Wolly Sutinah, Sosok Ibu di Balik Kiprah Aminah Cendrakasih di Kancah Seni Peran
22 December 2022 |
16:45 WIB
Indah Permata Hati
Jurnalis Hypeabis.id
Aminah Cendrakasih menghembuskan napas terakhirnya pada 21 Desember 2022 akibat penyakit glaukoma yang dideritanya selama 13 tahun. Semasa hidupnya, Aminah Cendrakasih membuat catatan yang sukses dalam industri peran dengan membintangi lebih dari 100 film semasa muda hingga masa tua.
Di balik jejak kariernya yang gemilang, Aminah terbilang beruntung memiliki sosok ibu yang penuh kasih. Dialah Wolly Sutinah. Seorang ibu yang berperan penting dalam kiprah karier anaknya, yaitu Aminah Cendrakasih dalam industri peran dan perfilman. Darah seni perannya mengalir dari sosok ibu yang juga merupakan seorang aktris legendaris di Indonesia.
Baca juga: 7 Film Terpopuler yang Dibintangi Aminah Cendrakasih, Siap Ajak Nostalgia
Wolly Sutinah atau yang akrab disapa Mak Wok adalah aktris asal Magelang yang lahir pada 17 Juli 1915. Dalam kehidupan pribadinya, dia menikahi sosok pria bernama Husin Nagib. Wanita yang meninggal di Jakarta pada 14 Seotember 1987 tersebut meninggalkan 6 orang cucu dari anak Aminah Cendrakasih.
Wolly Sutinah turut menjadi saksi saat nama Indonesia belum diakui dunia. Dia lahir pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada setengah kehidupannya. Aktif dalam industri peran sejak 1926, lebih dari 60 tahun Wolly Sutinah berkarya di industri peran. Dapat dibilang, dia cukup aktif beradu peran dengan aktor dan aktris lainnya hingga meninggal dunia.
Semasa kecilnya, Wolly akrab dengan kesenian musik. Ibunya adalah seorang pemain biola yang mahir. Akhirnya karena hal itu, dia terbiasa untuk menonton acara-acara pentas. Hobinya karena melihat industri peran pun perlahan-lahan muncul karena sering menonton dari panggung ke panggung. Selain hobi menonton seni musikal dan peran, dia juga aktif berlatih bela diri silat pada masa mudanya.
Karier perfilmannya dimulai saat membintangi film Pat Tian Hoat yang berarti Delapan Pendekar pada 1933. Dalam film perdananya itu, dia berperan sebagai pesilat yang hebat. Mulai dari sanalah, peran Wolly mulai dilirik banyak sutradara. Dia pun dikenal sebagai sosok yang disiplin dan selalu hadir tepat waktu sebelum pertunjukkan digelar.
Kegigihannya dalam dunia peran membuahkan kesuksesan dengan mencatat lebih dari 100 film yang pernah dibintanginya. Dia juga eksis mejeng di panggung-panggung sandiwara selama aktif. Menariknya, Wolly tidak pernah gagal memerankan apa pun. Dia bisa menjadi sosok yang melankolis, periang, pemarah, dan lainnya.
Seolah tidak pernah menyerah hingga akhir hayatnya, Wolly pun pernah berbagi panggung peran dengan anaknya dalam sebuah sinetron bertajuk Rumah Masa Depan. Sutradara Ali Shahab sukses membawa ibu dan anak legendaris di dunia film tersebut dalam satu tayangan sinetron yang ditayangkan di TVRi pada sekitar tahun 1980.
Baca juga: Profil & Film Populer yang Dibintangi Aminah Cendrakasih Semasa Hidupnya
Kesuksesannya membintangi layar kaca bersama anaknya tersebut membuktikan jika sosok Aminah Cendrakasih yang dikenal mahir beradu peran merupakan buah didikan dan kasih sayang yang tepat dari sosok Mak Wok.
Wolly Sutinah dan Amirah Cendrakasih adalah ibu dan anak yang menjadi legenda dalam perfilman Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Di balik jejak kariernya yang gemilang, Aminah terbilang beruntung memiliki sosok ibu yang penuh kasih. Dialah Wolly Sutinah. Seorang ibu yang berperan penting dalam kiprah karier anaknya, yaitu Aminah Cendrakasih dalam industri peran dan perfilman. Darah seni perannya mengalir dari sosok ibu yang juga merupakan seorang aktris legendaris di Indonesia.
Baca juga: 7 Film Terpopuler yang Dibintangi Aminah Cendrakasih, Siap Ajak Nostalgia
Wolly Sutinah atau yang akrab disapa Mak Wok adalah aktris asal Magelang yang lahir pada 17 Juli 1915. Dalam kehidupan pribadinya, dia menikahi sosok pria bernama Husin Nagib. Wanita yang meninggal di Jakarta pada 14 Seotember 1987 tersebut meninggalkan 6 orang cucu dari anak Aminah Cendrakasih.
Wolly Sutinah turut menjadi saksi saat nama Indonesia belum diakui dunia. Dia lahir pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada setengah kehidupannya. Aktif dalam industri peran sejak 1926, lebih dari 60 tahun Wolly Sutinah berkarya di industri peran. Dapat dibilang, dia cukup aktif beradu peran dengan aktor dan aktris lainnya hingga meninggal dunia.
Semasa kecilnya, Wolly akrab dengan kesenian musik. Ibunya adalah seorang pemain biola yang mahir. Akhirnya karena hal itu, dia terbiasa untuk menonton acara-acara pentas. Hobinya karena melihat industri peran pun perlahan-lahan muncul karena sering menonton dari panggung ke panggung. Selain hobi menonton seni musikal dan peran, dia juga aktif berlatih bela diri silat pada masa mudanya.
Karier perfilmannya dimulai saat membintangi film Pat Tian Hoat yang berarti Delapan Pendekar pada 1933. Dalam film perdananya itu, dia berperan sebagai pesilat yang hebat. Mulai dari sanalah, peran Wolly mulai dilirik banyak sutradara. Dia pun dikenal sebagai sosok yang disiplin dan selalu hadir tepat waktu sebelum pertunjukkan digelar.
Kegigihannya dalam dunia peran membuahkan kesuksesan dengan mencatat lebih dari 100 film yang pernah dibintanginya. Dia juga eksis mejeng di panggung-panggung sandiwara selama aktif. Menariknya, Wolly tidak pernah gagal memerankan apa pun. Dia bisa menjadi sosok yang melankolis, periang, pemarah, dan lainnya.
Seolah tidak pernah menyerah hingga akhir hayatnya, Wolly pun pernah berbagi panggung peran dengan anaknya dalam sebuah sinetron bertajuk Rumah Masa Depan. Sutradara Ali Shahab sukses membawa ibu dan anak legendaris di dunia film tersebut dalam satu tayangan sinetron yang ditayangkan di TVRi pada sekitar tahun 1980.
Baca juga: Profil & Film Populer yang Dibintangi Aminah Cendrakasih Semasa Hidupnya
Kesuksesannya membintangi layar kaca bersama anaknya tersebut membuktikan jika sosok Aminah Cendrakasih yang dikenal mahir beradu peran merupakan buah didikan dan kasih sayang yang tepat dari sosok Mak Wok.
Wolly Sutinah dan Amirah Cendrakasih adalah ibu dan anak yang menjadi legenda dalam perfilman Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.