Perjalanan Istimewa Seniman Muda M. Salman Farisyi
27 December 2022 |
13:00 WIB
Terapi seni kreatif telah digunakan dalam psikoterapi untuk meningkatkan kesejahteraan mental, emosional, dan fisik individu di semua kelompok umur, terutama anak-anak. Berawal dari terapi, Muhammad Salman Farisyi kini seorang seniman lukis muda bahkan memiliki galeri seni lukis sendiri, MSalman Gallery.
Kegiatan melukis menjadi salah satu dari beberapa macam terapi yang pernah dilakukan oleh Salman untuk mengatasi permasalahan fokus yang dialami. Dalam proses terapi itu, sang guru pendamping menilai bahwa Salman memiliki sisi artistik yang baik dalam seni lukis.
Sejak itu, keluarga, guru, dan sekolah mendampingi dan meyakini orang tua Salman bahwa melukis adalah jalan untuk sang seniman. Proses terapi yang dilakukan oleh Salman pun menjadi titik awal penemuan bakat Salman di bidang Seni lukis dan juga seni rupa.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
Ayah Salman, Sofwan Farisyi, mengatakan bahwa Salman mulai suka melukis sejak November 2020. Pada awal-awal melukis, objek kotak, segitiga, virus, dan sebagainya adalah objek yang kerap berada di dalam lukisan.
Pada saat itu, Salman belum menemukan apa yang menjadi kekuatannya dalam melukis. Lima bulan berselang, pada 2021, dia pun mulai melukis pohon. Guru yang mendampingi pun memberitahukan bahwa Salman memiliki sisi artistik yang baik dalam seni lukis.
Sejak saat itu, kelurga, guru, dan juga sekolah memberikan pendampingan dan meyakinkan orang tua bahwa melukis adalah jalannya. Setelah menemukan bakatnya di bidang seni lukis dan pendampingan secara berkala, Salman seringkali terlibat dalam rangakaian pameran karya atas lukisan-lukisannya.
Sampai saat ini, dia telah menghasilkan lebih dari 80 karya sejak 2021. Tidak hanya itu, berbagai pameran dan proyek dengan brand nasional dan internasional pun telah diikuti. Berikut sejumlah pameran dan proyek seni lukis karya istimewa Salman:
Pameran ini merupakan pameran pertama yang diikuti oleh Salman. Pameran yang berlangsung pada 1 November – 4 Desember 2021 itu, dia memamerkan karya berjudul Cherry Blossom Welcome The Morning Sun.
Porsche Indonesia mengundang Salman pada April 2022 sebagai salah satu dari lima pelukis terpilih yang dapat melukiskan karya yang dimiliki di salah satu mobil Porsche Taycan dalam rangka memperingati hari Autisme Sedunia.
Dia menjadi pelukis termuda di antara pelukis lainnya yang berpartisipasi. Jika pelukis lain telah berusia lebih dari 20 tahun, Salman baru berusia 13 tahun. Mobil hasil lukisan itu kemudian dipamerkan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, dan menjadi pameran kedua.
Setelah berpartisipasi di pameran The Sun Never Sets (In Our World), Salman mengikuti pameran dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2022 yang terselenggara pada 20 Mei 2022 – 18 Juni 2022 di Museum Kebangkitan Nasional. Dia menjadi salah satu dari 42 seniman yang terlibat, dan menampilkan karya seninya.
Masih pada tahun ini, tepatnya pada 3 – 30 Juni, Salman juga menjadi bagian dalam pameran bersama di Taman Ismail Marzuki bersama dengan komunitas Outsider Art Jakarta. Pameran Through Our Windows Neurodiversity di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan MRT Asean 2022
Pada 18-30 Juni 2022, Salman memperoleh undangan kembali untuk menampilkan karyanya di pameran bertajuk Through Our Windows Neurodiversity. Pameran ini terselenggara dalam rangka ulang tahun ke-495 Jakarta.
Pada akhir 2022, Salman menutup tahun ini dengan menggelar pameran tunggal bertajuk Blossoming Ability : A Solo Exhibition by Autism Spectrum Raising Star di Grand Sahid Jaya, Jakarta pada 3 Desember - 11 Desember 2022.
