Biar Tetap Untung, Yuk Hindari Kesalahan Ini saat Diversifikasi Investasi
05 December 2022 |
18:30 WIB
1
Like
Like
Like
Belakangan ini aktivitas investasi makin digemari banyak orang. Aktivitas ini digemari karena bisa mendatangkan keuntungan dari nilai investasi yang akan terus berkembang ke depannya. Namun, investasi bukan berarti aktivitas tanpa risiko.
Dalam melakukan investasi, seseorang juga perlu menerapkan strategi yang tepat agar terhindar dari kerugian. Salah satu yang kerap dilakukan ialah dengan melakukan diversifikasi investasi.
Strategi diversifikasi investasi dapat membantu seseorang dapat segera mencapai tujuan keuangannya. Selain itu, diversifikasi juga bisa meminimalkan potensi kerugian dalam berinvestasi.
Meski punya manfaat yang beragam, sebagian orang masih melakukan kesalahan saat mendiversifikasi portofolio investasinya. Alih-alih mendapatkan keuntungan, justru kerugianlah yang didapat.
Baca juga: Begini Kiat Diversifikasi Investasi Bagi Pemula
Financial planner dari Finansialku Rizqi Syam mengatakan ada beberapa hal yang kerap dilakukan investor saat melakukan diversifikasi investasi. Kesalahan yang paling umum dilakukan ialah investor tidak tahu tujuan keuangannya.
Kesalahan mendasar ini masih kerap ditemui di lapangan. Tanpa tujuan keuangan, diversifikasi yang dilakukan jadi terasa hampa dan tidak maksimal.
Rizqi mengatakan investor pemula juga sering terjebak dengan iming-iming keuntungan semata. Oleh karena itu, mereka melakukan diversifikasi hanya berdasarkan ikut-ikutan.
Padahal, keputusan membeli instrumen investasi mestinya didasarkan pada pengetahuan dan analisis yang matang. Hal ini penting agar investor paham terhadap alur investasi yang dilakukannya.
“Kesalahan selanjutnya ialah terlalu ingin cepat-cepat mencapai tujuan keuangannya. Jadi, diversifikasi yang dilakukan lebih mengedepankan risiko tanpa mengukur profil risiko sendiri,” ujar Rizqi.
Sikap terburu-buru ini sebaiknya dihindari. Sebab, investasi yang seharusnya mendatangkan keuntungan justru bisa berubah jadi kerugian dan menganggu kesehatan finansial pribadi.
Rizqi mengatakan terlalu terburu-buru juga membuat investor tidak berpikir jernih. Mereka jadi kerap terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk menentukan instrumen investasi mana yang cocok dengannya.
Dirinya menyarankan agar investor mencoba terlebih dahulu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Jika sudah mengetahui ritme instrument investasi yang dipilih, investor baru diperbolehkan untuk membuat strategi ke depannya.
“Sebelum berinvestasi, pastikan kita tahu apa yang dibeli. Jangan hanya kata orang saja. Sebab, kalau kita rugi, orang lain tidak akan membayar kerugian kita,” imbuhnya.
Rizqi mengatakan investor pemula mesti paham terlebih dahulu soal dasar-dasar investasi. Dibanding langsung memikirkan keuntungan, lebih baik investor belajar soal risiko-risiko investasi.
Jadi, mengedepankan risiko terlebih dahulu dibanding cuan. Dari situ investor bisa mengukur seberapa toleransi keuangan seseorang terhadap risiko yang berpotensi dialaminya pada masa depan.
Rizqi menyarankan sebelum terjun ke dunia investasi, lebih baik cari tahu terlebih dahulu soal instrumen investasi apa yang ada di Indonesia. Banyak orang pengetahuan investasinya masih minim sehingga yang dia tahu hanya saham.
Padahal, investasi tidak melulu soal saham.Ada banyak instrumen lain yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan karakter keuangan pribadi. Misalnya, deposito, obligasi negara atau obligasi korporasi, P2P lending, reksadana, dan saham.
Baca juga: 5 Langkah Diversifikasi Investasi Untuk Memaksimalkan Keuntungan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dalam melakukan investasi, seseorang juga perlu menerapkan strategi yang tepat agar terhindar dari kerugian. Salah satu yang kerap dilakukan ialah dengan melakukan diversifikasi investasi.
Strategi diversifikasi investasi dapat membantu seseorang dapat segera mencapai tujuan keuangannya. Selain itu, diversifikasi juga bisa meminimalkan potensi kerugian dalam berinvestasi.
Meski punya manfaat yang beragam, sebagian orang masih melakukan kesalahan saat mendiversifikasi portofolio investasinya. Alih-alih mendapatkan keuntungan, justru kerugianlah yang didapat.
Baca juga: Begini Kiat Diversifikasi Investasi Bagi Pemula
Daftar Kesalahan Diversifikasi Investasi
Financial planner dari Finansialku Rizqi Syam mengatakan ada beberapa hal yang kerap dilakukan investor saat melakukan diversifikasi investasi. Kesalahan yang paling umum dilakukan ialah investor tidak tahu tujuan keuangannya.Kesalahan mendasar ini masih kerap ditemui di lapangan. Tanpa tujuan keuangan, diversifikasi yang dilakukan jadi terasa hampa dan tidak maksimal.
Rizqi mengatakan investor pemula juga sering terjebak dengan iming-iming keuntungan semata. Oleh karena itu, mereka melakukan diversifikasi hanya berdasarkan ikut-ikutan.
Padahal, keputusan membeli instrumen investasi mestinya didasarkan pada pengetahuan dan analisis yang matang. Hal ini penting agar investor paham terhadap alur investasi yang dilakukannya.
“Kesalahan selanjutnya ialah terlalu ingin cepat-cepat mencapai tujuan keuangannya. Jadi, diversifikasi yang dilakukan lebih mengedepankan risiko tanpa mengukur profil risiko sendiri,” ujar Rizqi.
Sikap terburu-buru ini sebaiknya dihindari. Sebab, investasi yang seharusnya mendatangkan keuntungan justru bisa berubah jadi kerugian dan menganggu kesehatan finansial pribadi.
Rizqi mengatakan terlalu terburu-buru juga membuat investor tidak berpikir jernih. Mereka jadi kerap terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk menentukan instrumen investasi mana yang cocok dengannya.
Dirinya menyarankan agar investor mencoba terlebih dahulu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Jika sudah mengetahui ritme instrument investasi yang dipilih, investor baru diperbolehkan untuk membuat strategi ke depannya.
“Sebelum berinvestasi, pastikan kita tahu apa yang dibeli. Jangan hanya kata orang saja. Sebab, kalau kita rugi, orang lain tidak akan membayar kerugian kita,” imbuhnya.
Ubah Mindset Investasi
Belakangan ini banyak orang yang terlalu menggembor-gemborkan investasi. Mereka selalu berbicara soal keuntungan dan aneka manfaat lain. Hal ini sering membuat awam jadi terkecoh.Rizqi mengatakan investor pemula mesti paham terlebih dahulu soal dasar-dasar investasi. Dibanding langsung memikirkan keuntungan, lebih baik investor belajar soal risiko-risiko investasi.
Jadi, mengedepankan risiko terlebih dahulu dibanding cuan. Dari situ investor bisa mengukur seberapa toleransi keuangan seseorang terhadap risiko yang berpotensi dialaminya pada masa depan.
Rizqi menyarankan sebelum terjun ke dunia investasi, lebih baik cari tahu terlebih dahulu soal instrumen investasi apa yang ada di Indonesia. Banyak orang pengetahuan investasinya masih minim sehingga yang dia tahu hanya saham.
Padahal, investasi tidak melulu soal saham.Ada banyak instrumen lain yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan karakter keuangan pribadi. Misalnya, deposito, obligasi negara atau obligasi korporasi, P2P lending, reksadana, dan saham.
Baca juga: 5 Langkah Diversifikasi Investasi Untuk Memaksimalkan Keuntungan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.