Uji Adrenalin Berselancar di Pulau Panaitan, Salah Satu Ombak Terbaik di Dunia!
03 January 2023 |
11:00 WIB
Deburan ombak besar yang menggulung biasanya akan dihindari oleh sebagian besar orang. Tetapi tidak bagi orang-orang yang minat terhadap kegiatan surfing atau selancar. Laut dengan ombaknya yang besar, menjadi medan yang asyik untuk berselancar.
Secara sederhana, surfing didefinisikan sebagai olahraga mengendarai ombak dalam posisi tegak. Peselancar menangkap gelombang laut dan meluncur melintasi permukaan air sampai ombak pecah dan kehilangan energinya.
Bagi peselancar, ombak yang besar merupakan wahana menyenangkan untuk menantang adrenalin. Bahkan, salah satu olahraga ekstrem itu kini telah menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Baca juga: Berkunjung ke Pantai Panjang? Jangan Lewatkan Kegiatan Seru Ini
Salah satu wisata yang menawarkan kegiatan selancar adalah Panaitan Surfing Trip yang berlokasi di Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di tempat ini, pengelola menyediakan berbagai paket wisata surf camp dimana kegiatan utamanya adalah surfing atau selancar.
Jika bermalam di kamar hotel dirasa membosankan, pengunjung juga dapat menyewa kapal (bareboat charter) untuk keperluan menginap dan menikmati berbagai fasilitas lainnya. Pengelola menyediakan dua jenis kapal yakni standard bareboat charter dengan biaya wisata US$155-US$1.550 dan tipe mewah (deluxe) seharga US$2.250, untuk minimal 4 orang.
Harga tersebut sudah termasuk fasilitas antar jemput dari bandara atau hotel, kamar dengan twin bed dan ruangan AC, perahu untuk ke titik selancar, makan 3 kali sehari, serta kegiatan lainnya seperti snorkeling, memancing, tracking, dan melihat satwa liar di Taman Nasional Ujung Kulon.
Operational Manager Panaitan Surfing Trip, Iyan Sebastian, mengatakan Pulau Panaitan merupakan salah satu daerah selancar yang memiliki ombak terbaik di dunia. Beberapa istilah ombak di Panaitan yang populer di kalangan peselancar diantaranya one palm point, napalms, apocalypse, dan pussy.
Kepopuleran Panaitan tersebut lantas menarik minat wisatawan asing khususnya peselancar untuk berkunjung ke pulau tersebut. "Kebanyakan pengunjung kami itu turis asing, dari Amerika, Australia, Eropa," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
Iyan mengatakan nyaris tidak ada wisatawan lokal yang datang ke Panaitan Surfing Trip. Sebab, biaya wisata olahraga ekstrem satu ini tergolong mahal, dan tidak terlalu populer di Indonesia. "Dari awal, target pasar kami memang wisatawan asing. Karena Panaitan sudah populer, jadi orang-orang sudah tahu," imbuhnya.
Sebagian besar pengunjung yang datang ke Panaitan merupakan peselancar profesional dibandingkan dengan pemula. Dengan kata lain, pengunjung yang datang telah menguasai teknik dan skill selancar, membawa perlengkapan secara mandiri, termasuk telah membekali diri dengan asuransi perjalanan.
Musim puncak wisata surfing di Panaitan terjadi ketika musim angin selatan yang biasanya dimulai pada bulan Maret hingga akhir Oktober setiap tahunnya. Saat musim tersebut, gelombang laut sedang tinggi-tingginya dan bisa mencapai 5-10 meter.
Sebaliknya, Iyan mengatakan saat ini wisata di Panaitan justru sedang mengalami low season. "Per bulan mungkin ada dua atau tiga grup yang datang, dengan empat sampai sebelas orang per grupnya," jelasnya.
