Tips Menyapih untuk Tingkatkan Imunitas Anak
01 July 2021 |
17:36 WIB
Memperkenalkan makanan padat kepada bayi adalah batu loncatan yang penting dari pertumbuhan anak. Pada saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan, orang tua mungkin sudah punya cukup pengalaman bagaimana memberikan ASI atau susu formula kepada bayi.
Bagaimana dengan pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI)?
Pandemi membuat kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan imunitas keluarga, terutama anak, semakin tinggi.
Deva Putriane, dokter yang aktif membuat berbagai resep MPASI sehat melalui akun media sosialnya, menegaskan bahwa pengetahuan orang tua terkait pemberian MPASI perdana yang baik semakin penting untuk meningkatkan imunitas bayi, terlebih di masa pandemi.
Untuk GenHype yang sedang mempersiapkan diri untuk menyapih anak, yuk simak tips berikut dari dr. Deva dan Tokopedia.
1. Berikan MPASI perdana saat bayi berusia 6 bulan
Pada momen perdana ini MPASI yang diberikan bertekstur puree (saring) atau mashed (lumat).
Dokter Deva menuturkan, MPASI boleh saja diberikan untuk bayi di bawah usia 6 bulan hanya dalam kondisi tertentu dan telah melalui konsultasi dengan dokter anak,” jelas
2. Perhatikan komposisi MPASI sesuai usia anak
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI pada bayi 6-8 bulan yaitu sekitar 3 sendok makan hingga setengah mangkuk 250ml, yang diberikan dalam 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali selingan.
Sedangkan untuk bayi 9- 11 bulan, porsinya setengah mangkuk 250ml dalam 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali selingan.
Adapun pada usia 12-23 bulan, porsinya adalah tiga perempat hingga semangkuk penuh ukuran 250ml.
“Pemberian keju pada MPASI diperbolehkan dalam jumlah terbatas, karena keju merupakan produk turunan susu,” jelas dokter Deva.
3. Perhatikan nutrisi
Pemberian nutrisi selama masa pandemi harus mencakup asupan makronutrien, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien.
“Sumber mikronutrien bisa diperoleh dari protein hewani mulai dari ayam, daging sapi, ikan, salmon hingga telur. Juga bisa sedikit diperoleh dari produk nabati dan sayur,” papar dokter Deva.
4. Hentikan pemberian bahan makanan tertentu jika terjadi reaksi alergi
“Mengenali reaksi alergi pada bayi bisa dengan cara mengonsumsi menu yang sama selama 3 hari pertama MPASI,” tambah dr. Deva.
Jika timbul ruam pada kulit, gatal, kesulitan bernapas, diare dan reaksi tubuh lainnya, maka disarankan untuk dihentikan dahulu dan ganti dengan bahan makanan lain.
5. Perlengkapan wajib agar MPASI perdana sukses
Bukan sekadar makan, tetapi proses MPASI perdana menjadi kebiasaan disiplin yang diajarkan sejak usia dini. Di antaranya adalah high chair atau booster seat, celemek (bib), peralatan makan bayi tanpa BPA, baby food maker dan kotak penyimpanan untuk membekukan stok MPASI di freezer.
Editor: Indyah Sutriningrum
Bagaimana dengan pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI)?
Pandemi membuat kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan imunitas keluarga, terutama anak, semakin tinggi.
Deva Putriane, dokter yang aktif membuat berbagai resep MPASI sehat melalui akun media sosialnya, menegaskan bahwa pengetahuan orang tua terkait pemberian MPASI perdana yang baik semakin penting untuk meningkatkan imunitas bayi, terlebih di masa pandemi.
Untuk GenHype yang sedang mempersiapkan diri untuk menyapih anak, yuk simak tips berikut dari dr. Deva dan Tokopedia.
1. Berikan MPASI perdana saat bayi berusia 6 bulan
Pada momen perdana ini MPASI yang diberikan bertekstur puree (saring) atau mashed (lumat).
Dokter Deva menuturkan, MPASI boleh saja diberikan untuk bayi di bawah usia 6 bulan hanya dalam kondisi tertentu dan telah melalui konsultasi dengan dokter anak,” jelas
2. Perhatikan komposisi MPASI sesuai usia anak
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI pada bayi 6-8 bulan yaitu sekitar 3 sendok makan hingga setengah mangkuk 250ml, yang diberikan dalam 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali selingan.
Sedangkan untuk bayi 9- 11 bulan, porsinya setengah mangkuk 250ml dalam 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali selingan.
Adapun pada usia 12-23 bulan, porsinya adalah tiga perempat hingga semangkuk penuh ukuran 250ml.
“Pemberian keju pada MPASI diperbolehkan dalam jumlah terbatas, karena keju merupakan produk turunan susu,” jelas dokter Deva.
3. Perhatikan nutrisi
Pemberian nutrisi selama masa pandemi harus mencakup asupan makronutrien, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien.
“Sumber mikronutrien bisa diperoleh dari protein hewani mulai dari ayam, daging sapi, ikan, salmon hingga telur. Juga bisa sedikit diperoleh dari produk nabati dan sayur,” papar dokter Deva.
4. Hentikan pemberian bahan makanan tertentu jika terjadi reaksi alergi
“Mengenali reaksi alergi pada bayi bisa dengan cara mengonsumsi menu yang sama selama 3 hari pertama MPASI,” tambah dr. Deva.
Jika timbul ruam pada kulit, gatal, kesulitan bernapas, diare dan reaksi tubuh lainnya, maka disarankan untuk dihentikan dahulu dan ganti dengan bahan makanan lain.
5. Perlengkapan wajib agar MPASI perdana sukses
Bukan sekadar makan, tetapi proses MPASI perdana menjadi kebiasaan disiplin yang diajarkan sejak usia dini. Di antaranya adalah high chair atau booster seat, celemek (bib), peralatan makan bayi tanpa BPA, baby food maker dan kotak penyimpanan untuk membekukan stok MPASI di freezer.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.