Kenali Pentingnya Pengembangan EQ Saat Usia Emas Anak
01 December 2022 |
19:01 WIB
Pengembangan emotional intelligence atau EQ pada anak punya peran penting dalam cara mereka bersosialisasi dan membangun kepercayaan diri. Orang tua perlu melatih skill EQ pada anak sejak usia dini, terutama saat usia emas mereka, yakni antara usia 0-7 tahun.
Peran orang tua sangat penting dalam melatih skill EQ anak. Namun, orang tua kerap kesulitan dalam melatih skill EQ anak-anak mereka. Hal itu terjadi karena minimnya kesadaran orang tua tentang pentingnya EQ pada tumbuh kembang anak.
Orang tua terkadang melewatkan pengembangan EQ dalam pola pengasuhan yang mereka jalankan. Sebab, pola pengasuhan orang tua mayoritas masih didasarkan pada pengalaman mereka saat dididik sewaktu kecil.
Beberapa orang tua mungkin merasa pola asuh tersebut sudah cukup untuk kembali diterapkan kepada anak mereka. Namun, tidak sedikit orang tua yang merasa mereka hanya menggunakan insting, tanpa benar-benar tahu cara yang tepat mengasuh anak.
Padahal, selain soal kecerdasan, anak juga mesti belajar soal skill kehidupan lain, seperti cara mengontrol emosi, cara berkomunikasi yang tepat, cara menghadapi konflik, membangun kepercayaan diri, dan sebagainya. Hal-hal tersebut bisa tercapai ketika anak dilatih skill EQ sejak dini.
Co-Founder & Life Coach Kiddu Fanny Lara Ambadar mengatakan kematangan EQ dan personal development sangat penting dimiliki oleh anak. Pengembangan EQ anak bisa dimulai pada saat usia emas mereka.
Pada usia emas, otak anak cenderung baru berkembang dari sisi pola pikir dan sebagainya. Oleh karena itu, pengenalan dan pembelajaran soal EQ sangat disarankan mulai dilatih pada usia ini.
Masa-masa ini juga kerap disebut sebagai fase krusial. Sebab, apa yang dilihat anak atau apa yang didengar anak akan ditiru oleh mereka. Orang tua sebagai pengasuh utama di rumah mesti memiliki strategi agar fase terbaik ini benar-benar dimanfaatkan olehnya.
“Penanaman soal kepercayaan diri, tata krama, kepercayaan diri, paling baik di usia ini. Kalau ditanya seberapa penting, ya sangat penting,” ungkap Fanny dalam konferensi pers Kiddu.
Baca juga: Ditetapkan Jadi Kejadian Luar Biasa, Simak 5 Fakta Polio Termasuk Gejalanya
Fanny mengatakan cara terbaik orang tua menanamkan dan melatih skill EQ ialah dengan memberi contoh. Namun, kebanyakan orang tua tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai pengembangan EQ.
CEO Kiddu Mel BJ mengatakan EQ merupakan penentu karakter dan perilaku anak yang sangat berdampak dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pengembangan EQ kerap terlupakan dan dinomor duakan dengan pengembangan kecerdasan sekolah.
Orang tua tak perlu khawatir lagi kesulitan melatih anak skill EQ dan personal development. Saat ini, kedua hal tersebut bisa dipelajari secara online.
Orang tua bisa mengakses web Kiddu untuk membantu mereka dalam mengajarkan skill EQ kepada buah hatinya. Kiddu merupakan jembatan antara orang tua dengan anak untuk memberikan pembelajaran dalam skill EQ.
Di web edukasi ini, orang tua bisa menggunakan metode NLP, Neuroscience & Behaviour Psychology, dalam mengembangkan skill EQ anak. Cara belajarnya pun mudah, anak hanya perlu menonton video, animasi, bermain kuis, menggambar, mewarnai, dan berbagai metode bermain lainnya yang telah dirancang untuk mengembangkan sisi EQ mereka.
Editor: M R Purboyo
Peran orang tua sangat penting dalam melatih skill EQ anak. Namun, orang tua kerap kesulitan dalam melatih skill EQ anak-anak mereka. Hal itu terjadi karena minimnya kesadaran orang tua tentang pentingnya EQ pada tumbuh kembang anak.
Orang tua terkadang melewatkan pengembangan EQ dalam pola pengasuhan yang mereka jalankan. Sebab, pola pengasuhan orang tua mayoritas masih didasarkan pada pengalaman mereka saat dididik sewaktu kecil.
Beberapa orang tua mungkin merasa pola asuh tersebut sudah cukup untuk kembali diterapkan kepada anak mereka. Namun, tidak sedikit orang tua yang merasa mereka hanya menggunakan insting, tanpa benar-benar tahu cara yang tepat mengasuh anak.
Padahal, selain soal kecerdasan, anak juga mesti belajar soal skill kehidupan lain, seperti cara mengontrol emosi, cara berkomunikasi yang tepat, cara menghadapi konflik, membangun kepercayaan diri, dan sebagainya. Hal-hal tersebut bisa tercapai ketika anak dilatih skill EQ sejak dini.
Manfaat Penting EQ
Co-Founder & Life Coach Kiddu Fanny Lara Ambadar mengatakan kematangan EQ dan personal development sangat penting dimiliki oleh anak. Pengembangan EQ anak bisa dimulai pada saat usia emas mereka.
Iluistrasi anak-anak/Freepik
Pada usia emas, otak anak cenderung baru berkembang dari sisi pola pikir dan sebagainya. Oleh karena itu, pengenalan dan pembelajaran soal EQ sangat disarankan mulai dilatih pada usia ini.
Masa-masa ini juga kerap disebut sebagai fase krusial. Sebab, apa yang dilihat anak atau apa yang didengar anak akan ditiru oleh mereka. Orang tua sebagai pengasuh utama di rumah mesti memiliki strategi agar fase terbaik ini benar-benar dimanfaatkan olehnya.
“Penanaman soal kepercayaan diri, tata krama, kepercayaan diri, paling baik di usia ini. Kalau ditanya seberapa penting, ya sangat penting,” ungkap Fanny dalam konferensi pers Kiddu.
Baca juga: Ditetapkan Jadi Kejadian Luar Biasa, Simak 5 Fakta Polio Termasuk Gejalanya
Fanny mengatakan cara terbaik orang tua menanamkan dan melatih skill EQ ialah dengan memberi contoh. Namun, kebanyakan orang tua tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai pengembangan EQ.
CEO Kiddu Mel BJ mengatakan EQ merupakan penentu karakter dan perilaku anak yang sangat berdampak dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pengembangan EQ kerap terlupakan dan dinomor duakan dengan pengembangan kecerdasan sekolah.
Belajar EQ Lewat Online
Orang tua tak perlu khawatir lagi kesulitan melatih anak skill EQ dan personal development. Saat ini, kedua hal tersebut bisa dipelajari secara online.
Orang tua bisa mengakses web Kiddu untuk membantu mereka dalam mengajarkan skill EQ kepada buah hatinya. Kiddu merupakan jembatan antara orang tua dengan anak untuk memberikan pembelajaran dalam skill EQ.
Di web edukasi ini, orang tua bisa menggunakan metode NLP, Neuroscience & Behaviour Psychology, dalam mengembangkan skill EQ anak. Cara belajarnya pun mudah, anak hanya perlu menonton video, animasi, bermain kuis, menggambar, mewarnai, dan berbagai metode bermain lainnya yang telah dirancang untuk mengembangkan sisi EQ mereka.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.