Astaga, 5 Situs Bersejarah Ini Hancur Gara-gara Perang
06 July 2021 |
17:23 WIB
Salah satu tempat yang sering dijadikan destinasi bagi para pelancong adalah situs bersejarah. Bukan hanya bisa menambah pengetahuan, situs-situs bersejarah juga biasanya memiliki arsitektur yang megah dan indah.
Namun, situs-situs bersejarah juga bisa mengalami kerusakan karena berbagai faktor, mulai dari bencana alam, polusi, konflik, vandalisme, urbanisasi, perkembangan wisata modern hingga konflik dan peperangan.
Berikut ini 5 situs bersejarah yang hancur karena perang sehingga tidak dapat dikunjungi lagi oleh para wisatawan.
1. Buddha dari Bamiyan, Afghanistan
Patung-patung Buddha di Afghanistan telah hancur diledakkan oleh kelompok Taliban pada tahun 2001 karena dianggap tidak islami. Patung tersebut adalah patung pahatan Buddha terbesar di dunia dengan tinggi mencapai masing-masing 115 kaki dan 174 kaki.
Kedua patung itu diukir di tebing batu pasir pada abad kelima silam. Tepat pada abad kedua hingga invasi islam pada abad ketujuh, daerah patung itu menjadi pusat Buddhis yang berkembang dan menjadi rumah untuk biara.
2. Palmyra, Suriah
Kota kuno Palmyra di Suriah telah dilarang untuk dikunjungi sebagai destinasi para pelancong. Perang saudara yang berlangsung pada tahun 2015 silam telah menghancurkan kota yang menampung banyak situs bersejarah itu. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menghancurkan beberapa patung terkenal termasuk menara Elhabel.
Salah satu situs warisan dunia UNESCO, Kuil Baalshamin, juga telah hancur. Kuil itu dibangun pada abad kedua sebelum masehi dan pernah dialihfungsikan menjadi gereja. Sebagai salah satu bangunan yang paling utuh, kuil ini ditemukan oleh arkeolog Swiss pada kurun waktu 1954-1956.
Namun, situs-situs bersejarah juga bisa mengalami kerusakan karena berbagai faktor, mulai dari bencana alam, polusi, konflik, vandalisme, urbanisasi, perkembangan wisata modern hingga konflik dan peperangan.
Berikut ini 5 situs bersejarah yang hancur karena perang sehingga tidak dapat dikunjungi lagi oleh para wisatawan.
1. Buddha dari Bamiyan, Afghanistan
Patung-patung Buddha di Afghanistan telah hancur diledakkan oleh kelompok Taliban pada tahun 2001 karena dianggap tidak islami. Patung tersebut adalah patung pahatan Buddha terbesar di dunia dengan tinggi mencapai masing-masing 115 kaki dan 174 kaki.
Kedua patung itu diukir di tebing batu pasir pada abad kelima silam. Tepat pada abad kedua hingga invasi islam pada abad ketujuh, daerah patung itu menjadi pusat Buddhis yang berkembang dan menjadi rumah untuk biara.
Ilustrasi- Danielle Barnes (Unsplash)
2. Palmyra, Suriah
Kota kuno Palmyra di Suriah telah dilarang untuk dikunjungi sebagai destinasi para pelancong. Perang saudara yang berlangsung pada tahun 2015 silam telah menghancurkan kota yang menampung banyak situs bersejarah itu. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menghancurkan beberapa patung terkenal termasuk menara Elhabel.
Salah satu situs warisan dunia UNESCO, Kuil Baalshamin, juga telah hancur. Kuil itu dibangun pada abad kedua sebelum masehi dan pernah dialihfungsikan menjadi gereja. Sebagai salah satu bangunan yang paling utuh, kuil ini ditemukan oleh arkeolog Swiss pada kurun waktu 1954-1956.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.