Di pameran tunggal ini, Salman dan keluarga menceritakan proses transformasi dan perjalanan Salman dalam seni rupa Indonesia dan juga menampilkan 18 tema lukisan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kegiatan melukis menjadi salah satu dari beberapa macam terapi yang pernah dilakukan oleh Salman untuk mengatasi permasalahan fokus yang dialami. Dalam proses terapi itu, sang guru pendamping menilai bahwa Salman memiliki sisi artistik yang baik dalam seni lukis.
Sejak itu, keluarga, guru, dan sekolah mendampingi dan meyakini orang tua Salman bahwa melukis adalah jalan untuk sang seniman. Proses terapi yang dilakukan oleh Salman pun menjadi titik awal penemuan bakat Salman di bidang Seni lukis dan juga seni rupa.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
Ayah Salman, Sofwan Farisyi, mengatakan bahwa Salman mulai suka melukis sejak November 2020. Pada awal-awal melukis, objek kotak, segitiga, virus, dan sebagainya adalah objek yang kerap berada di dalam lukisan.
Pada saat itu, Salman belum menemukan apa yang menjadi kekuatannya dalam melukis. Lima bulan berselang, pada 2021, dia pun mulai melukis pohon. Guru yang mendampingi pun memberitahukan bahwa Salman memiliki sisi artistik yang baik dalam seni lukis.
Sejak saat itu, kelurga, guru, dan juga sekolah memberikan pendampingan dan meyakinkan orang tua bahwa melukis adalah jalannya. Setelah menemukan bakatnya di bidang seni lukis dan pendampingan secara berkala, Salman seringkali terlibat dalam rangakaian pameran karya atas lukisan-lukisannya.
Sampai saat ini, dia telah menghasilkan lebih dari 80 karya sejak 2021. Tidak hanya itu, berbagai pameran dan proyek dengan brand nasional dan internasional pun telah diikuti. Berikut sejumlah pameran dan proyek seni lukis karya istimewa Salman:
1. Pameran “The Sun Never Sets (In Our World)” Hadiprana Jakarta, 2021.
Pameran ini merupakan pameran pertama yang diikuti oleh Salman. Pameran yang berlangsung pada 1 November – 4 Desember 2021 itu, dia memamerkan karya berjudul Cherry Blossom Welcome The Morning Sun.
2. Proyek Melukis Porsche Taycan Salman
Porsche Indonesia mengundang Salman pada April 2022 sebagai salah satu dari lima pelukis terpilih yang dapat melukiskan karya yang dimiliki di salah satu mobil Porsche Taycan dalam rangka memperingati hari Autisme Sedunia.Dia menjadi pelukis termuda di antara pelukis lainnya yang berpartisipasi. Jika pelukis lain telah berusia lebih dari 20 tahun, Salman baru berusia 13 tahun. Mobil hasil lukisan itu kemudian dipamerkan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, dan menjadi pameran kedua.
3. Pameran di Hari Kebangkitan Nasional 2022
Setelah berpartisipasi di pameran The Sun Never Sets (In Our World), Salman mengikuti pameran dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2022 yang terselenggara pada 20 Mei 2022 – 18 Juni 2022 di Museum Kebangkitan Nasional. Dia menjadi salah satu dari 42 seniman yang terlibat, dan menampilkan karya seninya.
4. Pameran Bersama Komunitas Outsider Jakarta di Taman Ismail Marzuki
Masih pada tahun ini, tepatnya pada 3 – 30 Juni, Salman juga menjadi bagian dalam pameran bersama di Taman Ismail Marzuki bersama dengan komunitas Outsider Art Jakarta. Pameran Through Our Windows Neurodiversity di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan MRT Asean 2022Pada 18-30 Juni 2022, Salman memperoleh undangan kembali untuk menampilkan karyanya di pameran bertajuk Through Our Windows Neurodiversity. Pameran ini terselenggara dalam rangka ulang tahun ke-495 Jakarta.
5. Pameran Tunggal M. Salman Farisyi
Pada akhir 2022, Salman menutup tahun ini dengan menggelar pameran tunggal bertajuk Blossoming Ability : A Solo Exhibition by Autism Spectrum Raising Star di Grand Sahid Jaya, Jakarta pada 3 Desember - 11 Desember 2022.Di pameran tunggal ini, Salman dan keluarga menceritakan proses transformasi dan perjalanan Salman dalam seni rupa Indonesia dan juga menampilkan 18 tema lukisan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.