Untuk menarik minat pengunjung, Surfing Trip Panaitan juga gencar melakukan promosi melalui media sosial dengan mengunggah beberapa video peselancar yang berhasil menaklukkan ombak, serta potret beberapa pengunjung saat menikmati fasilitas di bareboat charter.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Secara sederhana, surfing didefinisikan sebagai olahraga mengendarai ombak dalam posisi tegak. Peselancar menangkap gelombang laut dan meluncur melintasi permukaan air sampai ombak pecah dan kehilangan energinya.
Bagi peselancar, ombak yang besar merupakan wahana menyenangkan untuk menantang adrenalin. Bahkan, salah satu olahraga ekstrem itu kini telah menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Baca juga: Berkunjung ke Pantai Panjang? Jangan Lewatkan Kegiatan Seru Ini
Salah satu wisata yang menawarkan kegiatan selancar adalah Panaitan Surfing Trip yang berlokasi di Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di tempat ini, pengelola menyediakan berbagai paket wisata surf camp dimana kegiatan utamanya adalah surfing atau selancar.
Tarif Wisata Selancar
Untuk paket wisata surf camp, pengelola menyediakan semacam homestay yang digunakan oleh para peselancar untuk menginap selama 4-10 hari. Harga yang ditawarkan pun bervariatif mulai dari US$210 per hari hingga US$2.500, untuk minimal 4 orang.Jika bermalam di kamar hotel dirasa membosankan, pengunjung juga dapat menyewa kapal (bareboat charter) untuk keperluan menginap dan menikmati berbagai fasilitas lainnya. Pengelola menyediakan dua jenis kapal yakni standard bareboat charter dengan biaya wisata US$155-US$1.550 dan tipe mewah (deluxe) seharga US$2.250, untuk minimal 4 orang.
Harga tersebut sudah termasuk fasilitas antar jemput dari bandara atau hotel, kamar dengan twin bed dan ruangan AC, perahu untuk ke titik selancar, makan 3 kali sehari, serta kegiatan lainnya seperti snorkeling, memancing, tracking, dan melihat satwa liar di Taman Nasional Ujung Kulon.
Ombak Terbaik di Dunia
Operational Manager Panaitan Surfing Trip, Iyan Sebastian, mengatakan Pulau Panaitan merupakan salah satu daerah selancar yang memiliki ombak terbaik di dunia. Beberapa istilah ombak di Panaitan yang populer di kalangan peselancar diantaranya one palm point, napalms, apocalypse, dan pussy.Kepopuleran Panaitan tersebut lantas menarik minat wisatawan asing khususnya peselancar untuk berkunjung ke pulau tersebut. "Kebanyakan pengunjung kami itu turis asing, dari Amerika, Australia, Eropa," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
Iyan mengatakan nyaris tidak ada wisatawan lokal yang datang ke Panaitan Surfing Trip. Sebab, biaya wisata olahraga ekstrem satu ini tergolong mahal, dan tidak terlalu populer di Indonesia. "Dari awal, target pasar kami memang wisatawan asing. Karena Panaitan sudah populer, jadi orang-orang sudah tahu," imbuhnya.
Sebagian besar pengunjung yang datang ke Panaitan merupakan peselancar profesional dibandingkan dengan pemula. Dengan kata lain, pengunjung yang datang telah menguasai teknik dan skill selancar, membawa perlengkapan secara mandiri, termasuk telah membekali diri dengan asuransi perjalanan.
Musim puncak wisata surfing di Panaitan terjadi ketika musim angin selatan yang biasanya dimulai pada bulan Maret hingga akhir Oktober setiap tahunnya. Saat musim tersebut, gelombang laut sedang tinggi-tingginya dan bisa mencapai 5-10 meter.
Sebaliknya, Iyan mengatakan saat ini wisata di Panaitan justru sedang mengalami low season. "Per bulan mungkin ada dua atau tiga grup yang datang, dengan empat sampai sebelas orang per grupnya," jelasnya.
Untuk menarik minat pengunjung, Surfing Trip Panaitan juga gencar melakukan promosi melalui media sosial dengan mengunggah beberapa video peselancar yang berhasil menaklukkan ombak, serta potret beberapa pengunjung saat menikmati fasilitas di bareboat charter.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.