6 Tips Hindari Penipuan Saat Bertransaksi Online
26 December 2022 |
23:27 WIB
Bagi Genhype yang sering melakukan transaksi secara online harus lebih waspada dan berhati-hari. Sebab, penipuan (scamming) di dunia online masih saja terjadi meskipun sudah banyak informasi dan peringatan yang tersebar di internet.
Modus penipuan online tersebut pun kian beragam mengikuti perkembangan teknologi dan peristiwa ataupun tren yang sedang terjadi. Umumnya mereka yang menjadi sasaran empuk adalah pengguna yang aktif melakukan aktivitas online mulai dari transaksi perbankan, menggunakan media sosial, saat belanja online, bahkan sekedar berselancar di internet.
Penipuan biasanya bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari korban, bisa berupa data, uang, dan barang.
Baca juga: Cek Daftar Barang Belanjaan Paling Laris di Harbolnas 12.12 Shopee
Andi Djoewarsa, CMO Ninja Xpress mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan teliti lagi dalam beraktivitas belanja online. Apalagi dengan semakin banyaknya masyarakat yang beraktivitas di dunia maya maka akan semakin banyak lagi kesempatan untuk melakukan penipuan. Untuk lebih lengkapnya, berikut enam tips yang bisa Genhype lakukan agar terhindari dari penipuan.
Sebelum berbelanja online, pastikan kamu sudah melihat performa toko tersebut dengan mengecek rating dan membaca review pembeli. Namun juga harus teliti karena terkadang masih ada praktik brushing.
Brushing adalah pemalsuan performa toko mulai dari jumlah pesanan, rating, jumlah pengikut dan lain sebagainya untuk mendapatkan kepercayaan dari pembeli baru. Filter review dengan melihat foto-foto pembeli untuk mengurangi kemungkinan adanya brushing.
Kamu patut curiga jika menemukan tawaran ataupun harga yang terlalu menggiurkan. Tawaran dapat berupa harga barang yang terlalu murah, diskon yang terlalu besar, produk gratis dan layanan tambahan lainnya yang jika dicermati lagi tidak masuk akal.
Penipu terkadang juga mengiming-imingi korban dengan hadiah yang fantastis seperti emas, mobil dan barang berharga lainnya dengan waktu terbatas sehingga korban akan merasa takut kehilangan kesempatan. Berpikirlah dengan rasional. Jika penawaran terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan penawaran tersebut penipuan.
Baca syarat dan ketentuan pengembalian barang sebagai antisipasi jika barang yang diterima tidak sesuai atau rusak. Pastikan kamu juga memahami seluruh syarat dan ketentuannya dan bertanyalah ke penjual jika masih ada yang tidak kamu pahami.
Kamu harus waspada jika ada yang meminta kode OTP, PIN, user login baik secara langsung ataupun melalui link tertentu. Tidak ada alasan bagi orang lain untuk menanyakan data personal. Link website tersebut bisa saja palsu dan sekali kamu memasukkan data pribadi, bisa jadi seluruh akses kamu sudah diambil alih.
Jika ada transaksi pembelian ataupun mendapat kiriman hadiah, teliti dahulu informasi pengirim dan informasi isi barang tersebut. Apakah sesuai dengan pihak di mana kamu melakukan transaksi? Apakah informasi barang yang dibeli atau dihadiahkan sesuai? Pastikan kamu dapat menghubungi si pengirim jika ada ketidaksesuaian karena jasa pengiriman biasanya tidak dapat mengetahui dengan pasti isi paket.
Namun, kamu juga harus mewaspadai hal tersebut dengan memperhatikan secara detail nomor kontak, kop surat, isi whatsapp dan lain sebagainya. Hati-hati jika meminta bayaran tertentu.
Editor: Dika Irawan
Modus penipuan online tersebut pun kian beragam mengikuti perkembangan teknologi dan peristiwa ataupun tren yang sedang terjadi. Umumnya mereka yang menjadi sasaran empuk adalah pengguna yang aktif melakukan aktivitas online mulai dari transaksi perbankan, menggunakan media sosial, saat belanja online, bahkan sekedar berselancar di internet.
Penipuan biasanya bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari korban, bisa berupa data, uang, dan barang.
Baca juga: Cek Daftar Barang Belanjaan Paling Laris di Harbolnas 12.12 Shopee
Andi Djoewarsa, CMO Ninja Xpress mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan teliti lagi dalam beraktivitas belanja online. Apalagi dengan semakin banyaknya masyarakat yang beraktivitas di dunia maya maka akan semakin banyak lagi kesempatan untuk melakukan penipuan. Untuk lebih lengkapnya, berikut enam tips yang bisa Genhype lakukan agar terhindari dari penipuan.
1. Pastikan toko memiliki rating baik
Sebelum berbelanja online, pastikan kamu sudah melihat performa toko tersebut dengan mengecek rating dan membaca review pembeli. Namun juga harus teliti karena terkadang masih ada praktik brushing.Brushing adalah pemalsuan performa toko mulai dari jumlah pesanan, rating, jumlah pengikut dan lain sebagainya untuk mendapatkan kepercayaan dari pembeli baru. Filter review dengan melihat foto-foto pembeli untuk mengurangi kemungkinan adanya brushing.
2. Waspadai tawaran harga yang terlalu menggiurkan
Kamu patut curiga jika menemukan tawaran ataupun harga yang terlalu menggiurkan. Tawaran dapat berupa harga barang yang terlalu murah, diskon yang terlalu besar, produk gratis dan layanan tambahan lainnya yang jika dicermati lagi tidak masuk akal.Penipu terkadang juga mengiming-imingi korban dengan hadiah yang fantastis seperti emas, mobil dan barang berharga lainnya dengan waktu terbatas sehingga korban akan merasa takut kehilangan kesempatan. Berpikirlah dengan rasional. Jika penawaran terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan penawaran tersebut penipuan.
3. Baca syarat dan ketentuan
Baca syarat dan ketentuan pengembalian barang sebagai antisipasi jika barang yang diterima tidak sesuai atau rusak. Pastikan kamu juga memahami seluruh syarat dan ketentuannya dan bertanyalah ke penjual jika masih ada yang tidak kamu pahami.
4. Jangan Beri Kode OTP atau PIN
Kamu harus waspada jika ada yang meminta kode OTP, PIN, user login baik secara langsung ataupun melalui link tertentu. Tidak ada alasan bagi orang lain untuk menanyakan data personal. Link website tersebut bisa saja palsu dan sekali kamu memasukkan data pribadi, bisa jadi seluruh akses kamu sudah diambil alih.
5. Teliti barang yang dikirimkan
Jika ada transaksi pembelian ataupun mendapat kiriman hadiah, teliti dahulu informasi pengirim dan informasi isi barang tersebut. Apakah sesuai dengan pihak di mana kamu melakukan transaksi? Apakah informasi barang yang dibeli atau dihadiahkan sesuai? Pastikan kamu dapat menghubungi si pengirim jika ada ketidaksesuaian karena jasa pengiriman biasanya tidak dapat mengetahui dengan pasti isi paket. 6. Perhatikan Secara Detail
Penipu dapat mengaku dari bank, e-commerce, jasa ekspedisi, hingga fintech. Terkadang penipu bahkan dapat mengaku sebagai kenalan atau keluarga korban baik melalui sms, chat Whatsapp, dan pesan di media sosial.Namun, kamu juga harus mewaspadai hal tersebut dengan memperhatikan secara detail nomor kontak, kop surat, isi whatsapp dan lain sebagainya. Hati-hati jika meminta bayaran tertentu.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.