadi karya personalnya, film Balada Si Roy juga menjadi surat cinta Nugros bagi anaknya. Dia ingin menularkan inspirasinya kepada anaknya sekaligus generasi muda saat ini, untuk bisa berani mengejar mimpi.
"Kalau kamu ingin melihat apa yang membuat ayah seperti sekarang, ya inilah," ungkap sutradara yang juga menggarap film Yowis Ben itu.
Proses Penggarapan
Dalam mengadaptasi dan menggarap film ini, Nugros mengatakan dia mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari Gol A Gong untuk menarasikan kisah Balada Si Roy ke dalam versinya.
Penggarapan film Balada Si Roy sendiri memakan waktu hingga 2 tahun sampai dengan perilisannya di bioskop. Dalam prosesnya, Nugros mengaku salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah bagaimana menciptakan ambience atau suasana era 1980-an dalam film.
"Menciptakan era 1980-an sangat berat dan kita effort banget untuk menciptakan lingkungan tokoh Roy. Kami juga mencari benang merah antara generasi 1980-an dengan sekarang supaya tidak ada jurang yang dalam," jelasnya.
Begitupun dengan proses pemilihan pemain. Dia mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih aktor yang sesuai seperti yang dibutuhkan dalam cerita film Balada Si Roy. Terlebih untuk karakter Roy yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.
Diakui oleh Nugros sebelum sudah ada beberapa nama aktor yang didapuk untuk memerankan karakter Roy, salah satunya adalah Ramon Y Tungka. Untuk menjaga ekspektasi para penggemar, dia pun tetap melibatkan Ramon Y Tungka sebagai bapak dari Roy yang diperankan oleh Abidzar Al Ghifari.
Dengan merilis film Balada Si Roy, dia pun optimistis bahwa film ini dapat diterima oleh masyarakat. Sebab, menurutnya, masyarakat sudah mulai jenuh dengan banyak film genre horor yang menghiasi layar sinema Tanah Air.
Baca juga: Balada Si Roy Jadi Debut Film Layar Lebar Aktor Muda Abidzar Al Ghifari
"Kita butuh hiburan yang lain. Aku rasa ini bukan cerita seperti kebanyakan, tapi sesuatu tentang keberanian," tegasnya.
Adapun, film Balada Si Roy akan tayang di bioskop pada 19 Januari 2023.
Editor: Fajar Sidik
Bagi Nugros, begitu sapaan akrabnya, Balada Si Roy lebih dari proyek film garapannya. Tapi ada alasan personal yang menggerakkannya untuk mengadaptasi novel tersebut menjadi karya sinema tentang anak muda yang optimistis sekaligus menghibur.
Baca juga: Fiersa Besari Suguhkan Lagu untuk Para Petualang di Film Balada Si Roy
Saat ditemui di sela-sela pemutaran Balada Si Roy di Jakarta, kepada Hypeabis.id, Nugros mengaku bahwa kisah novel Balada Si Roy bahkan yang menginspirasinya untuk berani pergi dari Yogyakarta dan merantau ke Jakarta, mengejar cita-citanya menjadi sutradara.
"Ketika aku jadi sutradara, aku mengingat lagi mana sumber-sumber yang sangat menginspirasi," katanya.
Rasa ketertarikannya pada sosok Roy tak main-main. Sejak SMA, Nugros mengaku sangat mengikuti cerita bersambung Balada Si Roy saat masih terbit di majalah Hai pada tahun 1980-an, hingga membawanya bertemu pertama kali dengan Gol A Gong di Yogyakarta.
Sebagai sebuah tokoh fiksi, Roy memang berhasil menginspirasi banyak orang khususnya remaja yang hidup di era tahun 1980-an dan 1990-an. Dia dicitrakan sebagai sosok remaja yang semangat, kritis, suka menulis, romantis, tapi tetap dengan gaya anak muda yang suka petualangan.
Tak heran, jika cerita tersebut juga begitu menginspirasi Nugros pada akhirnya memupuk kecintaannya pada dunia menulis. Sejak pertemuan pertamanya dengan Gol A Gong, berpuluh tahun kemudian, dia pun memberanikan diri untuk menawarkan diri mengadaptasi novel tersebut menjadi film layar lebar.
"Sumber cerita yang bagus kaya gini pasti sudah banyak yang ingin memfilmkan. Saat itu belum tau akan gimana menggarapnya, tapi aku memberanikan diri aja ke Mas Gong dan alhamdulillah terbuka semua kesempatannya," ucapnya.
Selain menjadi karya personalnya, film Balada Si Roy juga menjadi surat cinta Nugros bagi anaknya. Dia ingin menularkan inspirasinya kepada anaknya sekaligus generasi muda saat ini, untuk bisa berani mengejar mimpi.
"Kalau kamu ingin melihat apa yang membuat ayah seperti sekarang, ya inilah," ungkap sutradara yang juga menggarap film Yowis Ben itu.
Proses Penggarapan
Dalam mengadaptasi dan menggarap film ini, Nugros mengatakan dia mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari Gol A Gong untuk menarasikan kisah Balada Si Roy ke dalam versinya.
Penggarapan film Balada Si Roy sendiri memakan waktu hingga 2 tahun sampai dengan perilisannya di bioskop. Dalam prosesnya, Nugros mengaku salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah bagaimana menciptakan ambience atau suasana era 1980-an dalam film.
"Menciptakan era 1980-an sangat berat dan kita effort banget untuk menciptakan lingkungan tokoh Roy. Kami juga mencari benang merah antara generasi 1980-an dengan sekarang supaya tidak ada jurang yang dalam," jelasnya.
Begitupun dengan proses pemilihan pemain. Dia mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih aktor yang sesuai seperti yang dibutuhkan dalam cerita film Balada Si Roy. Terlebih untuk karakter Roy yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.
Diakui oleh Nugros sebelum sudah ada beberapa nama aktor yang didapuk untuk memerankan karakter Roy, salah satunya adalah Ramon Y Tungka. Untuk menjaga ekspektasi para penggemar, dia pun tetap melibatkan Ramon Y Tungka sebagai bapak dari Roy yang diperankan oleh Abidzar Al Ghifari.
Dengan merilis film Balada Si Roy, dia pun optimistis bahwa film ini dapat diterima oleh masyarakat. Sebab, menurutnya, masyarakat sudah mulai jenuh dengan banyak film genre horor yang menghiasi layar sinema Tanah Air.
Baca juga: Balada Si Roy Jadi Debut Film Layar Lebar Aktor Muda Abidzar Al Ghifari
"Kita butuh hiburan yang lain. Aku rasa ini bukan cerita seperti kebanyakan, tapi sesuatu tentang keberanian," tegasnya.
Adapun, film Balada Si Roy akan tayang di bioskop pada 19 Januari 2023.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.