Arc'teryx jadi salah satu brand favorit pencinta gaya gorpcore. (Sumber gambar: Arc'teryx)

Gorpcore: Gaya Busana Outdoor yang Bakal Kembali Meramaikan Street Style

17 December 2022   |   07:00 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Di saat orang-orang mulai memperhatikan pakaian yang memaksimalkan kenyamanan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, tak heran jika tren mode saat ini menggabungkan gaya dan fungsi. Jika streetwear dan workwear mendefinisikan urban fashion satu dekade terakhir, ada tren baru yang bangkit kembali dan mendominasi.

Dengan memadukan outerwear tradisional serta keunikan high fashion yang khas, gorpcore kian mewarnai industri fesyen yang sepertinya tidak bisa diabaikan. Gorpcore adalah salah satu bentuk streetwear yang mengutamakan outerwear utilitarian dan pragmatis.

Gorpcore adalah salah satu bentuk streetwear yang mengutamakan outerwear utilitarian dan pragmatis. Jika Genhype mencari gaya fesyen yang memberikan kenyamanan dan memungkinkan kalian melakukan petualangan luar ruangan kapan pun suasana hati sedang baik, gorpcore adalah pilihan yang tepat untuk kalian.

Untuk kalian yang memperhatikan pergerakan tren, tentunya sudah familiar dengan gaya satu ini. Pasalnya, gorpcore telah eksis sejak 2017. Adapun, ungkapan ini pertama kali diciptakan oleh, Jason Chen, jurnalis The Cut, terinspirasi oleh ungkapan ‘good ol' raisins and peanuts.’ 

Baca juga: 7 Inspirasi Outfit Konser Buat Cowok, Mulai Gaya Casual Hingga Street Wear

 

Istilah ini digunakan menggambarkan trailmix yang merupakan makanan ringan pilihan pendaki, yang sebagian besar mengenakan pakaian yang kini menjadi tren.

Asal usul gorpcore berasal dari budaya hiking, tetapi, seperti halnya tren workwear sebelumnya, gorpcore berkembang melampaui kegunaan estetikanya dan lebih menekankan pada utilitas.

Puff parka, jaket hujan, dan sepatu bot hiking tidak hanya dapat membantu pendaki menyesuakian diri dengan lingkungan tetapi juga menjadi gaya fesyen perkotaan berkat siluetnya yang seimbang dari penggabungan model ramping dan loose-fit serta gaya alami yang modern. 

Tren gorpcore yang booming pada 2017 muncul lagi berkat TikTok yayng menemukan nilai estetika dari paduan pakaian atletis serta teknik heavy layer

Gorpcore telah berkembang menjadi subkategori sendiri di pasar. Dan dalam beberapa tahun terakhir, tren berkembang untuk bersinggungan dengan brand mewah pada tingkat yang baru. Khususnya untuk penjualan barang-barang secondhand di platform seperti Depop atau bahkan e-commerce Indonesia.

Di Depop misalnya, brand seperti Arc'teryx, The North Face, dan Salomon mendorong traffic pencarian yang lebih besar dari sebelumnya, terutama untuk rompi, jaket hujan, technical pants, dan tas. Brand high-end pun tidak mau ketinggalan. Belum lama ini Dior berkolaborasi dengan Birkenstock merilis Tokio mules dan Milano sandals. Diikuti dengan Jacquemus, Loewe hingga Gucci dan Prada.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by yuki (@yuki07_27_)


Dilansir melalui Fashionista, gorpcore memberi kesempatan kepada konsumen yang lebih muda untuk memadukan dan mencocokkan estetika yang berbeda sambil mengekspresikan diri. Mereka cenderung tidak setia pada satu merek, dan mereka juga tidak mampu membeli seluruh koleksi gorpcore high-end.

Dengan memasarkan estetika ini, merek-merek mewah memberikan pilihan yang lebih aspiratif bagi mereka yang mampu membelinya; tapi gorpcore tetap menjadi estetika yang masih bisa dicapai dengan anggaran terbatas. Sementara itu, bagi merek-merek yang memang memfokuskan produk mereka untuk pakaian outdoor, tren terkini ini merupakan peluang untuk memperluas pasar mereka dan menjadi tetap relevan.

Nah, kalau Genhype berniat mencoba tren gorpcore ke dalam gaya sehari-hari, perhatikan dulu panduan padu-padannya seperti dilansir oleh Russh, berikut ini:


1. Layer

Layering sangat penting untuk gaya gorpcore. Saat kalian membayangkan gaya pakaian outdoor, jarang sekali seorang pendaki hanya mengenakan kaus putih polos dan celana panjang. Padu padannya cenderung menggunakan beberapa lapis pakaian, beanie, dan sepatu bot. Gorpcore fokus ada volume. Semakin besar, semakin baik.


2. Warna mencolok

Yang ini terserah preferensi pribadi karena beberapa penggemar gorpcore lebih suka palet warna abu-abu, hitam, dan biru navy. Namun, secara tradisional, gorpcore adalah tren penuh warna yang terinspirasi dari alam; makin cerah warnanya,makin mudah terlihat saat berada dalam bahaya dan untuk alasan keamanan.

Warna gorpcore yang umumnya meliputi oranye, merah, kuning, merah muda, dan ungu, yang paling sering ditemukan pada shell suits yang serasi, jaket puffer, dan penutup kepala untuk dipasangkan dalam tampilan monokromatik atau dalam ansambel campuran nan serasi.


3. Ukuran yang pas

Pakaian yang cocok dengan tren gorpcore cenderung longgar, tapi bisa disesuaikan. Celana panjang dengan tali serut untuk menyesuaikan ukuran pergelangan kaki atau pinggang, hoodie yang dilengkapi dengan tali serut, tas punggung yang diikatkan di dada. Biarkan kepraktisan ditampilkan sepenuhnya.


4. Volume

Sesuai dengan ciri khas layering, volume adalah keharusan mutlak dalam hal menata tampilan yang terinspirasi oleh tren gorpcore. Tampilannya berlawanan dengan minimalis, dengan mantel yang sengaja dibuat besar agar bisa dikenakan berlapis-lapis. Celananya lebar dan lurus, biasanya dengan saku yang besar dan praktis. Fleece jumper tidak boleh ketat – nyatanya, satu-satunya aksesoris yang bisa digunakan dengan ukuran sebenarnya adalah headwear dan handwear.


5. Logomania

Gorpcore tidak tampil malu-malu. Tren ini mencakup logomania dengan segala kemegahannya di tahun 2014, apakah itu logo merek yang reflektif (terkait dengan tema keselamatan) atau motif terpampang di seluruh permukaan garmen. Lebih banyak, lebih meriah.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Hypereport: Bisnis Afiliasi, Saat Ketekunan & Personal Branding Menentukan Kesuksesan

BERIKUTNYA

Destinasi Wisata Paling Dicari Tahun 2022 Versi Google, Ada Tanah Lot & Heha Ocean view 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: