Co-founder dan CEO Investree, Adrian A Gunadi (sumber gambar Hypeabis/prasetyo agung)

Pentingnya Kolaborasi & Edukasi untuk Membangun Ekonomi Digital Indonesia

14 December 2022   |   15:10 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kolaborasi penting dilakukan untuk membangun ekonomi Indonesia. Tanpa kolaborasi, pertumbuhan ekonomi akan stagnan, terlebih di era digital dengan tantangan yang beragam serta bayang-bayang resesi global yang menghantui dunia.

Co-founder dan CEO Investree, Adrian A Gunadi mengatakan, penguatan kolaborasi antar ekosistem terus menjadi fokus mereka dalam membangun pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, terutama dalam mendorong transaksi digital di sektor fintech.

"Selama 2022 ini kita terus melakukan berbagai kolaborasi dan integrasi dengan beberapa ekosistem, salah satunya LKPP, yaitu pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang mana ini jadi salah satu eksosistem penting bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia," papar Adrian dalam Investree Conference 2022, Rabu, (14/12/22).

Adapun, untuk industri kreatif yang menjadi salah penyumbang ekonomi terbesar tapi juga  yang paling terdampak dari pandemi, pihaknya juga akan memberikan solusi pivot alternatif sebsgaimana yang telah mereka lakukan selama ini di berbagai sektor-sektor yang lain.

Baca juga: Indonesia Harus Menggerakkan Generasi Muda Agar Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia

"Industri kreatif ini kurang lebih telah berkontribusi 37 persen dari total portofolio Investree, dan sampai saat ini kita sudah memfasilitasi hampir Rp1,6 triliun pada 6.311 perusahaan yang concern bidang tesebut," imbuh Adrian.

Sementara itu, Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian dan pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan mengatakan industri peer to peer lending (P2P Lending) juga memiliki peran penting dalam membangun ekonomi, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Untuk itulah dia terus mendorong Investre agar terus melakukan edukasi pada masyarakat agar semakin melek terhadap perkembangan ekonomi digital. Dia berharap masyarakat juga tidak salah paham pada perusahaan P2P akibat banyaknya pinjaman online ilegal di Indonesia.

"Kami juga mendorong agar terus dilakukan edukasi karena industri P2P baru 6 tahun di bawah OJK. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan industri baru yang memberikan alternatif pendanaan, serta agar masyarakat tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," papar Munawar.

Diketahui, dalam rangka ulang tahun Investree yang ke-7 dan bagian dari bulan Fintech Nasional 2022, tahun ini Investree kembali menggelar konferensi tahunan Investree Conference 2022 (i-Con 2022) pada 14 Desember 2022 yang ditayangkan secara live di YouTube Investree.

Konferensi tersebut turut menghadirkan tokoh/pakar, praktisi, dan rekanan Investree dari industri kreatif untuk mendukung agenda Pemulihan Ekonomi Nasional. Seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga S. Uno, dan Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian dan pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan.

Selain itu, hadir pula beberapa pelaku industri kreatif dari berbagai sektor yakni Agro Asia, Female Daily Network, WIR Group, VIA Creative Hub, New Live Entertainment, Visinema, Netra; platform pemelihara ekosistem UMKM Dagangan dan eFishery; Amar Bank; Sahabat Bisnis; serta hiburan oleh Andien dan Dira Sugandi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Ini Dia Para Pemenang Lomba Foto Nusantara Sakti

BERIKUTNYA

Statistik dan Rekor Pertemuan Prancis vs Maroko, Ajang Pembuktian Gengsi bagi Mbappe

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: