WFH Bikin Stres & Kesepian Bertambah, Kalian Merasa Enggak Sih?
04 July 2021 |
18:42 WIB
Syaiful Millah
Asisten Manajer Konten Hypeabis.id
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bekerja dari rumah selama pandemi virus coroan telah menyebabkan peningkatan rasa kesepian dan tekanan mental. Studi ini menekankan penelitian-penelitian terkait sebelumnya soal dampak pandemi terhadap kesehatan mental.
Studi dari National Centre for Social Research (NatCen) - lembaga penelitian independen Inggris - menemukan peningkatan tekanan mental dan kesepian terbesar selama pandemi dirasakan kelompok yang paling terisolasi.
Mereka adalah orang-orang yang harus bekerja dari rumah dan tinggal sendirian. Tapi nih, studi juga menemukan peningkatan kondisi serupa pada mereka yang bekerja dari rumah dan tinggal bersama dengan orang lain.
Studi analisis ini memeriksa lebih dari 8.000 responden dengan wawancara. Peneliti menemukan orang yang bisa bekerja dari rumah mayoritas tak ada masalah dengan isu keuangan, yang biasanya berpengaruh pada kesehatan mental.
Namun, saat variabel keuangan, kesepian, dan karakteristik demografis dikendalikan dalam penelitian, orang yang bekerja dari rumah mencatatkan peningkatan tekanan mental yang lebih besar.
Research Director NatCen Isabel Taylor mengatakan sekarang lebih banyak orang bekerja dari rumah menggunakan teknologi sebagai substitusi banyak aspek pekerjaan.
Makalah NatCen menyatakan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan terkait hal ini, termasuk interaksi antara rekan kerja dan perbedaan yang lebih jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dalam rumah.
Hal tersebut menjadi beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh semua pihak, khususnya bagi mereka yang merasa peningkatan stres dan kesepian. Perlu upaya nyata untuk mengurangi permasalah kesehatan mental masyarakat di tengah kondisi pandemi ini.
Editor: Fajar Sidik
Studi dari National Centre for Social Research (NatCen) - lembaga penelitian independen Inggris - menemukan peningkatan tekanan mental dan kesepian terbesar selama pandemi dirasakan kelompok yang paling terisolasi.
Mereka adalah orang-orang yang harus bekerja dari rumah dan tinggal sendirian. Tapi nih, studi juga menemukan peningkatan kondisi serupa pada mereka yang bekerja dari rumah dan tinggal bersama dengan orang lain.
Studi analisis ini memeriksa lebih dari 8.000 responden dengan wawancara. Peneliti menemukan orang yang bisa bekerja dari rumah mayoritas tak ada masalah dengan isu keuangan, yang biasanya berpengaruh pada kesehatan mental.
Namun, saat variabel keuangan, kesepian, dan karakteristik demografis dikendalikan dalam penelitian, orang yang bekerja dari rumah mencatatkan peningkatan tekanan mental yang lebih besar.
Research Director NatCen Isabel Taylor mengatakan sekarang lebih banyak orang bekerja dari rumah menggunakan teknologi sebagai substitusi banyak aspek pekerjaan.
"Tapi ini tidak dapat sepenuhnya mereplikasi lingkungan kerja untuk semua orang ... Individu, pengusaha, dan pemerintah harus menyadari dampak yang mungkin terjadi akibat kerja dari rumah terhadap kesehatan mental masyarakat," catatnya.
Makalah NatCen menyatakan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan terkait hal ini, termasuk interaksi antara rekan kerja dan perbedaan yang lebih jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dalam rumah.
Hal tersebut menjadi beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh semua pihak, khususnya bagi mereka yang merasa peningkatan stres dan kesepian. Perlu upaya nyata untuk mengurangi permasalah kesehatan mental masyarakat di tengah kondisi pandemi ini.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.